Presiden Usul Bahasa Portugis Masuk Kurikulum, Muchlis Misbah: Bukan Hal Mendesak

Selasa, 28 Okt 2025 21:32
Presiden Usul Bahasa Portugis Masuk Kurikulum, Muchlis Misbah: Bukan Hal Mendesak
Anggota Komisi D DPRD Kota Makassar, Muchlis Misbah. Foto: Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Wacana memasukkan Bahasa Portugis ke dalam kurikulum pendidikan nasional tengah mengemuka. Rencana ini diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu yang lalu.

Beragam respons muncul atas ide tersebut. Salah satunya dari anggota Komisi D DPRD Kota Makassar, Muchlis Misbah. Menurutnya, rencana itu baik bagi dunia pendidikan, tetapi belum menjadi kebutuhan dasar edukasi, khususnya di Kota Anging Mamiri.

"Kita perkuat di pendidikan moral dan akhlak di kalangan pelajar. Saya rasa wacana penambahan bahasa asing seperti Portugis itu baik, tapi bukan hal yang paling mendesak untuk kita di Makassar. Saat ini yang perlu diperbanyak adalah pendidikan agama dan pendidikan moral,” katanya kepada wartawan.

Legislator Partai Hanura itu menekankan bahwa Bahasa Inggris sudah menjadi standar bahasa internasional di negara mana pun. Kendati demikian, Bahasa Mandarin juga saat ini dibutuhkan di dunia kerja, karena memiliki nilai ekonomi global dan diperlukan pengkajian dari tingkat daerah hingga nasional.

"Penurunan moralitas di kalangan generasi muda justru menjadi persoalan yang semakin nyata di lapangan. Kita lihat sendiri, angka HIV di Makassar terus meningkat. Laporan terakhir dari hasil rapat monitoring Komisi D dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, jumlahnya sudah lebih dari 400 lebih kasus. Selain itu, perilaku menyimpang seperti LGBT juga makin bertambah. Ini semua berakar dari turunnya moralitas dan akhlak,” ujar Muchlis.

Ketua Dewan Masjid Kecamatan Makassar, Kota Makassar, itu menyebut bahwa peran guru di sekolah harus menyelaraskan ilmu pengetahuan dan pendidikan karakter di masa yang akan datang.

"Kemajuan teknologi dan akses informasi yang terbuka lebar menuntut generasi muda memiliki benteng moral yang kuat agar tidak mudah terpengaruh oleh arus globalisasi," tambahnya.

Muchlis tidak menolak kemajuan teknologi, dengan catatan, generasi anak muda harus memiliki arah yang jelas. Kata dia generasi cerdas tidak hanya pandai berbicara dalam bahasa asing. Akan tetapi, memiliki akhlak yang baik dan tanggung jawab sosial yang tinggi.

"Penambahan Bahasa Portugis dalam kurikulum dapat dibarengi dengan penguatan nilai-nilai karakter di sekolah. Karena keberhasilan pendidikan bukan diukur dari berapa banyak bahasa yang dikuasai siswa, tetapi dari sejauh mana mereka mampu menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak yang baiklah yang menjaga arah hidup mereka,” pungkasnya.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru