OJK Dorong Literasi Keuangan Mahasiswa Unhas Menuju Indonesia Emas

Tri Yari Kurniawan
Kamis, 21 Nov 2024 23:43
OJK Dorong Literasi Keuangan Mahasiswa Unhas Menuju Indonesia Emas
Dalam rangka memperingati HUT ke-13 OJK, Universitas Hasanuddin (Unhas) menjadi tuan rumah Kuliah Umum OJK Mengajar. Foto/Dok Unhas
Comment
Share
MAKASSAR - Dalam rangka memperingati HUT ke-13 Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Universitas Hasanuddin (Unhas) menjadi tuan rumah Kuliah Umum OJK Mengajar yang mengangkat tema "Generasi Cerdas Keuangan Menuju Indonesia Emas". Kegiatan ini berlangsung di Baruga Andi Pangerang Pettarani pada Kamis, 21 November 2024.

Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, mengapresiasi kolaborasi antara OJK dan Unhas dalam meningkatkan literasi keuangan di kalangan mahasiswa. Dalam sambutannya, ia menyampaikan Unhas kini bukan lagi sekadar kampus terbaik di luar Pulau Jawa, tapi merupakan salah satu kampus terbaik di Indonesia.

"Berbagai pencapaian telah kami raih, seperti juara umum Pimnas 2024, IKU terbaik ketiga secara nasional, serta penghargaan Gold dalam SNI Award 2023," kata dia.

Prof Jamaluddin juga menegaskan pentingnya literasi keuangan bagi mahasiswa, yang merupakan bekal untuk menjadi individu produktif, profesional, dan pemimpin masa depan yang cerdas dalam mengelola keuangan.

"Kami berkomitmen mempersiapkan generasi emas Indonesia dan terbuka untuk terus bekerja sama dalam mencetak SDM unggul yang siap membawa Indonesia menuju masa depan emas," tambahnya.

Kuliah umum ini menghadirkan Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, sebagai pembicara utama. Dalam Keynote Speech-nya, Ogi menyoroti rendahnya tingkat literasi keuangan di Indonesia.

“Sebagian besar masyarakat Indonesia belum sepenuhnya memahami industri jasa keuangan atau memiliki produk keuangan yang sesuai. Kami berharap mahasiswa mulai merencanakan masa depan dengan matang, termasuk mempersiapkan diri untuk berkontribusi di mana pun berada. Mengelola keuangan dengan baik, berinvestasi secara bijak, serta memahami manajemen risiko adalah langkah penting yang harus diambil,” ujarnya.

Ogi juga memberikan penjelasan mengenai persepsi negatif masyarakat terhadap pinjaman online (pinjol), yang seringkali dianggap ilegal. “Pinjol seringkali memiliki konotasi negatif karena ilegal, tetapi sebenarnya ada 98 perusahaan pinjol yang legal dan diawasi oleh OJK. Kami terus berupaya menekan suku bunga pinjol agar tetap wajar dan terjangkau,” tambahnya.

Selain itu, OJK berkomitmen memberantas praktik ilegal, seperti judi online, investasi bodong, dan pinjol ilegal yang merugikan masyarakat. Ogi juga memberikan tips praktis dalam mengelola keuangan dan berinvestasi, antara lain dengan memahami tujuan keuangan, memilih produk keuangan yang tepat, dan menghindari investasi yang menjanjikan keuntungan tidak wajar.

Acara ini juga menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka, di antaranya Advis Budiman (Direktur Group Surveilans Asuransi LPS), Arif Machfoed (Direktur PEPK dan LMst OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat), Munadi Herlambang (Direktur Institutional Banking Bank Negara Indonesia), serta Budi Herawan (Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Pusat). Diskusi panel dipandu oleh Prof Mursalim Nahong, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FEB Unhas.

Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat literasi keuangan mahasiswa, dengan harapan mereka dapat mengambil peran strategis dalam mendukung pembangunan ekonomi Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru