Polres Luwu Timur Investigasi Dugaan BBM Bercampur Air di SPBU Togo

fitra budin
Jum'at, 19 Apr 2024 21:14
Polres Luwu Timur Investigasi Dugaan BBM Bercampur Air di SPBU Togo
Polres Luwu Timur melakukan pengecekan dan pengambilan sampel BBM jenis pertalite di SPBU Togo. Foto: Istimewa
Comment
Share
LUWU TIMUR - Kejadian penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite yang diduga terkontaminasi air di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Togo, menjadi sorotan setelah beberapa kendaraan dilaporkan mengalami kerusakan.

Kasus ini menarik perhatian Kanit Tipidter, Ipda Muh Mubin beserta anggota unitnya untuk melakukan investigasi mendalam.



Ipda Muh Mubin bersama anggota timnya telah melakukan pengecekan dan pengambilan sampel BBM jenis pertalite di SPBU Togo yang menjadi viral di media sosial. Dugaan bahwa BBM jenis pertalite itu telah tercampur air menjadi penyebab utama kerusakan sejumlah kendaraan.

Salah seorang pemilik kendaraan yang terkena dampak, Haeril Anwar (48) mengalami kerugian akibat kejadian ini. Kendaraan miliknya, Toyota Yaris warna merah dengan nomor polisi DP 1013 GE, mengalami kerusakan setelah mengisi BBM jenis pertalite di SPBU Togo sekitar pukul 07:00 WITA.

"Pasca pengisian BBM jenis Pertalite di SPBU Togo, kendaraan milik Saudara Haeril Anwar mengalami kerusakan. Setelah dilakukan pengecekan, didapati BBM tercampur dengan air di dalam tangki kendaraan. Pengecekan lanjutan juga mengonfirmasi keberadaan air dalam BBM jenis pertalite," kata Kasubsi PIDM Si Humas Polres Luwu Timur, Bripka Muh Taufik.



Bripka Muh Taufik menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden ini. Diharapkan tindak lanjut dari investigasi tersebut dapat membawa kejelasan dan keadilan bagi para pemilik kendaraan yang terdampak.

Kasus kontaminasi BBM jenis pertalite dengan air ini menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap kualitas BBM yang disediakan di SPBU. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dan waspada dalam mengisi bahan bakar kendaraan mereka agar tidak menjadi korban serupa.
(UMI)
Berita Terkait
Berita Terbaru