50 Ponpes Ikuti Expo Kemandirian Pesantren 2024 di Kota Makassar
Selasa, 22 Okt 2024 13:18

Pj Sekprov Sulsel Jufri Rahman mengunjungi salah satu booth pesanstren. Foto: SINDO Makassar/Luqman Zainuddin
MAKASSAR - Sebanyak 50 pondok pesantren (ponpes) di Provinsi Sulsel mengikuti Expo Kemandirian Pesantren 2024 di Gedung Ikatan Masjid Mushalla Indonesia Muttahida (IMMIM) Jalan Jend Sudirman, Kota Makassar, Selasa (22/10/2024).
Expo Kemandirian Pesantren 2024 ini merupakan rangkaian Peringatan Hari Santri yang diperingati tiap 22 Oktober. Ekspo kolaborasi IMMIM bersama Kementerian Agama (Kemenag) Sulsel ini digelar selama tiga hari.
Ketua Yayasan Dana Islamic Centre (YASDIC) IMMIM, Nur Fadjri Fadeli Luran menyampaikan, pondok pesantren yang terlibat merupakan penerima bantuan inkubasi alias bantuan kemandirin pesantren.
"Banyak yang ingin terlibat, tetapi tempat terbatas, makanya dipilih. Selain ponpes kita juga menghadirkan universitas dan lembaga yang bisa memberi informasi kepada santri ke mana mereka akan lanjut," sambung Nur Fadjri Fadeli.
Pada expo ini, selain pameran terkait inkubasi bisnis pesantren, juga diadakan lomba duta santri, dari Duta Baznas hingga Duta Santri Toleran. Kemudian talkshow dengan lima tema, yakni Pesantren Berwawasan Lingkungan Hidup; Santri Milenial; Pesantren Ramah Anak dan Pola Hidup Sehat; Santri Toleran; dan Santri-preneur.
Selain itu, panitia juga menghadirkan kegiatan podcast, tudang sipulung, konsultasi pertukaran pelajar, pengembangan SDM, dan bimbingan belajar cara mudah masuk TNI/Polri, serta gim pada tiap sesi dengan hadiah menarik dan bazar kuliner.
“Jadi selama tiga hari ini, silahkan berkunjung karena banyak sekali informasi yang bisa diperoleh," pungkas Ulfa, sapaan Nur Fadjri Fadeli Luran.
Ketua Umum DPP IMMIM, HM Ishaq Samad menyampaikan, Expo Hari Santri ini mengungkapkan bahwa kegiatan ini memiliki beragam tujuan. Salah satunya sebagai media untuk mempublikasikan karya santri kepada masyarakat.
"Mempublikasikan karya mereka ke masyarakat agar meningkatkan kepercayaan, meningkatkan kepercayaan diri santri dalam upaya pembentukan karakter," ucap Ishaq.
Kegiatan ini juga jadi ajang promosi kepada calon santri, khususnya terkait kemandirian pesantren dan santri-preneur, pesantren sehat, santri milenial, santri toleran, dan santri cinta damai.
"Kita juga menjalin silaturahmi dengan pondok pesantren lain serta stakeholder lainnya. Kegiatan ini diharapkan bisa memberi citra postif kepada masyarakat terhadap eksistensi pesantren," beber Ishaq.
Di sisi lain, ia menyampaikan bahwa pondok pesantren saat ini menghadapi tantangan besar, khususnya menghadapi era digital dan globalisasi. Hal ini menuntut santri memiliki keahlian dan kompetensi yang sesuai perkembangan zaman.
"Tetapi tidak melupakan jati diri sebagai penjaga moral dan nilai-nilai agama," harap Ishaq.
Ia menegaskan, kerja sama IMMIM dan Kemenag Sulsel lewat berbagai program pemberdayaan santri merupakan langkah strategis mempersiapkan santri yang berdaya saing global namun tetap berpegang pada nilai agama.
Saat ini, salah satu peran nyata santri adalah penggerak moderasi beragama di tengah isu radikalisme, ekstremisme, dan isu-isu intoleransi. Santri diharap bisa menjadi penyeimbang, membawa pesan Islam yang rahmatan lil alamin, dan moderat.
"Kita berharap kegiatan ini bisa memperkuat peran santri dalam pembangunan bangsa," Ishaq mengakhiri.
Dalam kegiatan ini, 50 pondok pesantren memamerkan produk dari bantuan inkubasi kemandirian pesantren mereka. Mulai dari produk kuliner hingga kriya dan fesyen.
Dalam kegiatan ini turut hadir Pj Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Jufri Rahman, Pj Sekretaris Daerah Kota Makassar Irwan Adnan, beberapa pimpinan kampus keagamaan, dan pimpinan lembaga.
Expo Kemandirian Pesantren 2024 ini merupakan rangkaian Peringatan Hari Santri yang diperingati tiap 22 Oktober. Ekspo kolaborasi IMMIM bersama Kementerian Agama (Kemenag) Sulsel ini digelar selama tiga hari.
Ketua Yayasan Dana Islamic Centre (YASDIC) IMMIM, Nur Fadjri Fadeli Luran menyampaikan, pondok pesantren yang terlibat merupakan penerima bantuan inkubasi alias bantuan kemandirin pesantren.
"Banyak yang ingin terlibat, tetapi tempat terbatas, makanya dipilih. Selain ponpes kita juga menghadirkan universitas dan lembaga yang bisa memberi informasi kepada santri ke mana mereka akan lanjut," sambung Nur Fadjri Fadeli.
Pada expo ini, selain pameran terkait inkubasi bisnis pesantren, juga diadakan lomba duta santri, dari Duta Baznas hingga Duta Santri Toleran. Kemudian talkshow dengan lima tema, yakni Pesantren Berwawasan Lingkungan Hidup; Santri Milenial; Pesantren Ramah Anak dan Pola Hidup Sehat; Santri Toleran; dan Santri-preneur.
Selain itu, panitia juga menghadirkan kegiatan podcast, tudang sipulung, konsultasi pertukaran pelajar, pengembangan SDM, dan bimbingan belajar cara mudah masuk TNI/Polri, serta gim pada tiap sesi dengan hadiah menarik dan bazar kuliner.
“Jadi selama tiga hari ini, silahkan berkunjung karena banyak sekali informasi yang bisa diperoleh," pungkas Ulfa, sapaan Nur Fadjri Fadeli Luran.
Ketua Umum DPP IMMIM, HM Ishaq Samad menyampaikan, Expo Hari Santri ini mengungkapkan bahwa kegiatan ini memiliki beragam tujuan. Salah satunya sebagai media untuk mempublikasikan karya santri kepada masyarakat.
"Mempublikasikan karya mereka ke masyarakat agar meningkatkan kepercayaan, meningkatkan kepercayaan diri santri dalam upaya pembentukan karakter," ucap Ishaq.
Kegiatan ini juga jadi ajang promosi kepada calon santri, khususnya terkait kemandirian pesantren dan santri-preneur, pesantren sehat, santri milenial, santri toleran, dan santri cinta damai.
"Kita juga menjalin silaturahmi dengan pondok pesantren lain serta stakeholder lainnya. Kegiatan ini diharapkan bisa memberi citra postif kepada masyarakat terhadap eksistensi pesantren," beber Ishaq.
Di sisi lain, ia menyampaikan bahwa pondok pesantren saat ini menghadapi tantangan besar, khususnya menghadapi era digital dan globalisasi. Hal ini menuntut santri memiliki keahlian dan kompetensi yang sesuai perkembangan zaman.
"Tetapi tidak melupakan jati diri sebagai penjaga moral dan nilai-nilai agama," harap Ishaq.
Ia menegaskan, kerja sama IMMIM dan Kemenag Sulsel lewat berbagai program pemberdayaan santri merupakan langkah strategis mempersiapkan santri yang berdaya saing global namun tetap berpegang pada nilai agama.
Saat ini, salah satu peran nyata santri adalah penggerak moderasi beragama di tengah isu radikalisme, ekstremisme, dan isu-isu intoleransi. Santri diharap bisa menjadi penyeimbang, membawa pesan Islam yang rahmatan lil alamin, dan moderat.
"Kita berharap kegiatan ini bisa memperkuat peran santri dalam pembangunan bangsa," Ishaq mengakhiri.
Dalam kegiatan ini, 50 pondok pesantren memamerkan produk dari bantuan inkubasi kemandirian pesantren mereka. Mulai dari produk kuliner hingga kriya dan fesyen.
Dalam kegiatan ini turut hadir Pj Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Jufri Rahman, Pj Sekretaris Daerah Kota Makassar Irwan Adnan, beberapa pimpinan kampus keagamaan, dan pimpinan lembaga.
(MAN)
Berita Terkait

News
37 Jemaah Umrah Asal Sulawesi Disebut Terlantar di Jeddah, Jadwal Kepulangan Belum Pasti
Sebanyak 37 jemaah umrah asal Sulawesi dilaporkan terlantar di Kota Jeddah, Arab Saudi, setelah mengalami penundaan kepulangan ke tanah air sejak 10 Oktober 2025.
Senin, 13 Okt 2025 18:24

News
Pesantren Runtuh: Iman Yang Kuat, Konstruksi yang Rapuh
Pada tahun ke-4 Hijriah, 70 sahabat Nabi Muhammad SAW yang hafal Al-Qur’an gugur di Bir Ma’unah setelah dikhianati dalam perjalanan dakwah. Dalam sejarah Islam Indonesia, tragedi serupa tercatat dalam penyerangan pesantren dan pembunuhan ulama oleh PKI.
Senin, 06 Okt 2025 23:58

News
Jaga Asa Juara, Santri Sulsel Melaju ke Final dalam 6 Nomor MQKN 2025
Hingga Sabtu malam (4/10/2025) kemarin, kafilah Provinsi Sulawesi Selatan berhasil mengamankan enam tempat di babak final, menandai pencapaian gemilang.
Minggu, 05 Okt 2025 14:50

News
Raim Laode Motivasi Ribuan Pramuka Santri, Ajak Semangat Belajar & Raih Cita-cita
Raim Laode menjadi bintang tamu dalam acara Meet and Greet yang digelar bersama para peserta Perkemahan Pramuka Santri Nusantara di Pesantren As’adiyah Wajo.
Sabtu, 04 Okt 2025 21:39

News
MQKI Perdana Angkat Tradisi Keilmuan Pesantren ke Level Internasional
MQKI menjadi wadah penting untuk melestarikan tradisi keilmuan pesantren dan membawanya ke level internasional, sekaligus memperkuat jejaring antarnegara.
Sabtu, 04 Okt 2025 16:50
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Diduga Terlibat Judol, Oknum Bendahara Desa di Jeneponto Gelapkan Gaji Aparat Desa
2

Pokja Investasi Luwu dan MDA Inisiasi Penguatan Forum Desa Lingkar Tambang
3

Dana TKD Dipangkas, Tamsil Dorong Pemerintah Daerah Kreatif Dongkrak PAD
4

Wakil Bupati Gowa Pastikan Korban Busur di Bontoramba Dapat Perawatan Layak
5

Dosen-Mahasiswa Singapura Belajar Produksi Teh Cascara di Desa Binaan YBM PLN
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Diduga Terlibat Judol, Oknum Bendahara Desa di Jeneponto Gelapkan Gaji Aparat Desa
2

Pokja Investasi Luwu dan MDA Inisiasi Penguatan Forum Desa Lingkar Tambang
3

Dana TKD Dipangkas, Tamsil Dorong Pemerintah Daerah Kreatif Dongkrak PAD
4

Wakil Bupati Gowa Pastikan Korban Busur di Bontoramba Dapat Perawatan Layak
5

Dosen-Mahasiswa Singapura Belajar Produksi Teh Cascara di Desa Binaan YBM PLN