Masuk Juni, PAD Maros Baru di Angka 32,59 Persen

Najmi S Limonu
Kamis, 06 Jun 2024 14:45
Masuk Juni, PAD Maros Baru di Angka 32,59 Persen
Suasana rapat jajaran Pemerintah Kabupaten Maros beberapa waktu lalu. Foto: SINDO Makassar/Najmi S Limonu
Comment
Share
MAROS - Capaian pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Maros baru menyentuh angka 32.59 persen. Padahal 2024 sudah memasuki bulan keenam.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Maros, Andi Baso Arman mengatakan, dari target Rp283 miliar, pencapaian hingga bulan ini baru sekitar Rp92 miliar.

Dia menyebutkan, dari sepuluh OPD penghasil PAD di Kabupaten Maros, baru enam OPD yang berhasil melampaui target 30 persen.

“Bapenda, Perikanan, PUPR, Dinas Kesehatan, DLH dan RSUD dr La Palaloi,” katanya, kemarin.

Dia menjelaskan, Bapenda yang targetnya sebesar Rp180 miliar baru mencapai 30,87 persen atau Rp55 miliar. Sementara Dinas Perikanan yang ditarget Rp850 juta berhasil mengumpulkan 37,30 persen atau Rp317 juta.



Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perhubungan dan Pertanahan ditarget Rp350 juta berhasil mengumpulkan 39,43 atau Rp138 juta.

"Dinas Kesehatan ditarget capaian PAD mencapai Rp27 miliar, hingga akhir mei baru mengumpulkan 36,35 persen atau Rp10 miliar. RSUD dr La Palaloi baru Rp21 miliar atau 39,40 persen dari target Rp54 miliar," rincinya.

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup target PADnya hingga bulan Mei baru terkumpul Rp52 juta atau 34,93 persen dari target Rp150 juta.

Sementara kata mantan Lurah Pallangtikang ini, masih ada empat OPD yang belum melampaui target 30 persen.

“Yang belum capai target Dinas Pertanian, Pariwisata, Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan dan Kopumdag,” sebutnya.



Kalau Dinas Pertanian baru menghasilkan Rp123 juta atau 20,57 persen dari target Rp600 juta.

Dinas Pariwisata berhasil mengumpulkan Rp1,7 miliar atau 24,67 persen dari target Rp7 miliar.

Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan mengumpulkan Rp2,1 miliar atau 25,23 persen dari target Rp8,5 miliar.

Kemudian Kopumdag Rp766 juta atau 20,99 persen dari target Rp3,6 miliar.

Mantan Kadis Kominfo itu mengatakan kendala yang dihadapi Dinas Pariwisata adalah cuaca yang tidak menentu mengakibatkan pengunjung yang datang berkurang.



“Kalau Dinas Pertanian alsintan nya diperiksa oleh BPK sehingga kurang maksimal dalam meraih retribusi sewa alsintan,

Sementara untuk Dinas Penanaman Modal masih kurangwarga yang mengurus izin Persetujuan Bangunan Gedung.

“Kopumdag banyak belum membayar sewa kios atau lods,” tutupnya.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru