UMKM Fiesta 2024 Ajang Buka-bukaan Strategi Kembangkan Produk

Luqman Zainuddin
Senin, 12 Agu 2024 07:45
UMKM Fiesta 2024 Ajang Buka-bukaan Strategi Kembangkan Produk
Suasana talk show yang dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar menghadirkan pelaku UMKM. Foto: Humas Pemkot Makassar
Comment
Share
MAKASSAR - Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar menggelar talk show yang dikemas dalam bentuk ngobrol santai di Anjungan City Of Makassar, kemarin.

Talk show ini menghadirkan tiga narasumber yakni owner lazuna chicken, Hazdar, Influencer UMKM, Sarifah dan Manager inkubator center diskop, Haerul.

Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi para pelaku UMKM yang telah hadir selama tiga hari meramaikan kegiatan KIM Fest dan UMKM Fiesta 2024.

Dalam diskusi ini, Owner Lazuna Chicken mengemukakan strategi dalam mengembangkan produknya hingga memiliki 10 outlet di Kota Makassar.

“Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memulai berbisnis yakni memantau pangsa pasar atau perilaku sasaran market kita. Kita melakukan riset,” ucapnya.

Kata dia, untuk inovasi ide bisnis ayam krispi ini, Hasdar melakukan riset dengan melihat perilaku masyarakat mengonsumsi ayam goreng krispi. Dari itu, ia mengetahui hampir seluruh kalangan masyarakat menggemari menu ayam krispi.

“Saya terus melakukan riset dan membuat menu ayam lalu saya memberikan ayam krispi tersebut ke market saya lalu menerima kritikan dan saran. Ini bukan pekerjaan satu dua hari tapi saya lakukan berkali-kali hingga mendapat respon positif dari semua custumer yang saya berikan testi,” ungkapnya.

Berkat riset dan testi tersebut, Hasdar semakin yakin membuka outlet ayam krispi apalagi setelah menghitung omset pedagang-pedagang pinggir jalan yang hasilnya bernilai besar.

Selain melakukan riset, Hasdar juga tidak mengabaikan peran sosial media dan influencer dalam promo produknya.

Hal itu dibenarkan oleh Influencer UMKM, Sarifah yang selalu mempromosikan produk UMKM secara gratis di akun Instagram pribadinya yang memiliki pengikut 49,5 K.

“Saya mencoba membantu para pelaku UMKM memperkenalkan produknya. Dan alhmadulillah selalu berhasil. Namun kendalanya kadang banyak UMKM yang tidak continue untuk jualan,” ujarnya.

“Intinya itu komitmen tiap hari jualan dan ditambah dengan tampilan produk yang siap dijual. Karena kebanyakan followers saya bertanya kenapa yang kita promokan kemari sudah tidak jualan lagi hari ini. Jadinya pembeli akan kecewa dan ini jadi salah satu kelemahan pelaku UMKM kita,” bebernya.

Melihat masih banyaknya kelemahan dari pelaku UMKM dari berbagai aspek, Manager inkubator centre, Haerul sendiri memberikan kesempatan kepada para pelaku UMKM untuk bergabung dengan inkubator centre.

Kata Haerul, ada tiga hal yang didapatkan jika bergabung dengan inkubator center yakni inkubasi, validasi dan akselerasi.

“Kita akan meneliti produknya dan mengajarkan serta memberikan pelatihan serta kita bantu promokan. Ini semua gratis,” tuturnya.

Ia berharap hadirnya inkubator ini dapat mempermudah para pelaku UMKM untuk membuat produknya lebih baik dan menjadi incaran para pembeli di pasaran.

“UMKM naik kelas ini menjadi target kita untuk membantu produk UMKM lebih tepat sasaran,” tandasnya.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru