Pemprov Sulsel Siapkan Langkah Antisipatif Dampak Perang Dagang Global 2.0
Rabu, 14 Mei 2025 14:40
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui forum diskusi “Sulsel Talk” mengajak berbagai pihak menyusun langkah strategis menjaga pertumbuhan ekonomi daerah di tengah eskalasi Perang Dagang Global 2.0.
Forum ini digelar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan di Baruga Pinisi, Lantai 4, Kantor BI Sulsel, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, pada Rabu, 14 Mei 2025. Menghadirkan Sekda Sulsel, Kepala BI, OJK, dan ekonom INDEF untuk membahas strategi menjaga pertumbuhan ekonomi daerah di tengah dampak perang dagang global.
Mengangkat tema “Ekonomi Sulsel di Pusaran Perang Dagang Global 2.0: Menakar Risiko, Menjemput Peluang”, forum ini membahas dinamika perekonomian global dan nasional, isu strategis daerah, serta proyeksi (outlook) ekonomi Sulawesi Selatan tahun 2025.
Istilah perang dagang global 2.0 ini merujuk pada babak baru konflik dagang antarnegara besar, terutama Amerika Serikat dan Tiongkok, yang ditandai dengan peningkatan tarif, hambatan non-tarif, dan perang teknologi yang memengaruhi pasar global.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, menggarisbawahi pentingnya forum ini untuk menghasilkan masukan substantif dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah. Forum ini sangat strategis, mengingat dunia kini tengah menghadapi ketidakpastian sebagai dampak dari perang dagang global yang memanas.
“Kegiatan ini sangat penting. Apalagi kita ketahui, dunia saat ini dihadapkan pada kondisi ketar-ketir akibat perang dagang.” sebutnya.
Menurutnya, perang dagang global tetap menimbulkan efek terhadap fluktuasi harga komoditas, rantai pasok, dan akses pasar internasional. Sebagian besar ekspor Sulsel ditujukan ke Jepang dan Tiongkok, sehingga dampak perang dagang belum terlalu signifikan terhadap ekonomi daerah.
“Di Sulsel rata-rata (sebagian besar) mengekspor ke Jepang dan Tiongkok. Jadi pengaruhnya tidak terlalu signifikan," ujarnya.
Jufri menambahkan, hasil diskusi dari forum ini diharapkan menjadi acuan dan memperkaya substansi dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sulsel 2025–2030. Di bawah kepemimpinan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Wagub Fatmawati Rusdi terus berkomitmen mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekspor di tengah tekanan global.
“Kita harap melalui Sulsel Talk ini bisa menjadi acuan untuk memperkaya dalam penyusunan RPJMD lima tahun ke depan," harapnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia pada kuartal I-2025 tumbuh 4,87 persen, menurun dibandingkan kuartal IV-2024 sebesar 5,02 persen.
Namun, pertumbuhan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi sebesar 6,40 persen (year-on-year), dengan Sulsel sebagai kontributor utama. Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada kuartal I-2025 mencapai 5,78 persen, naik dari kuartal sebelumnya sebesar 5,18 persen.
"Sulsel peringkat 5 pertumbuhan ekonomi di Indonesia," sebut pejabat yang sebelumnya bertugas pada divisi analisis kebijakan moneter Bank Indonesia ini.
Ia menyebut sektor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi Sulsel adalah pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan.
Forum ini turut menghadirkan dua pembicara lainnya, yaitu Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin, dan ekonom senior dari INDEF, Dr. Aviliani, S.E., M.Si. dikenal luas sebagai analis kebijakan ekonomi nasional dan global. Keduanya membahas strategi stabilisasi sektor jasa keuangan dan penguatan ekspor dalam menghadapi gejolak ekonomi global.
Forum ini digelar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan di Baruga Pinisi, Lantai 4, Kantor BI Sulsel, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, pada Rabu, 14 Mei 2025. Menghadirkan Sekda Sulsel, Kepala BI, OJK, dan ekonom INDEF untuk membahas strategi menjaga pertumbuhan ekonomi daerah di tengah dampak perang dagang global.
Mengangkat tema “Ekonomi Sulsel di Pusaran Perang Dagang Global 2.0: Menakar Risiko, Menjemput Peluang”, forum ini membahas dinamika perekonomian global dan nasional, isu strategis daerah, serta proyeksi (outlook) ekonomi Sulawesi Selatan tahun 2025.
Istilah perang dagang global 2.0 ini merujuk pada babak baru konflik dagang antarnegara besar, terutama Amerika Serikat dan Tiongkok, yang ditandai dengan peningkatan tarif, hambatan non-tarif, dan perang teknologi yang memengaruhi pasar global.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, menggarisbawahi pentingnya forum ini untuk menghasilkan masukan substantif dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah. Forum ini sangat strategis, mengingat dunia kini tengah menghadapi ketidakpastian sebagai dampak dari perang dagang global yang memanas.
“Kegiatan ini sangat penting. Apalagi kita ketahui, dunia saat ini dihadapkan pada kondisi ketar-ketir akibat perang dagang.” sebutnya.
Menurutnya, perang dagang global tetap menimbulkan efek terhadap fluktuasi harga komoditas, rantai pasok, dan akses pasar internasional. Sebagian besar ekspor Sulsel ditujukan ke Jepang dan Tiongkok, sehingga dampak perang dagang belum terlalu signifikan terhadap ekonomi daerah.
“Di Sulsel rata-rata (sebagian besar) mengekspor ke Jepang dan Tiongkok. Jadi pengaruhnya tidak terlalu signifikan," ujarnya.
Jufri menambahkan, hasil diskusi dari forum ini diharapkan menjadi acuan dan memperkaya substansi dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sulsel 2025–2030. Di bawah kepemimpinan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Wagub Fatmawati Rusdi terus berkomitmen mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekspor di tengah tekanan global.
“Kita harap melalui Sulsel Talk ini bisa menjadi acuan untuk memperkaya dalam penyusunan RPJMD lima tahun ke depan," harapnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia pada kuartal I-2025 tumbuh 4,87 persen, menurun dibandingkan kuartal IV-2024 sebesar 5,02 persen.
Namun, pertumbuhan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi sebesar 6,40 persen (year-on-year), dengan Sulsel sebagai kontributor utama. Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada kuartal I-2025 mencapai 5,78 persen, naik dari kuartal sebelumnya sebesar 5,18 persen.
"Sulsel peringkat 5 pertumbuhan ekonomi di Indonesia," sebut pejabat yang sebelumnya bertugas pada divisi analisis kebijakan moneter Bank Indonesia ini.
Ia menyebut sektor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi Sulsel adalah pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan.
Forum ini turut menghadirkan dua pembicara lainnya, yaitu Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin, dan ekonom senior dari INDEF, Dr. Aviliani, S.E., M.Si. dikenal luas sebagai analis kebijakan ekonomi nasional dan global. Keduanya membahas strategi stabilisasi sektor jasa keuangan dan penguatan ekspor dalam menghadapi gejolak ekonomi global.
(GUS)
Berita Terkait
Ekbis
CHAPTER 2025: BI & Mitra Strategis Kebut Layanan Publik Digital Sulsel
Kantor Perwakilan BI Sulsel menyelenggarakan puncak acara Collaborative and High-Impact Payment System Appreciation (CHAPTER) 2025 di Hotel Claro Makassar.
Rabu, 03 Des 2025 18:07
Ekbis
BI Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Panen Perdana Padi Gamagora 7 di Maros
Salah satu wujud nyatanya terlihat pada panen perdana demplot padi varietas Gamagora 7 di Kelompok Tani Sukamandiri, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros.
Kamis, 27 Nov 2025 08:56
Ekbis
Sektor Jasa Keuangan Sulsel Tetap Stabil, Dorong Ekonomi Tumbuh Positif
OJK Sulselbar menegaskan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan di Sulsel tetap terjaga dan mampu memberikan dukungan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Senin, 24 Nov 2025 17:21
Ekbis
Ekonomi Sulsel Diproyeksi Bisa Tumbuh hingga 5,7%, Pertanian Jadi Penggerak Utama
BI tetap optimistis laju ekonomi Sulsel akan terus membaik, bahkan bisa mencapai angka 5,7 persen, dengan sektor pertanian sebagai motor penggerak.
Senin, 17 Nov 2025 21:05
News
Dorong Akselerasi Investasi untuk Perkuat Kapasitas dan Daya Saing Ekonomi
Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Selatan (Kanwil Kemenkum Sulsel), turut mendorong akselerasi investasi sebagai langkah strategis untuk memperkuat kapasitas dan daya saing ekonomi daerah di era transformasi.
Senin, 17 Nov 2025 17:29
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Baru 20 Persen Calon Jemaah Haji Sulsel Lakukan Pelunasan
2
Usai Tahap Dua, Owner Skincare di Sidrap Langsung Ditahan
3
Kajari Luwu Timur Tegaskan Proyek Strategis Bisa Diproses Hukum
4
GRT Desak DPP PKB Pecat Kader yang Diduga Langgar Etik di Jeneponto
5
Kemenkum Sulsel Paparkan Capaian Kinerja dalam Kegiatan Refleksi Akhir Tahun
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Baru 20 Persen Calon Jemaah Haji Sulsel Lakukan Pelunasan
2
Usai Tahap Dua, Owner Skincare di Sidrap Langsung Ditahan
3
Kajari Luwu Timur Tegaskan Proyek Strategis Bisa Diproses Hukum
4
GRT Desak DPP PKB Pecat Kader yang Diduga Langgar Etik di Jeneponto
5
Kemenkum Sulsel Paparkan Capaian Kinerja dalam Kegiatan Refleksi Akhir Tahun