Mendes PDT Lakukan Peletakan Batu Pertama Koperasi Merah Putih di Bonto Mate'ne

Selasa, 02 Des 2025 12:54
Mendes PDT Lakukan Peletakan Batu Pertama Koperasi Merah Putih di Bonto Mate'ne
Bupati Maros, AS Chaidiri Syam mendampingi Menteri Desa, Yandri Susanto dalam peletakan batu pertama pembangunan KMP Bonto Matene, Selasa (2/12/2025). Foto: SINDO Makassar/Najmi S Limonu
Comment
Share
MAROS - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Republik Indonesia, Yandri Susanto melakukan kunjungan kerja dan peletakan batu pertama pembangunan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) di Bonto Mate'ne, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Selasa (2/12/2025).

Dalam lawatannya tersebut, Mendes PDT didampingi Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moraza, Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Farida Farichah, Bupati Maros AS Chaidir Syam, Wakil Bupati Maros, dan jajaran Forkopimda Maros.

Dalam kegiatan itu, Yandri menitip harapan agar Koperasi Desa Merah Putih Desa ini akan segera selesai. Sekaligus bisa melakukan pelayanan terdekat dengan masyarakat sini.

"Apalagi tadi saya dengar penduduknya sangat padat. Dan kami tentu berterima kasih atas nama pemerintah, karena tanah yang dibangun untuk Kopdes ini ternyata hibah dari perumahan. Yaitu dari fasum dihibahkan kepada pemerintah untuk dibangun Kopdes," ujarnya.

Dengan hadirnya koperasi ini Kopdes bisa melakukan pelayanan terbaiknya, unntuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat di desa ini.

"Yang paling penting mendekatkan pelayanan itu sendiri. Sehingga nanti kebutuhan-kebutuhan masyarakat bisa ada di kooperasi. Atau sebaliknya hasil dari desa ini bisa diambil oleh koperasi dan dipasarkan ke tempat lain," ujarnya.

Yandri menambahkan, target pembangunan Koperasi Desa Merah Putih ini harus terbentuk di seluruh Indonesia.

"Berdasarkan Perintah Bapak Presiden sudah jelas. Yang berbadan hukum 82.000, Kita targetnya di akhir tahun ini minimal Rp20.000 Kopdes terbangun. Termasuk kelurahan, Oleh karena itu antara kementerian lembaga," kata dia.

Sementara itu Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Farida Farichah, menegaskan bahwa pembangunan gerai Kopdes Bonto Mate’ne harus melibatkan masyarakat setempat, baik dari proses pembangunan maupun operasionalnya.

“Kita dorong agar pembangunan ini melibatkan warga sehingga membuka lapangan kerja baru. Kopdes ini harus benar-benar menjadi milik masyarakat desa,” jelas Farida.

Ia menyampaikan bahwa Kopdes Bonto Mate’ne akan memiliki 6 gerai dan 1 gudang dengan berbagai jenis layanan, seperti sembako, klinik, apotek, logistik, dan simpan pinjam.

Farida juga menyoroti potensi desa yang mayoritas merupakan petani gabah. Ia berharap koperasi bisa menjadi off-taker hasil panen warga.

“Petani bisa menjual gabah ke koperasi untuk dikeringkan, digiling, lalu dijual kembali ke masyarakat. Dengan begitu harga beras lebih murah dan tidak perlu beli dari luar,” ungkapnya.

Menurutnya, langkah ini menjadi strategi mendorong ketahanan pangan desa agar lebih mandiri dan berdaulat.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru