Samsung Galaxy S25 Tawarkan Pengalaman AI Tanpa Batas

Kamis, 13 Feb 2025 09:14
Samsung Galaxy S25 Tawarkan Pengalaman AI Tanpa Batas
Samsung Electronics memperkenalkan teknologi multimodal AI terbaru melalui Galaxy S25 dalam acara Galaxy Unpacked 2025 di San Jose, AS. Foto/Istimewa
Comment
Share
JAKARTA - Samsung Electronics memperkenalkan teknologi multimodal AI terbaru melalui Galaxy S25 dalam acara Galaxy Unpacked 2025 di San Jose, AS. Teknologi ini menawarkan pengalaman yang lebih intuitif, efisien, dan relevan dengan kemampuan untuk memproses input suara, teks, dan gambar secara bersamaan, menciptakan interaksi yang lebih alami dan sesuai dengan kebutuhan sehari-hari.

Samsung mengembangkan teknologi ini dengan menggali kebiasaan pengguna smartphone. Tujuannya untuk memahami kebutuhan mereka lebih dalam dan kemudian mengubahnya menjadi teknologi AI Agents, yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas dengan solusi yang personal dan efisien.

“Kami berupaya meminimalkan langkah yang diperlukan untuk memasukkan input sambil memaksimalkan output. Kami juga mempelajari bagaimana konsumen menggunakan smartphone mereka, mengidentifikasi potensi kasus penggunaan bersama mitra, dan mengintegrasikan semuanya ke dalam perangkat kami untuk menciptakan pengalaman terbaik bagi konsumen,” kata Executive Vice President, Samsung Mobile eXperience, Jay Kim.

Kolaborasi Bersama Pengembangan AI
Inovasi AI multimodal pada Galaxy S25 dibahas dalam panel diskusi "True AI Companion: Impact on Life and What’s Next" di Galaxy AI Tech Forum pada 23 Januari 2025. Diskusi ini dihadiri oleh para pakar AI mobile dan pemimpin industri dari Google, Qualcomm, Symmetry Research, serta TECHnalysis.

Dalam diskusi tersebut, Samsung bekerja sama dengan Google dan Qualcomm membahas bagaimana mereka mengembangkan AI yang lebih natural dan kontekstual.

Penelitian terbaru bersama Symmetry Research mengungkapkan bahwa 55% konsumen lebih memilih menggunakan AI di smartphone daripada perangkat lain, meski ada kekhawatiran terkait manfaat, privasi, dan kepercayaan terhadap teknologi ini.

Penelitian itu juga mengidentifikasi beberapa hambatan, di antaranya 56% konsumen merasa ragu terhadap kemampuan AI untuk memberikan manfaat nyata dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, 85% konsumen merasa kurang percaya diri dalam memanfaatkan AI secara maksimal, dan 90% khawatir tentang privasi serta kepercayaan terhadap teknologi AI.

"Perkembangan inovasi AI berjalan dengan sangat pesat. Namun, yang menarik perhatian saya dari penelitian kami bersama Samsung adalah peningkatan adopsi AI mobile yang juga mengalami percepatan luar biasa. Penggunaan AI mobile oleh konsumen di seluruh dunia hampir dua kali lipat hanya dalam enam bulan, meningkat dari 16% pada bulan Juli menjadi 27% pada Januari. Teknologi ini memiliki potensi besar, namun di sisi lain, ada tantangan nyata yang perlu diatasi dengan tanggung jawab agar adopsi yang lebih luas dapat terwujud,” ujar Dr. Chris Brauer, Goldsmiths, University of London.

AI Permudah Aktivitas Pengguna
Menghadapi tantangan dalam penggunaan AI, President of Android Ecosystem Google, Sameer Samat, menekankan bahwa AI harus memudahkan kehidupan sehari-hari. “AI harus menjadi alat yang memudahkan, bukan sebagai tujuan itu sendiri. Dengan inovasi seperti Large Language Model (LLM), AI kini dapat memahami bahasa manusia secara lebih alami," kata Sameer Samat.

Samsung terus mengatasi hambatan-hambatan tersebut dengan mengembangkan teknologi AI berbasis perangkat dan cloud. Galaxy S25 memperkenalkan interaksi yang semakin personal dan responsif berkat kolaborasi mendalam dengan Qualcomm dalam menyesuaikan prosesor untuk perangkat ini.

"Galaxy S25 memberikan kemajuan signifikan, memungkinkan interaksi dengan asisten AI yang lebih personal dan inovatif. Teknologi AI ini tidak hanya memberikan pengalaman seperti berbicara dengan seseorang, tetapi juga dapat memahami lingkungan sekitar dan berinteraksi dengan konten yang ditangkap oleh kamera. Kolaborasi erat kami dengan Samsung untuk menyesuaikan prosesor membuat kemampuan baru ini terasa mulus, sesuatu yang sangat kami nantikan,” ujar Senior Vice President, Qualcomm, Christopher Patrick.

AI yang Meningkatkan Pengalaman Pengguna
Dengan kemajuan pesat dalam teknologi AI, Samsung terus berupaya menghadirkan inovasi yang mempermudah interaksi pengguna dengan perangkat mereka. Banyak pihak menyambut perubahan ini dengan antusiasme, meskipun perjalanan teknologi ini tak selalu mulus dan sesuai ekspektasi.

Bob O'Donnell dari TECHnalysis menyoroti bahwa meskipun AI semakin mendominasi, pengalaman pengguna selama ini belum sepenuhnya memenuhi harapan mereka.

“Walaupun perubahan dalam cara kita menggunakan perangkat seluler sangat menarik, kenyataannya, perkembangan yang terjadi sejauh ini belum sepenuhnya memenuhi ekspektasi. Namun, apa yang saya lihat pada Galaxy S25 merupakan langkah signifikan menuju jenis dukungan AI yang saya harapkan selama ini,” ujar Bob O'Donnell.

Jay Kim menambahkan, AI mobile punya nilai tambah yang sangat berarti dalam meningkatkan user experience. Maka dari itu, Samsung telah mengevaluasi pengalaman konsumen selama ini agar AI mobile bisa dengan mudah diakses kapan saja agar dapat mentransformasi user experience secara inovatif dan memberikan manfaat yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.

“Di Galaxy S25, cara mengakses Gemini dengan menekan lama tombol samping adalah ide yang sangat tepat. Walau teknologi AI yang mendasari tindakan ini cukup kompleks, pengguna dapat mengaksesnya dengan mudah. Kuncinya adalah membuatnya sederhana dan intuitif, mendorong penggunaan berulang sehingga kemampuan ini menjadi bagian alami dalam kehidupan sehari-hari,” tutup Jay Kim.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru