OJK Gencarkan Edukasi Keuangan di Mamasa dan Parepare

Jum'at, 26 Sep 2025 22:53
OJK Gencarkan Edukasi Keuangan di Mamasa dan Parepare
OJK Sulselbar bekerja sama dengan pemerintah daerah menggelar kegiatan GENCARKAN (Gerakan Nasional Cerdas Keuangan) di Kabupaten Mamasa dan Kota Parepare. Foto/Istimewa
Comment
Share
MAMASA - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) bekerja sama dengan pemerintah daerah (pemda) menggelar kegiatan GENCARKAN (Gerakan Nasional Cerdas Keuangan) di Kabupaten Mamasa dan Kota Parepare.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, pada 25–26 September 2025, merupakan bagian dari program peningkatan literasi dan inklusi keuangan.

Program ini mencakup berbagai inisiatif, seperti GENCARKAN, Bulan Inklusi Keuangan (BIK), OJK Penggerak Duta Literasi dan Inklusi Keuangan (Peduli), serta sejumlah upaya lain untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata.

Edukasi keuangan diberikan kepada pelajar SMP Frater Mamasa, petani di Desa Mesakada, pelajar SMK Negeri 1 Parepare, serta mahasiswa Institut Teknologi BJ. Habibie Parepare.

Kepala Direktorat OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Arif Machfoed, menyampaikan harapannya agar edukasi keuangan dapat menjangkau seluruh kabupaten dan kota di kedua provinsi tersebut.

“Hal ini diharapkan mampu mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan, sekaligus memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang legal, aman, dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat secara luas,” ujarnya.

Mewakili pemerintah daerah, Bupati Mamasa, Walem Sambolangi, mengapresiasi inisiatif OJK. Ia juga menekankan pentingnya pendampingan bagi desa-desa yang telah mengembangkan inovasi, seperti Desa Mesakada.

“Mengingat desa Mesakada yang telah berhasil mengembangkan budidaya tanaman nenas dan hampir semua penduduknya bercocok tanam nenas, yang jika dirata-ratakan sudah mencapai kurang lebih 50 hektar lahan khusus untuk perkebunan nenas, untuk itu literasi keuangan dan inklusi keuangan sangat dibutuhkan oleh para petani dalam mengembangkan usahanya,” ujarnya.

Rektor Institut Teknologi BJ Habibie, Prof Ansar Suyuti, juga menyampaikan dukungannya. “Saya berharap OJK dapat terus berkolaborasi dengan lembaga pendidikan karena hal ini menjadi momentum untuk mengetahui lebih jauh bagaimana akses layanan keuangan yang dapat dimanfaatkan di tengah era digital," tuturnya.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan prosesi simbolis penyerahan buku tabungan pelajar, pembukaan rekening tabungan dan efek, serta penyaluran fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai bagian dari upaya mendorong literasi keuangan sejak dini dan mendukung akses keuangan yang lebih inklusif.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru