Uang Rp6,7 M Tidak Cukup, DPRD Sulsel Usul Bonus Atlet PON Aceh-Sumut Dicicil
Senin, 23 Jun 2025 18:05

Para atlet saat mengikuti RDP terkait janji bonus PON di Komisi E DPRD Sulsel pada Senin (23/06/2025). Foto: Muhaimin
MAKASSAR - Komisi E DPRD Sulsel menggelar rapat dengar pendapat (RDP) terkait janji bonus atlet berprestasi di PON Aceh-Sumut 2024. Rapat digelar di Gedung Tower DPRD Sulsel pada Senin (23/06/2025).
Sekretaris KONI Sulsel, Mujiburrahman mengatakan mengacu pada Pergub Nomor 16 tahun 2024 tentang besaran nilai, maka bonus atlet peraih medali emas mendapatkan Rp200 juta, jika dia perorangan. Jika dia beregu 2 sampai 5 orang yakni Rp150 juta, dan kalua lebih 5 orang yakni Rp100 juta.
Adapun bonus atlet peraih perak yakni Rp150 juta, dan perunggu Rp100 juta.
"Dari total 163 atlet kita yang telah mengharumkan nama daerah, maka kalau kita mengalokasikan jumlah nilai emas, kalau mengacu dari pergub. Itu total nilainya Rp3 miliar 980 juta. Jadi (bonus peraih) emasnya saja itu Rp3 miliar 980 juta," kata Mujib.
"Kalau dia perak Rp5 miliar 200 juta, kalau dia perunggu Rp5 miliar. Total keseluruhan untuk atlet emas, perak dan perunggu kita itu Rp13 miliar 980 juta," sambungnya.
Mujib menuturkan, bonus tersebut belum dihitung untuk pelatih dan mekaniknya. Ia mencontohkan khusus untuk Cabor karate, maka bonus atlet dan mekaniknya mencapai Rp312 juta.
"Belum cabor yang lain. Jumlah cabor kita ini totalnya ada 25 yang mendapatkan medali. Jadi kurang lebih memang total bonus yang harus disiapkan sekitar Rp17,5 miliar, kalau bicara bonus sesuai dengan Pergub Nomor 16," ujar Mujib.
Anggota Komisi E DPRD Sulsel, Andi Nirawati, menyampaikan tiga rekomendasi tegas dalam rapat ini. Salah satunya adalah mendesak Pemprov Sulsel untuk segera mencairkan bonus para atlet paling lambat satu minggu sejak tanggal RDP digelar.
“Kami menegaskan, berdasarkan Pergub Nomor 16 Tahun 2024, bonus prestasi atlet PON harus dibayarkan secepatnya, paling lama tujuh hari setelah 23 Juni. Tidak ada lagi alasan untuk menunda,” kata Andi Nira.
Anggota Komisi E DPRD Sulsel lainnya, Andi Muh Irfan AB meminta Pemprov untuk memberikan bonus atlet, minimal sama dengan nilai PON Papua. Yakni peraih emas Rp200 juta, perak Rp150 juta dan perunggu Rp100 juta.
"Jadi mohon perhatian untuk Pemprov Sulsel, bahwa bonus sebenarnya harus ditingkatkan lagi. Masa setiap tahun, bonus atlet berprestasi justru turun. Kalau pun tidak bisa, minimal nilainya sama dengan yang didapat teman-teman Waktu PON Papua," ungkap Irfan AB.
Kadispora Pemprov Sulsel, Suherman mengungkapkan janji bonus tersebut disampaikan oleh Prof Zudan Arif Fakrulloh saat menjabat Plt Gubernur kepada atlet yang berprestasi di PON Aceh-Sumut. Meski begitu, pihaknya berkomitmen mencairkan bonus tersebut.
"InsyaAllah, kita akan melakukan secepat mungkin. Pemerintah provinsi akan mengeluarkan dana untuk bonus ini," ucap Suherman.
Soal besaran bonusnya, Suherman belum bisa memberikan kepastian. Dalam waktu dekat, Pemprov Sulsel akan mengadakan rapat dengan instansi terkait akni BAKD, Biro Hukum, Inspektorat tentang pemberian bonus kepada atlet.
Hasil RDP ini, maka pencairan janji bonus atlet berpretasi akan dibayar dengan cara dicicil. Pasalnya uang yang tersedia di Dispora hanya Rp6,75 miliar, sementara total uang yang dibutuhkan sebesar Rp22 miliar.
"Jadi anggaran yang Rp6,75 miliar itu tetap di triwulan ketiga harus dibayarkan. Kekurangan yang kurang lebih Rp15,25 miliar itu, Komisi E akan memperjuangkan di anggaran perubahan, untuk dibayarkan ke atlet yang meraih emas, perak dan perunggu," jelas Ketua Komisi E DPRD Sulsel, Andi Tenri Indah.
Andi Indah bilang, Dispora sedang dalam tahap penyiapan dokumen administrasi dan melakukan pendataan seluruh atlet penerima medali dan akan diajukan pada masa Triwulan 3 tahun 2025 ini. Setelah administrasi lengkap, pencairan akan diajukan kepada BKAD untuk kemudian disalurkan langsung ke rekening masing-masing atlet.
"Jadi kami di Komisi E itu akan mengawal terkait proses pencairan bonus para atlet hingga tuntas. Sesuai komitmen tadi itu dibayarkan dulu Rp6,75 miliar. Setelah itu sisa kekurangannya itu, nanti kami di Komisi E memperjuangkan anggaran di perubahan, tandasnya.
Atlet lari Sulsel, Syamsuddin Massa mengaku para atlet siap menunggu lagi asalkan bonus yang diterima sama dengan PON Papua lalu. Yakni peraih emas Rp200 juta, perak Rp150 juta dan perunggu Rp100 juta.
"Kalau Rp6,7 miliar itu pasti kurang. Lebih baik menunggu, yang penting mengikuti sesuai Pergub," kunci Syamsuddin Massa peraih medali perak di PON Aceh-Sumut ini.
Sekretaris KONI Sulsel, Mujiburrahman mengatakan mengacu pada Pergub Nomor 16 tahun 2024 tentang besaran nilai, maka bonus atlet peraih medali emas mendapatkan Rp200 juta, jika dia perorangan. Jika dia beregu 2 sampai 5 orang yakni Rp150 juta, dan kalua lebih 5 orang yakni Rp100 juta.
Adapun bonus atlet peraih perak yakni Rp150 juta, dan perunggu Rp100 juta.
"Dari total 163 atlet kita yang telah mengharumkan nama daerah, maka kalau kita mengalokasikan jumlah nilai emas, kalau mengacu dari pergub. Itu total nilainya Rp3 miliar 980 juta. Jadi (bonus peraih) emasnya saja itu Rp3 miliar 980 juta," kata Mujib.
"Kalau dia perak Rp5 miliar 200 juta, kalau dia perunggu Rp5 miliar. Total keseluruhan untuk atlet emas, perak dan perunggu kita itu Rp13 miliar 980 juta," sambungnya.
Mujib menuturkan, bonus tersebut belum dihitung untuk pelatih dan mekaniknya. Ia mencontohkan khusus untuk Cabor karate, maka bonus atlet dan mekaniknya mencapai Rp312 juta.
"Belum cabor yang lain. Jumlah cabor kita ini totalnya ada 25 yang mendapatkan medali. Jadi kurang lebih memang total bonus yang harus disiapkan sekitar Rp17,5 miliar, kalau bicara bonus sesuai dengan Pergub Nomor 16," ujar Mujib.
Anggota Komisi E DPRD Sulsel, Andi Nirawati, menyampaikan tiga rekomendasi tegas dalam rapat ini. Salah satunya adalah mendesak Pemprov Sulsel untuk segera mencairkan bonus para atlet paling lambat satu minggu sejak tanggal RDP digelar.
“Kami menegaskan, berdasarkan Pergub Nomor 16 Tahun 2024, bonus prestasi atlet PON harus dibayarkan secepatnya, paling lama tujuh hari setelah 23 Juni. Tidak ada lagi alasan untuk menunda,” kata Andi Nira.
Anggota Komisi E DPRD Sulsel lainnya, Andi Muh Irfan AB meminta Pemprov untuk memberikan bonus atlet, minimal sama dengan nilai PON Papua. Yakni peraih emas Rp200 juta, perak Rp150 juta dan perunggu Rp100 juta.
"Jadi mohon perhatian untuk Pemprov Sulsel, bahwa bonus sebenarnya harus ditingkatkan lagi. Masa setiap tahun, bonus atlet berprestasi justru turun. Kalau pun tidak bisa, minimal nilainya sama dengan yang didapat teman-teman Waktu PON Papua," ungkap Irfan AB.
Kadispora Pemprov Sulsel, Suherman mengungkapkan janji bonus tersebut disampaikan oleh Prof Zudan Arif Fakrulloh saat menjabat Plt Gubernur kepada atlet yang berprestasi di PON Aceh-Sumut. Meski begitu, pihaknya berkomitmen mencairkan bonus tersebut.
"InsyaAllah, kita akan melakukan secepat mungkin. Pemerintah provinsi akan mengeluarkan dana untuk bonus ini," ucap Suherman.
Soal besaran bonusnya, Suherman belum bisa memberikan kepastian. Dalam waktu dekat, Pemprov Sulsel akan mengadakan rapat dengan instansi terkait akni BAKD, Biro Hukum, Inspektorat tentang pemberian bonus kepada atlet.
Hasil RDP ini, maka pencairan janji bonus atlet berpretasi akan dibayar dengan cara dicicil. Pasalnya uang yang tersedia di Dispora hanya Rp6,75 miliar, sementara total uang yang dibutuhkan sebesar Rp22 miliar.
"Jadi anggaran yang Rp6,75 miliar itu tetap di triwulan ketiga harus dibayarkan. Kekurangan yang kurang lebih Rp15,25 miliar itu, Komisi E akan memperjuangkan di anggaran perubahan, untuk dibayarkan ke atlet yang meraih emas, perak dan perunggu," jelas Ketua Komisi E DPRD Sulsel, Andi Tenri Indah.
Andi Indah bilang, Dispora sedang dalam tahap penyiapan dokumen administrasi dan melakukan pendataan seluruh atlet penerima medali dan akan diajukan pada masa Triwulan 3 tahun 2025 ini. Setelah administrasi lengkap, pencairan akan diajukan kepada BKAD untuk kemudian disalurkan langsung ke rekening masing-masing atlet.
"Jadi kami di Komisi E itu akan mengawal terkait proses pencairan bonus para atlet hingga tuntas. Sesuai komitmen tadi itu dibayarkan dulu Rp6,75 miliar. Setelah itu sisa kekurangannya itu, nanti kami di Komisi E memperjuangkan anggaran di perubahan, tandasnya.
Atlet lari Sulsel, Syamsuddin Massa mengaku para atlet siap menunggu lagi asalkan bonus yang diterima sama dengan PON Papua lalu. Yakni peraih emas Rp200 juta, perak Rp150 juta dan perunggu Rp100 juta.
"Kalau Rp6,7 miliar itu pasti kurang. Lebih baik menunggu, yang penting mengikuti sesuai Pergub," kunci Syamsuddin Massa peraih medali perak di PON Aceh-Sumut ini.
(UMI)
Berita Terkait

Sulsel
Andi Nira Desak Pemprov Sulsel Segera Cairkan Bonus Atlet PON Aceh-Sumut
Komisi E DPRD Sulawesi Selatan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel, KONI Sulsel, dan sejumlah atlet peraih medali Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI pada Senin (23/6/2025).
Senin, 23 Jun 2025 17:15

News
Pemprov Sulsel Pastikan Bonus Atlet PON 2024 Cair, Tunggu Momen Penyerahan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memastikan bahwa bonus bagi atlet peraih medali di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 akan tetap diberikan.
Sabtu, 21 Jun 2025 11:09

Sulsel
Pembina Cabor Minta KONI Sulsel Jangan Diam saat Atlet PON Perjuangkan Haknya
Seluruh atlet Sulsel yang berprestasi di PON Aceh-Sumut nyatanya belum menerima hak dari kerja kerasnya. Bonus yang dijanjikan belum cair sampai sekarang.
Kamis, 19 Jun 2025 19:58

Sulsel
Ngadu ke DPRD Sulsel, Hayat Gani Desak Pemprov Bayar Hak Kepegawaian Rp8 Miliar
Komisi A DPRD Sulsel menggelar rapat dengar pendapat terkait persoalan yang menimpa eks Sekretaris Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani di Gedung Tower pada Senin (16/06/2025). Hadir BKD, Biro Hukum, BKAD hingga Koalisi Perjuangan Pemuda Mahasiswa (KPPM).
Senin, 16 Jun 2025 15:31

Makassar City
APIH Makassar Soroti DPRD Sulsel Segel THM, Desak Kaji Moratorium Gubernur
Asosiasi Pengusaha Industri Hiburan (APIH) kota Makassar merespons sidak DPRD Sulsel kebeberapa Tempat Hiburan Malam atau THM.
Jum'at, 13 Jun 2025 21:46
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Uang Rp6,7 M Tidak Cukup, DPRD Sulsel Usul Bonus Atlet PON Aceh-Sumut Dicicil
2

Telkom Dorong Digitalisasi Layanan Kesehatan Makassar dengan Healthical Puskesmas
3

Eks Kabid di Diskominfo Maros Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi Belanja Internet
4

Polisi Segera Gelar Perkara Kasus Penganiayaan Jenetallasa
5

Andi Nira Desak Pemprov Sulsel Segera Cairkan Bonus Atlet PON Aceh-Sumut
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Uang Rp6,7 M Tidak Cukup, DPRD Sulsel Usul Bonus Atlet PON Aceh-Sumut Dicicil
2

Telkom Dorong Digitalisasi Layanan Kesehatan Makassar dengan Healthical Puskesmas
3

Eks Kabid di Diskominfo Maros Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi Belanja Internet
4

Polisi Segera Gelar Perkara Kasus Penganiayaan Jenetallasa
5

Andi Nira Desak Pemprov Sulsel Segera Cairkan Bonus Atlet PON Aceh-Sumut