Layanan Jantung RSUD Sawerigading Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Chaeruddin
Rabu, 24 Mei 2023 19:31
Layanan Jantung RSUD Sawerigading Bisa Pakai BPJS Kesehatan
Dirut RSUD Sawerigading Irsan Anugrah dan Kepala BPJS Kesehatan Palopo Harbu Hakim menandatangani kerja sama layanan penyakit jantung. Foto: SINDO Makassar/Chaeruddin
Comment
Share
PALOPO - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawerigading kini memiliki layanan kateterisasi jantung (Cath Lab). Layanan ini resmi diluncurkan pada Rabu (24/5/2023) oleh Wali Kota Palopo HM Judas Amir.

Peresmiannya ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan antara RSUD Sawerigading dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Penandatangan kerja sama tersebut dilakukan oleh Direktur Utama RSUD Sawerigading Irsan Anugrah dan Direktur atau Kepala BPJS Kesehatan Kota Palopo Harbu Hakim.

Irsan Anugrah menyampaikan, ada tiga layanan yang diresmikan, selain kateterisasi jantung, ada juga layanan ESWL atau Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy yakni layanan untuk penyakit ginjal dan layanan perawatan jiwa.



"Dari tiga layanan ini, kami sudah menandatangani perjanjian kerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk pelayanan jantung. Kerja sama ini berlaku efektif sejak 25 Mei, itu artinya, Kamis besok, layanan Cath Lab di RSUD Sawerigading ditanggung BPJS Kesehatan," ujarnya.

"Untuk layanan ginjal dan layanan perawatan jiwa, segera kita kerjasamakan dengan BPJS Kesehatan," lanjut Irsal.

Guna menunjang penindakan, RSUD Sawerigading bekerja sama dengan empat orang dokter ahli jantung.

"Harapan kami, hadirnya layanan jantung di RSUD Sawerigading, bisa menekan angka kematian karena penyakit atau gagal jantung di Luwu Raya. Penderita tidak lagi menunggu lama untuk penindakan karena harus menjalani rujukan ke Makassar," kata Irsal.



Informasi dari Dokter Hafid, dokter ahli jantung RSUD Sawerigading, layanan jantung sudah dibuka beberapa hari ini dan sudah melakukan penindakan sejak Selasa kemarin.

"Kemarin sudah ada satu pasien kami tindaki, hari ini ada tiga orang, satu di antaranya dilakukan pemasangan cincin dan alhamdulilah, hasilnya sangat baik," kata Hafid.

Kepala BPJS Kesehatan Palopo Harbu Hakim menyebutkan, kerja sama pelayanan jantung oleh pihak rumah sakit dengan BPJS Kesehatan tidak ada limit. Artinya, seluruh biaya pengobatan ditanggung BPJS Kesehatan.

"Semua gratis, BPJS Kesehatan menanggung seluruh biaya pengobatan pasien," ujarnya.



Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan RI Prof dr Abdul Kadir, anggota Dewan Pengawas BPJS Kesehatan RI Regina Maria Wiwieng Handayaningsih turut hadir dalam peresmian tersebut.

Abdul Kadir mengapresiasi Pemerintah Kota Palopo di bawah kepemimpinan Wali Kota HM Judas Amir. Menurutnya, Palopo sekarang jauh lebih maju.

"Palopo luas biasa perkembangannya, ekonominya maju, pembangunannya sangat cepat dan pelayanan kesehatannya canggih dan lengkap, kami sangat mengapresiasi Pemerintah Kota Palopo, Pak Wali Kota Palopo," ujarnya.

Diterangkan Abdul Kadir, ada enam masalah kesehatan serius di Indonesia dan tiga di antaranya merupakan penyumbang angka kematian tertinggi di Indonesia.



"Enam masalah kesehatan serius di Indonesia, pertama angka kematian bayi dan ibu. Ini, kita berada di tingkat pertama di Asia Tenggara. Kedua penyakit TBC, ini merupakan penyakit nomor dua di Indonesia. Selanjutnya, stunting, 28 persen populasi balita di Indonesia masuk kategori stunting," sebutnya.

"Kemudian, stroke atau jantung, kanker dan ginjal. Tiga penyakit ini penyumbang tingginya angka kematian di Indonesia. BPJS Kesehatan membayarkan triliunan rupiah tiap penyakit ini per tahun," lanjutnya.

Menurut mantan Ditjen Pelayanan Kesehatan ini, pemerintah tidak mungkin menyelesaikan seluruh penyakit itu dalam waktu singkat karena terkendala persoalan anggaran.

"Olehnya itu, kita target 2024 semua ibu kota provinsi harus mempunyai layanan jantung, kanker, stroke dan ginjal secara terpadu. Palopo ini yang paling luas, Rumah Sakit Sawerigading adalah rujukan regional untuk Luwu raya, Enrekang dan Toraja, olehnya itu kita alokasikan anggaran Rp40 miliar per tahun," sebutnya.



"Dengan anggaran sebesar itu, harapan saya Rumah Sakit Sawerigading, mempunya level pelayanan tertinggi dan bagus, jangan sampai ada rumah sakit lain dan swasta yang lebih baik. Akses layanan harus dibuka, artinya masyarakat kita harus dapatkan layanan," lanjutnya.

Di kesempatan ini, Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan RI juga berpesan agar RSUD Sawerigading, mampu menyumbang pendapatan hingga Rp1 miliar rupiah per tempat tidur.

" Di sini ada 256 tempat tidur, artinya harus mampu menyumbang Rp256 miliar per tahun, itu taruhan bagi direktur rumah sakit," kuncinya.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru