PT Vale Serahkan Kompensasi untuk Warga Terdampak Kebocoran Pipa di Towuti

Jum'at, 03 Okt 2025 21:23
PT Vale Serahkan Kompensasi untuk Warga Terdampak Kebocoran Pipa di Towuti
Bupati Lutim, Irwan Bachri Syam, bersama COIO PT Vale, Abu Ashar, menyerahkan langsung kompensasi kepada enam perwakilan warga dari Desa Lioka dan Timampu. Foto/IST
Comment
Share
TOWUTI - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), bagian dari MIND ID, kembali menunjukkan tanggung jawabnya sebagai perusahaan nikel berkelanjutan dalam menangani insiden kebocoran pipa minyak di Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur.

Komitmen tersebut ditunjukkan melalui pelaksanaan penyerahan simbolis biaya pemulihan kepada warga terdampak, yang digelar di Aula Kantor Camat Towuti pada Kamis (2/10/2025), bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur.

Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, bersama Chief Operations and Infrastructure Officer (COIO) PT Vale, Abu Ashar, menyerahkan langsung kompensasi kepada enam perwakilan warga dari Desa Lioka dan Timampu. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari upaya tanggap darurat dan pemulihan yang telah dilakukan sejak hari pertama kejadian, 23 Agustus 2025.

Dalam sambutannya, Bupati Irwan menjelaskan bahwa proses pemberian kompensasi dilakukan secara menyeluruh dan hati-hati, melalui tahapan identifikasi dan verifikasi oleh instansi teknis dan tim independen.

“Data penerima hari ini telah diverifikasi dan disepakati. Kami targetkan seluruh proses kompensasi rampung bulan ini agar tidak menimbulkan informasi simpang siur. Pemerintah memastikan hak warga dipenuhi sesuai klasifikasi dampaknya,” tegasnya.

Skema penilaian dampak disusun secara ilmiah untuk menentukan tingkat kerugian — ringan, sedang, atau berat — pada lahan pertanian, peternakan, tambak, hingga sumber air masyarakat. Hal ini menjadi dasar pemberian kompensasi secara adil, transparan, dan bisa dipertanggungjawabkan.

Abu Ashar menekankan bahwa pemberian kompensasi ini hanya satu bagian dari rangkaian tanggung jawab jangka panjang PT Vale. “Penyerahan ini adalah awal, bukan akhir. Kami akan terus menjalankan langkah pemulihan secara menyeluruh, kolaboratif, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Sejumlah aksi nyata pemulihan yang telah dijalankan termasuk pembersihan area terdampak seperti sungai, drainase, dan lahan pertanian; pengujian kualitas air dan tanah oleh tenaga ahli; serta kerja sama lintas pihak mulai dari Pemda Luwu Timur, Satgas Bupati, DLH, Dinas Pertanian dan Peternakan, TNI/Polri, DPRD Lutim, Camat Towuti, hingga tokoh masyarakat.

Ali Bastian Wualah Bantoto, petani dari Desa Lioka, mengapresiasi langkah cepat dari PT Vale. “Sawah saya terkena dampak, dan saat saya melapor, pihak perusahaan langsung merespons dengan komunikasi yang terbuka. Itu yang membuat saya merasa dihargai,” katanya.

Aroyos, seorang peternak sapi dari desa yang sama, juga berbagi pengalamannya. “Sapi saya mati karena tercemar air sungai. Setelah saya melapor, proses penyelesaian berjalan lancar sampai saya menerima kompensasi. Saya mengapresiasi keseriusan perusahaan,” ungkapnya.

Selain seremoni simbolis, acara ini juga menjadi wadah dialog antara masyarakat, perusahaan, dan para pemangku kepentingan agar proses pemulihan berjalan secara terbuka dan inklusif.

PT Vale dan Pemda Luwu Timur menegaskan bahwa proses pemberian kompensasi akan terus berlanjut secara bertahap, berdasarkan hasil verifikasi lapangan, hingga seluruh warga terdampak mendapatkan haknya.

Adapun warga yang telah menerima kompensasi dalam seremoni ini adalah Ali Bastian Wualah Bantoto – Petani, Desa Lioka; Alpius Samuda – Petani, Desa Lioka; Aroyos – Peternak Sapi, Desa Lioka; Tasdino – Nelayan Bubu, Desa Timampu; dan Harmin – Nelayan Bubu, Desa Timampu.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru