Walkot Munafri Dukung Penuh Kelanjutan Program RISE di Makassar
Jum'at, 21 Mar 2025 15:27

Konsulat Jenderal Australia, Todd Dias bersama tim dari Monash University bertemu dengan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin di Balai Kota Makassar, Jumat (21/03/2025). Foto: Istimewa
MAKASSAR - Konsulat Jenderal Australia, Todd Dias bersama tim dari Monash University bertemu dengan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin di Balai Kota Makassar, Jumat (21/03/2025).
Pertemuan ini membahas berbagai bentuk kerja sama yang telah terjalin antara Pemerintah Kota Makassar dan Australia, termasuk program RISE (Revitalising Informal Settlements and Their Environment).
Sebagai Wali Kota Makassar yang baru menjabat, Munafri Arifuddin mendapatkan pemaparan mengenai perkembangan program RISE yang telah berjalan di Makassar sejak 2017.
Program Co-Director RISE, Diego Ramirez menjelaskan bahwa RISE bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan di permukiman kumuh dengan pendekatan berbasis ketahanan air dan solusi berbasis alam. Kolaborasi dengan masyarakat lokal menjadi aspek utama dalam penerapan program ini.
Melalui keterlibatan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, RISE merancang solusi yang spesifik sesuai dengan kebutuhan setiap lokasi. Infrastruktur hijau, seperti lahan basah buatan, diintegrasikan untuk memperkuat sistem air dan sanitasi yang lebih berkelanjutan.
"Dampak kesehatan dari pendekatan infrastruktur yang menggunakan solusi berbasis alam ini dapat meningkatkan kesehatan masyarakat," ujar Diego.
Selain itu, kerja sama erat antara RISE dan Pemerintah Kota Makassar menjadi faktor penting dalam memastikan keberlanjutan program ini.
Dengan adanya sejumlah permukiman kumuh di Makassar, pendekatan yang diterapkan RISE berpotensi untuk diperluas ke lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.
"Kami telah bekerja dengan pemerintah kota dan saat ini terdapat program revitalisasi permukiman kumuh. Kami percaya bahwa pendekatan ini dapat diperluas ke masyarakat lainnya," jelas Diego.
Ke depan, pihak RISE berencana untuk menunjukkan beberapa lokasi proyek kepada Munafri. Dengan semangat kolaborasi yang telah terjalin, Makassar berpeluang menjadi model global dalam penerapan solusi inovatif untuk perbaikan permukiman kumuh.
"Kami juga melihat potensi besar bagi Kota Makassar untuk menjadi yang pertama di dunia dalam model peningkatan kota secara menyeluruh. Potensinya sangat besar, dan kami sangat senang bisa bekerja sama dengan pemerintah kota untuk mewujudkan hal ini," tutup Diego.
Konsulat Jenderal Australia Todd Dias menegaskan bahwa kemitraan ini melibatkan banyak pihak, termasuk peneliti lokal dari Universitas Hasanuddin (Unhas). Dia berharap kerja sama ini dapat terus berkembang dan semakin memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
"Ini kemitraan yang luar biasa. Yang terlibat bukan hanya dari Monash, tapi ada juga dari Unhas, peneliti lokal. Jadi mudah-mudahan kalau ada rombongan dari Monash, kita akan ajak Pak Wali tur ke situsnya," ujar Todd Dias.
Lebih lanjut, dia menilai program ini memiliki potensi besar untuk menjadi model percontohan bagi daerah lain di Indonesia. Dengan pendekatan inovatif yang diterapkan, dampaknya diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pengelolaan permukiman informal secara berkelanjutan.
"Harapan kami sebenarnya ini luar biasa untuk masyarakat lokal. Ini bisa jadi contoh untuk Indonesia," tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung program yang membawa manfaat bagi masyarakat.
Baginya, setiap upaya yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan warga harus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah.
"Pemerintah Kota Makassar akan mendukung penuh program ini. Selama ini menyangkut kepentingan masyarakat, maka support kami full, tidak setengah-setengah," jelas Munafri.
Selain Konjen Australia Todd Dias dan Program Co-Director Diego Ramirez, pertemuan ini juga dihadiri oleh Manajer Hubungan Publik & Riset Cindy, Program Manager untuk Air & Sanitasi Fenni Rum, Deputy Director Water and Sanitation Benjamin Smith, RISE Director Tony Wong, Deputy Director RISE Kerrie Burge, dan Chief Investigator Ihsan Latief.
Pertemuan ini membahas berbagai bentuk kerja sama yang telah terjalin antara Pemerintah Kota Makassar dan Australia, termasuk program RISE (Revitalising Informal Settlements and Their Environment).
Sebagai Wali Kota Makassar yang baru menjabat, Munafri Arifuddin mendapatkan pemaparan mengenai perkembangan program RISE yang telah berjalan di Makassar sejak 2017.
Program Co-Director RISE, Diego Ramirez menjelaskan bahwa RISE bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan di permukiman kumuh dengan pendekatan berbasis ketahanan air dan solusi berbasis alam. Kolaborasi dengan masyarakat lokal menjadi aspek utama dalam penerapan program ini.
Melalui keterlibatan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, RISE merancang solusi yang spesifik sesuai dengan kebutuhan setiap lokasi. Infrastruktur hijau, seperti lahan basah buatan, diintegrasikan untuk memperkuat sistem air dan sanitasi yang lebih berkelanjutan.
"Dampak kesehatan dari pendekatan infrastruktur yang menggunakan solusi berbasis alam ini dapat meningkatkan kesehatan masyarakat," ujar Diego.
Selain itu, kerja sama erat antara RISE dan Pemerintah Kota Makassar menjadi faktor penting dalam memastikan keberlanjutan program ini.
Dengan adanya sejumlah permukiman kumuh di Makassar, pendekatan yang diterapkan RISE berpotensi untuk diperluas ke lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.
"Kami telah bekerja dengan pemerintah kota dan saat ini terdapat program revitalisasi permukiman kumuh. Kami percaya bahwa pendekatan ini dapat diperluas ke masyarakat lainnya," jelas Diego.
Ke depan, pihak RISE berencana untuk menunjukkan beberapa lokasi proyek kepada Munafri. Dengan semangat kolaborasi yang telah terjalin, Makassar berpeluang menjadi model global dalam penerapan solusi inovatif untuk perbaikan permukiman kumuh.
"Kami juga melihat potensi besar bagi Kota Makassar untuk menjadi yang pertama di dunia dalam model peningkatan kota secara menyeluruh. Potensinya sangat besar, dan kami sangat senang bisa bekerja sama dengan pemerintah kota untuk mewujudkan hal ini," tutup Diego.
Konsulat Jenderal Australia Todd Dias menegaskan bahwa kemitraan ini melibatkan banyak pihak, termasuk peneliti lokal dari Universitas Hasanuddin (Unhas). Dia berharap kerja sama ini dapat terus berkembang dan semakin memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
"Ini kemitraan yang luar biasa. Yang terlibat bukan hanya dari Monash, tapi ada juga dari Unhas, peneliti lokal. Jadi mudah-mudahan kalau ada rombongan dari Monash, kita akan ajak Pak Wali tur ke situsnya," ujar Todd Dias.
Lebih lanjut, dia menilai program ini memiliki potensi besar untuk menjadi model percontohan bagi daerah lain di Indonesia. Dengan pendekatan inovatif yang diterapkan, dampaknya diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pengelolaan permukiman informal secara berkelanjutan.
"Harapan kami sebenarnya ini luar biasa untuk masyarakat lokal. Ini bisa jadi contoh untuk Indonesia," tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung program yang membawa manfaat bagi masyarakat.
Baginya, setiap upaya yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan warga harus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah.
"Pemerintah Kota Makassar akan mendukung penuh program ini. Selama ini menyangkut kepentingan masyarakat, maka support kami full, tidak setengah-setengah," jelas Munafri.
Selain Konjen Australia Todd Dias dan Program Co-Director Diego Ramirez, pertemuan ini juga dihadiri oleh Manajer Hubungan Publik & Riset Cindy, Program Manager untuk Air & Sanitasi Fenni Rum, Deputy Director Water and Sanitation Benjamin Smith, RISE Director Tony Wong, Deputy Director RISE Kerrie Burge, dan Chief Investigator Ihsan Latief.
(UMI)
Berita Terkait

Makassar City
Golkar Makassar Rombak Struktur, Minta Pimpinan Kecamatan Konsolidasi Cepat
Partai Golkar Makassar melakukan strukturisasi pengurus. Rapat internal ini dipimpin langsung oleh Ketua DPD II, Munafri Arifuddin di Kantor Golkar Makassar pada Rabu (17/09/2025) malam.
Rabu, 17 Sep 2025 23:03

Makassar City
Aset Pemkot Makassar 1,1 Ha di Antang Terancam Jatuh ke Pihak Lain
Aset Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar seluas 11.000 meter persegi atau 1,1 hektare di Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, terancam jatuh ke pihak lain.
Rabu, 17 Sep 2025 21:56

Makassar City
Pemkot Makassar Akan Tambah MCH di Tiga Lokasi Baru
Pemkot Makassar berencana menambah tiga titik MCH. Program ini menjadi wadah generasi muda menyalurkan kreativitas, mengembangkan minat dan bakat, sekaligus menggerakkan ekosistem ekonomi kreatif.
Rabu, 17 Sep 2025 20:51

Makassar City
Sepakat Perkuat Kolaborasi, AUHM Siap Jadi Mitra Strategis Pemkot Makassar
Asosiasi Usaha Hiburan Malam (AUHM) Makassar melakukan silaturahmi dengan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin di Balai Kota pada Rabu (17/09/2025).
Rabu, 17 Sep 2025 16:31

Makassar City
Bank Sulselbar-Pemkot Makassar Beri Bantuan Gerobak Pedagang UMKM
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar berkomitmen untuk menunjukkan kepedulian terhadap pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Rabu (17/9/2025).
Rabu, 17 Sep 2025 13:21
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Ketua Kelompok KPM di Jeneponto Diduga Lakukan Pemotongan Dana PKH
2

Golkar Makassar Rombak Struktur, Minta Pimpinan Kecamatan Konsolidasi Cepat
3

Pemasok Material Proyek Embung Tagih Utang Natsir Ali Rp1 Miliar
4

Dibantu Modal dari Amartha, Ibu Dewi Berjualan Jalangkote hingga Beromset Ratusan Juta
5

Sepakat Perkuat Kolaborasi, AUHM Siap Jadi Mitra Strategis Pemkot Makassar
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Ketua Kelompok KPM di Jeneponto Diduga Lakukan Pemotongan Dana PKH
2

Golkar Makassar Rombak Struktur, Minta Pimpinan Kecamatan Konsolidasi Cepat
3

Pemasok Material Proyek Embung Tagih Utang Natsir Ali Rp1 Miliar
4

Dibantu Modal dari Amartha, Ibu Dewi Berjualan Jalangkote hingga Beromset Ratusan Juta
5

Sepakat Perkuat Kolaborasi, AUHM Siap Jadi Mitra Strategis Pemkot Makassar