Ketua DPRD Maros Sebut Proyek Perluasan Bandara Hasanuddin Jalan di Tempat
Rabu, 30 Agu 2023 18:39

Suasana dalam Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Proyek perluasan bandara ini tengah disorot karena dianggap jalan di tempat. Foto/Najmi S Limonu
MAROS - Carut-marutnya kondisi Bandara Internasional Sultan Hasanuddin yang disebabkan pembangunan dan perluasan bandara yang dimulai sejak 2019 lalu disoroti wakil rakyat.
Ketua DPRD Kabupaten Maros, Andi Patarai Amir, mengungkapkan sebagai bandara internasional, harusnya pihak manajemen bandara lebih serius melakukan pembenahan, dan tetap melanjutkan pengerjaannya.
"Ini terkesan progres pembangunan bandara jalan di tempat. Tidak terlihat progres pengerjaan. Padahal pembangunannya sendiri telah dikerjakan sejak empat tahun lalu," ujar dia.
Dia mengatakan, pihaknya cukup memahami jika pembangunan perluasan bandara ini sempat terhenti diakibatkan pandemi Covid 19 lalu. Hanya saja kata dia, hampir seluruh perusahaan mulai bangkit sejak tahun 2022 lalu, termasuk jalur angkutan udara.
"Kami rasa, kondisi penerbangan sudah kembali normal sejak 2022 lalu. Tentu ini bisa menjadi tolak ukur jika pihak Angkasa Pura kembali beroperasi secara normal. Artinya sudah ada uang untuk kembali melanjutkan pembangunan," ujarnya.
Sementara itu, General Manajer Angkasa Pura I Bandara Sultan Hasanuddin Wahyudi mengakui adanya perlambatan pembangunan perluasan Bandara Sultan Hasanuddin.
Menurutnya, minimnya anggaran yang dimiliki PT Angkasa Pura dan PT Wika sebagai pelaksana pengerjaan pembangunan dan perluasan bandara mempengaruhi progres pembangunan.
"Memang ada keterlambatan pembangunan. Tapi kita tetap optimis 2024 tetap tercapai. Memang agak terlambat. Karena kondisi keuangan memang sedang tidak menentu dan tidak baik," ujarnya.
Meski begitu, pihaknya tetap optimis pembangunan perluasan bandara tetap berjalan. Apalagi terminal selatan juga telah difungsikan sejak beberapa hari terakhir telah digunakan. "Itu artinya progres pembangunan terus berjalan. Tetap berjalan kok, cuma tidak terlalu nampak. Kebanyakan di dalam ruangan," ujarnya.
Terkait anggaran pembangunan perluasan bandara ini kata dia, masih sama seperti dulu, yakni Rp2,6 Triliun. Sementara sejauh ini anggaran yang sudah digunakan mencapai Rp1,2 triliun lebih.
Ketua DPRD Kabupaten Maros, Andi Patarai Amir, mengungkapkan sebagai bandara internasional, harusnya pihak manajemen bandara lebih serius melakukan pembenahan, dan tetap melanjutkan pengerjaannya.
"Ini terkesan progres pembangunan bandara jalan di tempat. Tidak terlihat progres pengerjaan. Padahal pembangunannya sendiri telah dikerjakan sejak empat tahun lalu," ujar dia.
Dia mengatakan, pihaknya cukup memahami jika pembangunan perluasan bandara ini sempat terhenti diakibatkan pandemi Covid 19 lalu. Hanya saja kata dia, hampir seluruh perusahaan mulai bangkit sejak tahun 2022 lalu, termasuk jalur angkutan udara.
"Kami rasa, kondisi penerbangan sudah kembali normal sejak 2022 lalu. Tentu ini bisa menjadi tolak ukur jika pihak Angkasa Pura kembali beroperasi secara normal. Artinya sudah ada uang untuk kembali melanjutkan pembangunan," ujarnya.
Sementara itu, General Manajer Angkasa Pura I Bandara Sultan Hasanuddin Wahyudi mengakui adanya perlambatan pembangunan perluasan Bandara Sultan Hasanuddin.
Menurutnya, minimnya anggaran yang dimiliki PT Angkasa Pura dan PT Wika sebagai pelaksana pengerjaan pembangunan dan perluasan bandara mempengaruhi progres pembangunan.
"Memang ada keterlambatan pembangunan. Tapi kita tetap optimis 2024 tetap tercapai. Memang agak terlambat. Karena kondisi keuangan memang sedang tidak menentu dan tidak baik," ujarnya.
Meski begitu, pihaknya tetap optimis pembangunan perluasan bandara tetap berjalan. Apalagi terminal selatan juga telah difungsikan sejak beberapa hari terakhir telah digunakan. "Itu artinya progres pembangunan terus berjalan. Tetap berjalan kok, cuma tidak terlalu nampak. Kebanyakan di dalam ruangan," ujarnya.
Terkait anggaran pembangunan perluasan bandara ini kata dia, masih sama seperti dulu, yakni Rp2,6 Triliun. Sementara sejauh ini anggaran yang sudah digunakan mencapai Rp1,2 triliun lebih.
(TRI)
Berita Terkait

Ekbis
Pelita Air Layani Penerbangan Dari-Menuju Bandara Sultan Hasanuddin
Manajemen Bandara Internasional Sultan Hasanuddin menyambut kedatangan pesawat Pelita Air dengan water salute yang dilakukan oleh tim Airport Rescue and Fire Fighting (ARRF).
Selasa, 10 Jun 2025 17:37

Sulsel
DPRD Maros Sayangkan Sikap Balai Kereta Api yang Ngotot Tutup Akses Jalan
Polemik akses jalan menuju kawasan Balai Kereta Api di Kabupaten Maros terus memanas. DPRD Maros pun menyanyangkan sikap balai yang ngotot atas keputusan itu.
Rabu, 21 Mei 2025 18:48

Sulsel
Polemik Pasar Subuh, Komisi II DPRD Maros Sidak di Pasar Tramo
Komisi II DPRD Maros melaksanakan kunjungan kerja di Pasar BSM alias Pasar Tramo. Ini dilakukan menindaklanjuti keluhan pedagang atas jam operasional pasar subuh yang ada di pelataran utara.
Selasa, 22 Apr 2025 12:28

Sulsel
Pemkab Maros Serahkan Rancangan Awal RPJMD ke DPRD
Pemkab Maros dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maros menandatangani nota kesepakatan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Maros 2025–2029.
Senin, 21 Apr 2025 16:25

Sulsel
Bandara Sultan Hasanuddin Setor Pajak Rp17,4 Miliar ke Pemda Maros
PT Angkasa Pura Indonesia, sebagai pengelola Bandara Sultan Hasanuddin, memberikan kontribusi signifikan terhadap PAD Kabupaten Maros melalui pembayaran pajak restoran, hotel, dan parkir.
Rabu, 09 Apr 2025 12:23
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

DWP Gowa Akan Perkuat Peran Perempuan dalam Pembangunan Daerah
2

Imigrasi Makassar Pulangkan WN Polandia Usai Nyaris Lempari Warga Pakai Batu
3

BNSP Dorong UIN Alauddin Dirikan LSP Berlisensi di Lingkungan Kampus
4

Usaha Jasa Pertambangan di Lutim Diminta Lebih Taat dan Ramah Lingkungan
5

Tim Verifikasi SSIC 2025 Tinjau Kawasan Industri di Desa Pasi-Pasi
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

DWP Gowa Akan Perkuat Peran Perempuan dalam Pembangunan Daerah
2

Imigrasi Makassar Pulangkan WN Polandia Usai Nyaris Lempari Warga Pakai Batu
3

BNSP Dorong UIN Alauddin Dirikan LSP Berlisensi di Lingkungan Kampus
4

Usaha Jasa Pertambangan di Lutim Diminta Lebih Taat dan Ramah Lingkungan
5

Tim Verifikasi SSIC 2025 Tinjau Kawasan Industri di Desa Pasi-Pasi