Wabup Maros Minta Developer Terlibat Atasi Banjir di Moncongloe
Rabu, 19 Nov 2025 20:07
Wabup Maros, Muetazim Mansyur memimpin rapat koordinasi penanganan banjir, Rabu pagi tadi. Foto: SINDO Makassar/Najmi S Limonu
MAROS - Rapat koordinasi penanganan banjir yang terus melanda Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros sepekan terakhir digelar di ruang rapat Wakil Bupati Maros, Rabu (19/11/2025).
Rapat dipimpin Wakil Bupati Maros, Muetazim Mansyur didampingi Kadis PUTRPP Alfian Amri, dihadiri para stakeholder seperti Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, camat serta para developer.
Muetazim menegaskan, pemerintah daerah akan mengambil langkah cepat untuk mengatasi genangan yang kerap merendam permukiman warga. Salah satunya dengan membangun saluran induk sebagai jalur utama pembuangan air.
Menurutnya, pembangunan saluran induk membutuhkan dukungan para developer karena sebagian trase berada di atas lahan milik pengembang.
"Di situ kita minta kerja sama developer untuk berkorban terkait rencana pembuatan drainase," ujarnya.
Sambil menunggu pembangunan saluran permanen, Pemkab Maros menyiapkan langkah jangka pendek.
Muetazim menyebut para developer akan dipanggil dalam waktu dekat untuk membahas teknis pelebaran saluran pembuangan air.
Selain itu, pemerintah juga meminta Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) melakukan normalisasi sungai guna memperlancar aliran air.
"Sudah 15 tahun tidak dikeruk. Tinggal membuat surat untuk itu," katanya.
Dia menegaskan, setiap developer semestinya membangun saluran induk sebelum mendirikan kawasan perumahan. Namun pada kenyataannya banyak pengembang yang tidak mematuhi aturan tersebut.
"Harusnya dibuang ke sungai, tapi mereka buang ke tempat lain," tegasnya.
PPK OP IV BBWSPJ, Leo Arbi, menjelaskan, banjir di Moncongloe bukan disebabkan oleh meluapnya sungai. Berdasarkan pemantauan balai, air sungai dalam kondisi normal saat banjir terjadi.
Dia menegaskan, akar masalah berada pada minimnya saluran drainase permukiman.
“Murni karena tidak ada saluran drainase yang memadai yang menghubungkan ke sungai,” tegasnya.
Leo menyebut pihaknya hanya dapat memberikan rekomendasi pembangunan saluran induk. Sementara untuk normalisasi sungai, balai akan terlebih dahulu melakukan kajian terkait sedimentasi.
"Apakah perlu dinormalisasi atau tidak, itu harus melalui studi,” jelasnya.
Sebagai tindakan cepat, BBWSPJ telah membersihkan batang-batang pohon yang tersangkut di pilar jembatan Sungai Pammanjengan.
Camat Moncongloe, Suhartini, mengatakan, penanganan banjir perlu segera direalisasikan untuk meringankan beban warga yang sudah berhari-hari terdampak.
Pihaknya merinci, sebanyak 500 KK terdampak di Desa Moncongloe, dan 800 KK di Moncongloe Lappara. Selain itu, sekitar 300 KK terpaksa mengungsi.
Dia menyebut dari lima desa di Kecamatan Moncongloe, hanya Desa Bontomarannu yang dinyatakan aman dari. Sementara empat desa lainnya seperti Desa Moncongloe, Bonto Bunga, dan Lappara menjadi titik terparah banjir karena padat permukiman.
Rapat dipimpin Wakil Bupati Maros, Muetazim Mansyur didampingi Kadis PUTRPP Alfian Amri, dihadiri para stakeholder seperti Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, camat serta para developer.
Muetazim menegaskan, pemerintah daerah akan mengambil langkah cepat untuk mengatasi genangan yang kerap merendam permukiman warga. Salah satunya dengan membangun saluran induk sebagai jalur utama pembuangan air.
Menurutnya, pembangunan saluran induk membutuhkan dukungan para developer karena sebagian trase berada di atas lahan milik pengembang.
"Di situ kita minta kerja sama developer untuk berkorban terkait rencana pembuatan drainase," ujarnya.
Sambil menunggu pembangunan saluran permanen, Pemkab Maros menyiapkan langkah jangka pendek.
Muetazim menyebut para developer akan dipanggil dalam waktu dekat untuk membahas teknis pelebaran saluran pembuangan air.
Selain itu, pemerintah juga meminta Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) melakukan normalisasi sungai guna memperlancar aliran air.
"Sudah 15 tahun tidak dikeruk. Tinggal membuat surat untuk itu," katanya.
Dia menegaskan, setiap developer semestinya membangun saluran induk sebelum mendirikan kawasan perumahan. Namun pada kenyataannya banyak pengembang yang tidak mematuhi aturan tersebut.
"Harusnya dibuang ke sungai, tapi mereka buang ke tempat lain," tegasnya.
PPK OP IV BBWSPJ, Leo Arbi, menjelaskan, banjir di Moncongloe bukan disebabkan oleh meluapnya sungai. Berdasarkan pemantauan balai, air sungai dalam kondisi normal saat banjir terjadi.
Dia menegaskan, akar masalah berada pada minimnya saluran drainase permukiman.
“Murni karena tidak ada saluran drainase yang memadai yang menghubungkan ke sungai,” tegasnya.
Leo menyebut pihaknya hanya dapat memberikan rekomendasi pembangunan saluran induk. Sementara untuk normalisasi sungai, balai akan terlebih dahulu melakukan kajian terkait sedimentasi.
"Apakah perlu dinormalisasi atau tidak, itu harus melalui studi,” jelasnya.
Sebagai tindakan cepat, BBWSPJ telah membersihkan batang-batang pohon yang tersangkut di pilar jembatan Sungai Pammanjengan.
Camat Moncongloe, Suhartini, mengatakan, penanganan banjir perlu segera direalisasikan untuk meringankan beban warga yang sudah berhari-hari terdampak.
Pihaknya merinci, sebanyak 500 KK terdampak di Desa Moncongloe, dan 800 KK di Moncongloe Lappara. Selain itu, sekitar 300 KK terpaksa mengungsi.
Dia menyebut dari lima desa di Kecamatan Moncongloe, hanya Desa Bontomarannu yang dinyatakan aman dari. Sementara empat desa lainnya seperti Desa Moncongloe, Bonto Bunga, dan Lappara menjadi titik terparah banjir karena padat permukiman.
(MAN)
Berita Terkait
Sulsel
Banjir Tak Kunjung Surut, Warga Findaria Mas Moncongloe Mulai Terserang Gatal-gatal
Banjir yang telah merendam Perumahan Bumi Findaria Mas 1 (BFM1), Desa Moncongloe, Kabupaten Maros, sejak sekitar sepuluh hari terakhir mulai menimbulkan dampak kesehatan bagi warga.
Rabu, 19 Nov 2025 10:40
Sulsel
Festival Literasi Maros Wadah Perkuat Ekosistem Literasi Daerah
Pemerintah Kabupaten Maros menggelar Festival Literasi Maros yang dipusatkan di Creative Centre Perpustakaan Daerah, Senin hingga Rabu (17–19/11/2025).
Senin, 17 Nov 2025 17:55
Sulsel
ASN dan Perangkat Daerah Maros Dilatih Pemanfaatan AI
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros menggelar Pelatihan Pengenalan Kecerdasan Buatan (AI) untuk mendukung program, kegiatan, dan layanan organisasi perangkat daerah serta pemerintah kelurahan/desa.
Senin, 17 Nov 2025 15:38
Sulsel
Berhasil Cegah Stunting, Pemkab Maros Dapat Kucuran DIF Rp6 Miliar
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros kembali menorehkan prestasi membanggakan setelah berhasil meraih penghargaan sebagai daerah berkinerja baik dalam pencegahan dan penurunan angka stunting.
Jum'at, 14 Nov 2025 23:24
Sulsel
520 ASN Maros Ikuti Profiling, Petakan Kompetensi dan Potensi ASN
Dia mengatakan, proses profil ini berjalan cukup intensif. Untuk tes ini durasinya 4 jam. Dia menegaskan, profiling ini dilaksanakan untuk mengukur kompetensi dan potensi para ASN.
Selasa, 11 Nov 2025 18:48
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Banjir Tak Kunjung Surut, Warga Findaria Mas Moncongloe Mulai Terserang Gatal-gatal
2
Sengketa Lahan di Tanjung Bunga, GMTD Minta Pihak Kalla Setop Kaburkan Fakta Hukum
3
SPJM Gelar Silaturahmi Bareng Media & Paparkan Capaian Kinerja
4
Tawuran di Sapiria, Appi Tekankan Penindakan Hukum dan Pembinaan Remaja
5
Bobibos Belum Final, Pakar Dukung Uji Coba 8 Bulan ESDM Demi Keamanan Publik
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Banjir Tak Kunjung Surut, Warga Findaria Mas Moncongloe Mulai Terserang Gatal-gatal
2
Sengketa Lahan di Tanjung Bunga, GMTD Minta Pihak Kalla Setop Kaburkan Fakta Hukum
3
SPJM Gelar Silaturahmi Bareng Media & Paparkan Capaian Kinerja
4
Tawuran di Sapiria, Appi Tekankan Penindakan Hukum dan Pembinaan Remaja
5
Bobibos Belum Final, Pakar Dukung Uji Coba 8 Bulan ESDM Demi Keamanan Publik