OJK: Kinerja Sektor Jasa Keuangan di Sulampua Tetap Tangguh Dukung Ekonomi Daerah
Selasa, 29 Apr 2025 17:33

OJK menilai kinerja sektor jasa keuangan di Sulampua tetap tangguh dan aktif mendukung perekonomian daerah di tengah ketidakpastian ekonomi global. Foto/Istimewa
MAKASSAR - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) menembus angka Rp434,24 triliun pada Februari 2025. Kredit konsumtif sedikit lebih tinggi dibandingkan kredit produktif.
Jika dipotret lebih spesifik ke Sulawesi Selatan, OJK mendata kredit yang disalurkan mencapai Rp165,03 triliun. Tumbuh sebesar 4,39 persen (yoy).
Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Moch. Muchlasin, menyampaikan secara umum pihaknya menilai kinerja sektor jasa keuangan di Sulampua tetap tangguh dan aktif dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi daerah di tengah meningkatnya ketidakpastian global.
"Dalam kondisi global yang menantang ini, sektor jasa keuangan di Sulampua tetap tumbuh positif dan adaptif, menjadi penggerak dalam mendorong pembiayaan produktif, memperluas inklusi keuangan, dan menjaga stabilitas ekonomi regional," kata dia, dalam keterangan pers yang diterima SINDO Makassar.
Kinerja intermediasi perbankan di wilayah Sulampua menunjukkan daya tahan yang solid. Per Februari 2025, kredit perbankan tumbuh sebesar 7,05 persen (yoy) sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar 3,86 persen (yoy).
Tingginya pertumbuhan kredit dibanding DPK mencerminkan bahwa perbankan tetap menjalankan fungsi intermediasinya secara optimal, terutama dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor riil untuk mendorong aktivitas perekonomian daerah.
Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) Sulampua yang mencapai 130,54 persen mengindikasikan bahwa pembiayaan yang disalurkan sektor perbankan di wilayah Sulampua sebagian besar bersumber dari pendanaan luar daerah.
"Hal ini mencerminkan kepercayaan industri keuangan nasional terhadap potensi ekonomi di kawasan ini. Fungsi intermediasi yang tinggi di Sulampua masih diimbangi dengan rasio non performing loan (NPL) yang terjaga yaitu sebesar 2,45 persen," jelasnya.
Secara nominal, ia bilang penyaluran kredit di Sulampua mencapai Rp434,24 triliun dengan penyaluran kredit konsumtif sebesar Rp220,99 triliun, sedikit lebih tinggi jika dibandingkan kredit produktif sebesar Rp213,24 triliun. Adapun DPK di Sulampua masih didominasi oleh portofolio tabungan dengan nilai sebesar Rp198,94 triliun disusul deposito sebesar Rp67,02 triliun dan giro sebesar Rp66,69 triliun.
Pada sektor pasar modal, terdapat pertumbuhan Single Investor Identification (SID) yang signifikan di wilayah Sulampua pada posisi Februari 2025 yaitu sebesar 26,21 persen (yoy) atau mencapai 1.009.595 SID. Peningkatan partisipasi investor ini turut didorong oleh masifnya kegiatan edukasi pasar modal yang dilakukan secara kolaboratif antara OJK, Bursa Efek Indonesia, perusahaan sekuritas, perguruan tinggi, serta Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Di tengah kondisi pasar yang fluktuatif, OJK bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) merespons secara sigap dengan mengeluarkan sejumlah kebijakan yang bertujuan untuk menjaga kepercayaan investor dan mendukung kelangsungan perdagangan saham secara sehat antara lain dengan menyesuaikan batasan trading halt dalam hal IHSG mengalami penurunan, menyesuaikan batasan auto rejection bawah saham dan kebijakan buyback saham tanpa RUPS.
Industri Keuangan Non Bank (IKNB) di Sulampua juga menunjukkan kinerja yang positif secara year on year. Pada posisi Februari 2025, total aset dana pensiun di wilayah Sulampua juga menunjukkan pertumbuhan sebesar 4,46 persen mencapai Rp3,76 triliun.
Outstanding penjaminan pada perusahaan penjaminan berhasil tumbuh sebesar 28,25 persen mencapai Rp957 miliar. Total piutang perusahaan pembiayaan pada periode Februari 2025 tumbuh sebesar 8,25 persen menjadi Rp52,41 triliun. Namun di sisi lain, terjadi kontraksi pada pembiayaan modal ventura sebesar -9,10 persen.
Adapun pinjaman yang disalurkan oleh perusahaan pergadaian tumbuh sebesar 27,59 persen mencapai Rp17,61 triliun dan outstanding pembiayaan pada fintech peer to peer lending tumbuh sebesar 64,50 persen mencapai Rp5,2 triliun pada posisi Januari 2025.
Jika dipotret lebih spesifik ke Sulawesi Selatan, OJK mendata kredit yang disalurkan mencapai Rp165,03 triliun. Tumbuh sebesar 4,39 persen (yoy).
Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Moch. Muchlasin, menyampaikan secara umum pihaknya menilai kinerja sektor jasa keuangan di Sulampua tetap tangguh dan aktif dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi daerah di tengah meningkatnya ketidakpastian global.
"Dalam kondisi global yang menantang ini, sektor jasa keuangan di Sulampua tetap tumbuh positif dan adaptif, menjadi penggerak dalam mendorong pembiayaan produktif, memperluas inklusi keuangan, dan menjaga stabilitas ekonomi regional," kata dia, dalam keterangan pers yang diterima SINDO Makassar.
Kinerja intermediasi perbankan di wilayah Sulampua menunjukkan daya tahan yang solid. Per Februari 2025, kredit perbankan tumbuh sebesar 7,05 persen (yoy) sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar 3,86 persen (yoy).
Tingginya pertumbuhan kredit dibanding DPK mencerminkan bahwa perbankan tetap menjalankan fungsi intermediasinya secara optimal, terutama dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor riil untuk mendorong aktivitas perekonomian daerah.
Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) Sulampua yang mencapai 130,54 persen mengindikasikan bahwa pembiayaan yang disalurkan sektor perbankan di wilayah Sulampua sebagian besar bersumber dari pendanaan luar daerah.
"Hal ini mencerminkan kepercayaan industri keuangan nasional terhadap potensi ekonomi di kawasan ini. Fungsi intermediasi yang tinggi di Sulampua masih diimbangi dengan rasio non performing loan (NPL) yang terjaga yaitu sebesar 2,45 persen," jelasnya.
Secara nominal, ia bilang penyaluran kredit di Sulampua mencapai Rp434,24 triliun dengan penyaluran kredit konsumtif sebesar Rp220,99 triliun, sedikit lebih tinggi jika dibandingkan kredit produktif sebesar Rp213,24 triliun. Adapun DPK di Sulampua masih didominasi oleh portofolio tabungan dengan nilai sebesar Rp198,94 triliun disusul deposito sebesar Rp67,02 triliun dan giro sebesar Rp66,69 triliun.
Pada sektor pasar modal, terdapat pertumbuhan Single Investor Identification (SID) yang signifikan di wilayah Sulampua pada posisi Februari 2025 yaitu sebesar 26,21 persen (yoy) atau mencapai 1.009.595 SID. Peningkatan partisipasi investor ini turut didorong oleh masifnya kegiatan edukasi pasar modal yang dilakukan secara kolaboratif antara OJK, Bursa Efek Indonesia, perusahaan sekuritas, perguruan tinggi, serta Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Di tengah kondisi pasar yang fluktuatif, OJK bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) merespons secara sigap dengan mengeluarkan sejumlah kebijakan yang bertujuan untuk menjaga kepercayaan investor dan mendukung kelangsungan perdagangan saham secara sehat antara lain dengan menyesuaikan batasan trading halt dalam hal IHSG mengalami penurunan, menyesuaikan batasan auto rejection bawah saham dan kebijakan buyback saham tanpa RUPS.
Industri Keuangan Non Bank (IKNB) di Sulampua juga menunjukkan kinerja yang positif secara year on year. Pada posisi Februari 2025, total aset dana pensiun di wilayah Sulampua juga menunjukkan pertumbuhan sebesar 4,46 persen mencapai Rp3,76 triliun.
Outstanding penjaminan pada perusahaan penjaminan berhasil tumbuh sebesar 28,25 persen mencapai Rp957 miliar. Total piutang perusahaan pembiayaan pada periode Februari 2025 tumbuh sebesar 8,25 persen menjadi Rp52,41 triliun. Namun di sisi lain, terjadi kontraksi pada pembiayaan modal ventura sebesar -9,10 persen.
Adapun pinjaman yang disalurkan oleh perusahaan pergadaian tumbuh sebesar 27,59 persen mencapai Rp17,61 triliun dan outstanding pembiayaan pada fintech peer to peer lending tumbuh sebesar 64,50 persen mencapai Rp5,2 triliun pada posisi Januari 2025.
(TRI)
Berita Terkait

Ekbis
Penyaluran KUR Budidaya Pisang Cavendish di Sulsel & Sulbar Capai Rp7,24 Miliar
Hingga Maret 2025, tercatat penyaluran KUR Pisang Cavendish telah mencapai Rp7,24 miliar dengan luas lahan 73,5 hektare kepada 77 petani di 6 kabupaten.
Jum'at, 16 Mei 2025 13:59

Ekbis
Laju Ekonomi Sulsel Masuk 5 Besar Tertinggi, Sektor Pertanian Jadi Penopang
Laju ekonomi Sulsel pada triwulan I 2025 sebesar 5,78 persen, tidak hanya berada di atas angka nasional 4,78 persen. Bahkan, masuk lima besar daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi.
Rabu, 14 Mei 2025 15:36

Ekbis
Pemprov Sulsel Siapkan Langkah Antisipatif Dampak Perang Dagang Global 2.0
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui forum diskusi “Sulsel Talk” mengajak berbagai pihak menyusun langkah strategis menjaga pertumbuhan ekonomi daerah di tengah eskalasi Perang Dagang Global 2.0.
Rabu, 14 Mei 2025 14:40

Ekbis
OJK Sulselbar Terima 480 Layanan Konsumen & 3.530 Permintaan Informasi SLIK
OJK Sulselbar menerima 480 layanan konsumen periode 1 Januari - 30 April 2025. Sebanyak 176 layanan konsumen di antaranya berasal dari Sulawesi Selatan.
Sabtu, 10 Mei 2025 13:24

Ekbis
OJK Sulselbar Siapkan 48 Kegiatan Edukasi Keuangan Periode Mei-Agustus 2025
Untuk Mei-Agustus 2025, rencana kegiatan edukasi OJK Sulselbar ada 48 kegiatan, dengan target 218.550 peserta. OJK berupaya meningkatkan literasi keuangan.
Sabtu, 10 Mei 2025 11:57
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Piala by.U 2025 Resmi Dimulai di Makassar, Diikuti 48 Tim Futsal SMP-SMA
2

Bumi Karsa Juara 1 Kompetisi BIM Nasional, Bukti Keseriusan Terapkan Teknologi Digital
3

Penyaluran KUR Budidaya Pisang Cavendish di Sulsel & Sulbar Capai Rp7,24 Miliar
4

Hasil RUPST BSI: Tetapkan Dividen Rp1,05 Triliun & Angkat Anggoro Eko Cahyo jadi Dirut
5

Peringati MMM, OMRON dan InaSH Perkuat Upaya Pencegahan Hipertensi di Makassar
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Piala by.U 2025 Resmi Dimulai di Makassar, Diikuti 48 Tim Futsal SMP-SMA
2

Bumi Karsa Juara 1 Kompetisi BIM Nasional, Bukti Keseriusan Terapkan Teknologi Digital
3

Penyaluran KUR Budidaya Pisang Cavendish di Sulsel & Sulbar Capai Rp7,24 Miliar
4

Hasil RUPST BSI: Tetapkan Dividen Rp1,05 Triliun & Angkat Anggoro Eko Cahyo jadi Dirut
5

Peringati MMM, OMRON dan InaSH Perkuat Upaya Pencegahan Hipertensi di Makassar