OJK Gencarkan Edukasi Keuangan di Luwu Raya, Sasar Perempuan hingga Pelajar

Selasa, 29 Jul 2025 11:14
OJK Gencarkan Edukasi Keuangan di Luwu Raya, Sasar Perempuan hingga Pelajar
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar menggelar edukasi keuangan untuk masyarakat di Luwu Raya meliputi tiga kabupaten yakni Luwu, Luwu Timur, dan Luwu Utara. Foto/IST
Comment
Share
MASAMBA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) menggelar edukasi keuangan untuk masyarakat di Luwu Raya meliputi tiga kabupaten yakni Luwu, Luwu Timur, dan Luwu Utara. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari rentang 22-24 Juli, turut menggandeng pemerintah daerah dan sektor jasa keuangan.

Kegiatan edukasi keuangan ini menyasar kaum perempuan hingga pelajar, serta para camat, lurah dan kepala desa. Acara ini merupakan bagian dari implementasi program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) dan rangkaian Puncak Hari Indonesia Menabung serta Bulan Literasi Keuangan Tahun 2025.

Kegiatan edukasi keuangan diadakan di SMA Negeri 1 Luwu Timur, SMK Negeri 1 Luwu Timur, SMA Negeri 1 Luwu Utara, dan SMA Negeri 3 Luwu, serta untuk camat, lurah, kepala desa, dan kaum perempuan di seluruh wilayah Luwu Raya.

Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Moch. Muchlasin, berharap kegiatan ini dapat membantu masyarakat memahami produk dan layanan jasa keuangan, serta membangun kepercayaan terhadap sektor keuangan formal.

"Dengan kolaborasi antara pemangku kepentingan, kegiatan literasi keuangan yang kuat dapat menjadi fondasi untuk menciptakan masyarakat yang cerdas finansial, mandiri secara ekonomi, dan terlindungi secara keuangan," ujar dia.

Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, juga mengapresiasi kegiatan edukasi keuangan untuk camat, lurah, dan kepala desa. Ia menilai kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman para pemimpin wilayah terhadap isu-isu keuangan, khususnya dalam mendeteksi dan mewaspadai aktivitas keuangan ilegal yang dapat merugikan masyarakat.

"Harapannya, kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan," tuturnya.

Perkembangan digitalisasi yang pesat membuat pelajar semakin rentan. Oleh karena itu, para kepala sekolah menyambut baik kegiatan literasi keuangan ini sebagai upaya pembekalan dalam pengelolaan keuangan.

"Kegiatan ini juga sangat penting untuk membantu pelajar memahami risiko transaksi digital dan menghindari godaan judi online yang marak. Ini adalah langkah strategis untuk membentuk generasi yang cerdas secara finansial dan bijak dalam mengambil keputusan," pungkasnya.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru