Wali Kota Makassar Ingin GPM Digelar Tiap Pekan, Bergilir di Tiap Kecamatan

Senin, 13 Okt 2025 18:54
Wali Kota Makassar Ingin GPM Digelar Tiap Pekan, Bergilir di Tiap Kecamatan
Warga membeli bahan kebutuhan pokok di gerai Gerakan Pangan Murah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (13/10/2025). Foto: SINDO Makassar/Maman Sukirman
Comment
Share
MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mengadakan Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak di salah satu titik GPM, yakni halaman Kantor Kecamatan Tamalate, Senin (13/10/2025).

Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama Dinas Ketapang Kota Makassar, dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun ke-356 Sulsel.

GPM digelar serentak di seluruh kabupaten/kota se-Sulsel. Di Kota Makassar, pelaksanaan berlangsung di lima titik kecamatan, yakni Tamalate, Panakkukang, Tallo, Wajo, dan Ujung Pandang. Kehadiran program ini menjadi salah satu langkah strategis untuk mendekatkan akses pangan murah dan terjangkau bagi masyarakat.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan apresiasi atas keterlibatan berbagai pihak yang mendukung kegiatan ini. Ia berharap kehadiran pasar murah ini mampu mengintervensi kebutuhan pokok masyarakat.

“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang berpartisipasi mensukseskan kegiatan ini," katanya dalam sambutan.

Munafri mendorong agar GPM di Kota Makassar tidak hanya bersifat seremonial dalam momentum HUT Sulsel, tetapi dapat menjadi agenda rutin dan berkelanjutan di tingkat kecamatan. Sehingga dapat menjangkau seluruh wilayah secara merata.

“Saya berharap kegiatan ini bisa terus dilakukan, minimal seminggu sekali di kantor kecamatan. Dengan pola bergilir, misalnya tujuh kecamatan di minggu pertama dan delapan kecamatan di minggu berikutnya, kita dapat memberikan penetrasi lebih luas bagi masyarakat,” harapnya.

Selain soal ketersediaan bahan pangan, Wali Kota juga menekankan pentingnya modernisasi sistem pembayaran. Sejalan dengan itu, Ia mengapresiasi dukungan Bank Indonesia dalam mengedukasi masyarakat melalui penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

“Dengan transaksi non-tunai, kita bisa mencatat transaksi secara langsung dan mengurangi potensi kecurigaan. Sekaligus, masyarakat teredukasi memanfaatkan teknologi digital untuk mempermudah proses jual beli,” jelasnya.

Pria yang akrab disapa Appi itu juga mengingatkan para camat dan lurah untuk tidak sekedar memastikan GPM terlaksana, tetapi juga aktif mengawal kegiatan ini agar benar-benar menjangkau dan bermanfaat bagi warga setempat.

“Kehadiran masyarakat harus dipastikan. Jangan sampai mereka tidak antusias karena ini diselenggarakan di kantor kecamatan. Kantor kecamatan adalah pusat pelayanan, sehingga warga harus merasa leluasa hadir dan memanfaatkan kesempatan ini,” pesannya.

Politisi partai Golkar itu kembali mengajak seluruh perangkat pemerintah kecamatan dan Kelurahan untuk terus menjaga kekompakan dalam menjawab kebutuhan warga.

“Pasar murah ini bukan hanya untuk masyarakat sekitar kecamatan, tapi untuk semua warga Kota Makassar. Mari bersama-sama kita hadirkan solusi, menjaga lingkungan, dan mendengarkan aspirasi masyarakat demi kesejahteraan bersama,” tutupnya.

Sementara, Kepala Dinas Ketapang Kota Makassar, Nirman Nisman Mungkasa, menuturkan bahwa GPM di Kota Makassar melibatkan sejumlah distributor, antara lain Bulog, PT Prima Food, pelaku UMKM, serta pedagang sayuran.

“Bulog menyiapkan 1 ton beras dan 240 liter minyak goreng. PT Prima Food menghadirkan produk ayam dan olahannya, sementara UMKM menyediakan berbagai produk sayuran dan olahan,” tuturnya.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru