IKB KJP Hadirkan Prodi Kedokteran Pertama di Luwu Raya

Chaeruddin
Minggu, 03 Sep 2023 17:01
IKB KJP Hadirkan Prodi Kedokteran Pertama di Luwu Raya
Foto bersama Forkopimda Palopo dengan Ketua Tim Visitasi Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan RI. Foto: Chaeruddin
Comment
Share
PALOPO - Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada (IKB KJP) menghadirkan Program Studi Pendidikan Kedokteran pertama di Luwu Raya. Visitasi oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah dilaksanakan baru-baru ini di kampus 2 IKB KJP.

Hadir dalam kegiatan tersebut Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, Dandim 1403 Palopo, Kapolres Palopo, Ketua IDI Palopo, Ketua PPNI, Kepala Dinas Kesehatan, Direktur RSUD Sawerigading dan Pembina Yayasan Kurnia Jaya Persada yang juga Ketua DPRD Kota Palopo, Hj Nurhaeni.

Dra Hj Oos Fatimah Rosyati selaku Ketua Tim Visitasi Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan RI, dalam kesempatan tersebut memastikan izin atau rekomendasi kepada IKB KJP. Karena menurutnya, secara administrasi telah memenuhi syarat dan hasil visitasi atau faktualisasi di Kota Palopo sesuai dengan isi dokumen yang mereka terima.

"Kami sudah mendapatkan dokumen persiapan pendirian Prodi Kedokteran dari IKB KJP, secara administrasi kita mengikuti ketentuan yang ada di Kep Dirjen Dikti 139 tahun 2022, di situ tertulis berbagai persyaratan," ujarnya.

"Kami dari Kementerian Kesehatan lebih mengutamakan urgensi kebutuhan dokter di Sulawesi Selatan dan di Palopo, yang tadi masih kekurangan sekitar 5.200 dokter di Sulawesi Selatan," lanjutnya.

Disebutkan Fatimah Rosyati, di Sulsel baru ada 5 Fakultas Kedokteran yang produksinya sekitar 495 dokter per tahun. "Tentu masih memerlukan lebih dari 10 tahun untuk memenuhi kebutuhan dokter dengan rasio 1 banding 1.000. Oleh karena itu, kami dari Kementerian Kesehatan mendukung untuk pembukaan Prodi Kedokteran sepanjang memenuhi persyaratan," sebutnya.

Beberapa syarat yang dimaksud, memenuhi syarat dalam Kep Dirjen Dikti 139 tahun 2022 dan juga memenuhi persyaratan minimal dari akreditasi LAM PT Kes yaitu kurikulum SDM dan UPPS atau Unit Pengelola Program Studi.



Secara administrasi dokumen yang diajukan IKB KJP Kementerian sudah dipenuhi semua. Pertama, dari urgensi kebutuhan dokter di Sulsel dan Palopo, kemudian telah mendapat persetujuan senat, usulan ke Dikti, ada rumah sakit pendidikan, sarana dan prasarana, serta dosen.

"Dari dokumen ke kami, kami buatkan kajian telaahan pada saat visitasi dan kami pastikan bahwa yang dikirim itu sesuai dengan kondisi di lapangan dan itu demikian adanya di KJP," sebutnya.

"Tahap selanjutnya tentu harus ada klarifikasi dan selanjutnya nanti akan ada visitasi gabungan dari Kemenkes, Kemendikbud Ristek, KKI, IDI dan beberapa pihak atau lembaga terkait lainnya," tegasnya.

Kementerian Kesehatan mengingatkan pihak kampus Kurnia Jaya Persada, adalah ketersediaan SDM yakni 26 dokter dan bersedia mengajar sebagai dosen tetap.

"Yang perlu disiapkan pihak kampus, dimana pada prinsipnya sama dengan sekarang, utamanya SDM nanti dipastikan bahwa minimal 26 dokter yang sudah di persyaratan itu betul bahwa bersedia mengajar di sini dan itu dipastikan bahwa betul-betul dosen tetap di sini," kuncinya.

Dr Hj Nurhaeni, mengungkapkan atas izin Allah SWT sehingga lahan kampus 2 IKB KJP sudah dibebaskan sejak tahun 2022 -2024, lokasi dan luas tanah sekitar 14 hektar lebih.

"Dahulu, tanah tersebut hutan, untuk akses jalanan masuk saja tidak ada, akan tetapi atas dukungan dan doa akhirnya sedikit demi sedikit lokasi tersebut ditimbun dan pada akhirnya menjadi sebuah bangunan yang begitu megah dan sangat strategis dimana memiliki view laut yang begitu indah dan membuat para pengunjung merasa nyaman," ujarnya.



Lanjut Nurhaenih, lokasi kampus 2 saat ini, perencanaan awalnya akan dibangun rumah sakit. Namun karena pelbagai pertimbangan, pembangunan rumah sakit dialihkan ke kampus 1.

"Rumah Sakit kampus kami sementara dalam proses perizinan, lokasi berada di kampus 1. Untuk lokasi sekarang kita tempati sebagai kampus dua akan menjadi pusat pendidikan IKB KJP dan akan berdiri Fakultas Kedokteran, sekarang memasuki tahap visitasi Prodi Kedokteran oleh Kementerian Kesehatan dan Alhamdulillah, hasilnya baik, kami mendapat nilai baik dan memenuhi persyaratan," ujarnya.

Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, dalam sambutannya mengatakan sangat mendukung adanya program studi pendidikan kedokteran IKB KJP, menandakan Kota Palopo akan semakin ramai pengunjung .

"Berbagai keunggulan ini juga terwujud karena telah ditunjang oleh terlaksananya kebijakan dan berbagai program Pemerintah Kota Palopo khususnya di bidang layanan pendidikan dan kesehatan dengan sasaran memudahkan dan meluaskan akses layanan kepada masyarakat," jelasnya.
(UMI)
Berita Terkait
Berita Terbaru