Unhas & AFTECH Perkuat Edukasi Fintech, Dorong Literasi Keuangan di Indonesia Timur
Selasa, 03 Jun 2025 18:23

AFTECH bersama OJK, BI, dan pelaku industri seperti Easycash, menggelar program edukasi fintech INFINITY Goes to Campus 2025 di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar. Foto/Istimewa
MAKASSAR - Angka inklusi keuangan Indonesia terus meningkat. Namun di balik capaian tersebut, masih terdapat tantangan besar: kesenjangan antara akses dan pemahaman masyarakat terhadap layanan keuangan.
Berdasarkan data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, tingkat inklusi keuangan di Sulawesi Selatan telah mencapai 88,57%. Namun, tingkat literasinya baru 36,88%. Artinya, lebih dari separuh masyarakat di wilayah ini telah menggunakan layanan keuangan—tanpa benar-benar memahami manfaat, risiko, dan hak-haknya sebagai konsumen.
Menjawab tantangan ini, Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional Sulawesi Selatan, Bank Indonesia, dan pelaku industri seperti Easycash, menggelar program edukasi fintech INFINITY Goes to Campus 2025 di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif Indonesian Fintech Youth Community (INFINITY) dan mengusung tema: “Mengenal Ragam Produk dan Layanan Fintech di Indonesia, dan Bersama Jadi #SiPalingFintech.”
Dalam sambutannya, Kepala OJK Sulawesi Selatan, Moch. Muchlasin, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam memahami serta menyebarluaskan literasi keuangan digital.
"Generasi muda perlu memahami risiko dan tanggung jawab sebagai konsumen layanan keuangan digital, serta menjadi agen literasi keuangan yang dapat menyebarkan pemahaman dan wawasan kepada lingkungan sekitar," ujarnya.
Acara ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekosistem fintech yang inklusif dan bertanggung jawab, serta menumbuhkan kesadaran generasi muda akan pentingnya literasi digital di bidang keuangan.OJK Sulawesi Selatan juga menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat edukasi keuangan ke berbagai lapisan masyarakat, khususnya kalangan muda.
Acara di Unhas ini disambut antusias oleh ratusan mahasiswa dan dosen. Dalam sesi talkshow dan diskusi interaktif, peserta mempelajari berbagai aspek keuangan digital—dari literasi dasar hingga isu-isu terkini seperti pinjaman online ilegal, investasi bodong, dan maraknya judi online.
AFTECH turut menggaungkan kampanye #GenerasiHebatAntiJudol, sebagai perlawanan terhadap praktik judi online yang menurut PPATK telah memutar dana hingga Rp1.200 triliun.AFTECH menegaskan pentingnya literasi sebagai pondasi, bukan sekadar pelengkap, dalam mendorong pemanfaatan layanan keuangan digital yang aman dan bertanggung jawab.
“Melalui INFINITY, kami ingin membangun ekosistem yang sehat dengan melibatkan regulator, industri, dan kampus. Generasi muda harus tumbuh sebagai #SiPalingFintech—tahu manfaat, paham risiko dalam penggunaan produk dan layanan fintech, serta siap menghadapi masa depan dengan pengetahuan perencanaan keuangan yang matang,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal I AFTECH, Chrisma Albandjar.
Easycash, sebagai platform pinjaman daring yang terdaftar dan diawasi OJK, juga menyampaikan komitmennya dalam membangun ekosistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami percaya edukasi adalah investasi jangka panjang. Di era digital ini, reputasi kredit bukan hanya angka, tapi modal masa depan. Kami ingin anak muda untuk terus belajar mengelola kondisi keuangannya secara bijak, menjaga skor kreditnya, dan semakin sadar pentingnya meminjam secara bertanggung jawab,” ujar Head of Corporate Affairs Easycash, Wildan Kesuma.
Selain di kampus Unhas, Easycash juga menjangkau masyarakat luas melalui siaran edukatif di Radio Smart FM dan Radio Gamasi Makassar. Kampanye ini mengangkat pesan-pesan kunci, seperti pentingnya menganalisis kondisi keuangan pribadi, menjaga skor kredit, dan menggunakan layanan keuangan secara bijak.
Kolaborasi lintas sektor ini menandai pentingnya pendekatan bersama dalam meningkatkan literasi keuangan di wilayah timur Indonesia. Di tengah derasnya arus digitalisasi, literasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak agar masyarakat mampu mengendalikan arah keuangannya, bukan sekadar ikut arus.
Kini saatnya pemerintah, regulator, industri, dan dunia pendidikan memperkuat kolaborasi. Literasi keuangan harus menjadi kepentingan bersama—demi masa depan generasi muda dan ketahanan ekonomi nasional yang inklusif serta berkelanjutan.
Berdasarkan data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, tingkat inklusi keuangan di Sulawesi Selatan telah mencapai 88,57%. Namun, tingkat literasinya baru 36,88%. Artinya, lebih dari separuh masyarakat di wilayah ini telah menggunakan layanan keuangan—tanpa benar-benar memahami manfaat, risiko, dan hak-haknya sebagai konsumen.
Menjawab tantangan ini, Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional Sulawesi Selatan, Bank Indonesia, dan pelaku industri seperti Easycash, menggelar program edukasi fintech INFINITY Goes to Campus 2025 di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif Indonesian Fintech Youth Community (INFINITY) dan mengusung tema: “Mengenal Ragam Produk dan Layanan Fintech di Indonesia, dan Bersama Jadi #SiPalingFintech.”
Dalam sambutannya, Kepala OJK Sulawesi Selatan, Moch. Muchlasin, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam memahami serta menyebarluaskan literasi keuangan digital.
"Generasi muda perlu memahami risiko dan tanggung jawab sebagai konsumen layanan keuangan digital, serta menjadi agen literasi keuangan yang dapat menyebarkan pemahaman dan wawasan kepada lingkungan sekitar," ujarnya.
Acara ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekosistem fintech yang inklusif dan bertanggung jawab, serta menumbuhkan kesadaran generasi muda akan pentingnya literasi digital di bidang keuangan.OJK Sulawesi Selatan juga menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat edukasi keuangan ke berbagai lapisan masyarakat, khususnya kalangan muda.
Acara di Unhas ini disambut antusias oleh ratusan mahasiswa dan dosen. Dalam sesi talkshow dan diskusi interaktif, peserta mempelajari berbagai aspek keuangan digital—dari literasi dasar hingga isu-isu terkini seperti pinjaman online ilegal, investasi bodong, dan maraknya judi online.
AFTECH turut menggaungkan kampanye #GenerasiHebatAntiJudol, sebagai perlawanan terhadap praktik judi online yang menurut PPATK telah memutar dana hingga Rp1.200 triliun.AFTECH menegaskan pentingnya literasi sebagai pondasi, bukan sekadar pelengkap, dalam mendorong pemanfaatan layanan keuangan digital yang aman dan bertanggung jawab.
“Melalui INFINITY, kami ingin membangun ekosistem yang sehat dengan melibatkan regulator, industri, dan kampus. Generasi muda harus tumbuh sebagai #SiPalingFintech—tahu manfaat, paham risiko dalam penggunaan produk dan layanan fintech, serta siap menghadapi masa depan dengan pengetahuan perencanaan keuangan yang matang,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal I AFTECH, Chrisma Albandjar.
Easycash, sebagai platform pinjaman daring yang terdaftar dan diawasi OJK, juga menyampaikan komitmennya dalam membangun ekosistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami percaya edukasi adalah investasi jangka panjang. Di era digital ini, reputasi kredit bukan hanya angka, tapi modal masa depan. Kami ingin anak muda untuk terus belajar mengelola kondisi keuangannya secara bijak, menjaga skor kreditnya, dan semakin sadar pentingnya meminjam secara bertanggung jawab,” ujar Head of Corporate Affairs Easycash, Wildan Kesuma.
Selain di kampus Unhas, Easycash juga menjangkau masyarakat luas melalui siaran edukatif di Radio Smart FM dan Radio Gamasi Makassar. Kampanye ini mengangkat pesan-pesan kunci, seperti pentingnya menganalisis kondisi keuangan pribadi, menjaga skor kredit, dan menggunakan layanan keuangan secara bijak.
Kolaborasi lintas sektor ini menandai pentingnya pendekatan bersama dalam meningkatkan literasi keuangan di wilayah timur Indonesia. Di tengah derasnya arus digitalisasi, literasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak agar masyarakat mampu mengendalikan arah keuangannya, bukan sekadar ikut arus.
Kini saatnya pemerintah, regulator, industri, dan dunia pendidikan memperkuat kolaborasi. Literasi keuangan harus menjadi kepentingan bersama—demi masa depan generasi muda dan ketahanan ekonomi nasional yang inklusif serta berkelanjutan.
(TRI)
Berita Terkait

News
Anggota Bawaslu RI Sambut Tawaran jadi Dosen Praktisi Kepemiluan di Unhas
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Puadi menyambut baik tawaran dari Dekan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Hamzah Halim untuk menjadi dosen praktisi di bidang kepemiluan.
Rabu, 18 Jun 2025 21:48

Ekbis
Cegah Gagal Bayar, OJK Dorong Industri Pindar Perkuat Manajemen Risiko
OJK meminta industri pindar memperkuat manajemen risiko, khususnya dalam menilai kemampuan bayar (repayment capacity) dan menerapkan prinsip electronic Know Your Customer (e-KYC) secara lebih ketat.
Rabu, 18 Jun 2025 20:31

Ekbis
19 Kantor Bank di Sulsel Tutup dalam Setahun, Ini Penyebabnya
Berdasarkan data terbaru, jumlah kantor bank di Provinsi Sulawesi Selatan menurun dari 879 kantor pada April 2024 menjadi 860 kantor pada April 2025.
Rabu, 18 Jun 2025 13:18

Makassar City
Bappenas Harap Unhas Konsisten Ciptakan Inovasi Pemacu Pertumbuhan Ekonomi
Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar Kuliah Umum, dengan tema “Arah Pembangunan Berkelanjutan dalam RPJPN 2025–2045 dan RPJMN 2025–2029”.
Rabu, 18 Jun 2025 05:41

Makassar City
Pemkot Makassar Gandeng OJK Tingkatkan Kualitas Pengelola Koperasi Merah Putih
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat (SulselBar) untuk mendorong dan memperkuat kelembagaan ekonomi kerakyatan, Selasa (17/6/2025).
Selasa, 17 Jun 2025 14:11
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Perindo Sulsel Sudah Usulkan 24 Calon Ketua DPD Kabupaten/kota ke DPP
2

Penyidik Polsek Kelara Periksa 5 Saksi Kasus Penganiayaan di Jenetallasa
3

Anggota Bawaslu RI Sambut Tawaran jadi Dosen Praktisi Kepemiluan di Unhas
4

UMI Penerima Pendanaan Penelitian dan Pengabdian Tertinggi Lingkup LLDIKTI IX
5

Kasus Penganiayaan Jenetallasa Dialihkan ke Polsek Kelara, Begini Alasan Polisi
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Perindo Sulsel Sudah Usulkan 24 Calon Ketua DPD Kabupaten/kota ke DPP
2

Penyidik Polsek Kelara Periksa 5 Saksi Kasus Penganiayaan di Jenetallasa
3

Anggota Bawaslu RI Sambut Tawaran jadi Dosen Praktisi Kepemiluan di Unhas
4

UMI Penerima Pendanaan Penelitian dan Pengabdian Tertinggi Lingkup LLDIKTI IX
5

Kasus Penganiayaan Jenetallasa Dialihkan ke Polsek Kelara, Begini Alasan Polisi