Kunker ke Maros, Komisi E Tinjau Pelaksanaan Penuntasan Stunting dan Kemiskinan
Kamis, 06 Nov 2025 20:10
Suasana kunjungan kerja Komisi E DPRD Provinsi Sulsel melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Maros. Foto: SINDO Makassar/Najmi S Limonu
MAROS - Komisi E DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Maros untuk meninjau pelaksanaan program penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem.
Kunjungan berlangsung di Ruang Rapat Bupati Maros, Kamis (6/11/2025).
Anggota Komisi E, Patarai Amir, mengungkapkan dalam pertemuan tersebut turut berkembang pembahasan mengenai ketidaksinkronan data BPJS antara Pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemerintah Kabupaten Maros.
"Kami akan tindak lanjuti. Hampir seluruh kabupaten/kota di Sulsel mengalami pengurangan data BPJS yang cukup signifikan," ujarnya.
Menurutnya, pengurangan jumlah peserta BPJS berdampak langsung terhadap alokasi dana yang diterima oleh pemerintah daerah.
"Maros dari 60.000 peserta kini tersisa 2.900. Dampaknya, dana yang dibayarkan ke Pemkab Maros juga berkurang," katanya.
Dia menambahkan, sebelumnya Pemkab Maros menunggu dana sekitar Rp13 miliar, yakni Rp6 miliar untuk tahun 2024 dan Rp7 miliar untuk tahun 2025.
Namun, dengan adanya perubahan data, dana yang akan diterima hanya tersisa sekitar Rp300 juta.
"Kita akan rapatkan bersama-sama, semoga ke depan bisa kembali meningkat," tutupnya.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Maros, Andi Zulkifli Riswan Akbar, menjelaskan perbedaan data terjadi karena adanya perbedaan persepsi dalam pelaksanaan dana sharing BPJS antara pemerintah provinsi dan kabupaten.
"Perspektif pemerintah provinsi, dana sharing yang dibayarkan hanya untuk masyarakat yang masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), sesuai aturan dari DTKSN," ujarnya.
Namun, Pemkab Maros selama ini tetap melayani seluruh masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan, tidak hanya mereka yang tercatat dalam DTKS.
"Setelah dianalisis, hanya 2.917 yang datanya padan dan diakui provinsi," tambahnya.
Kunjungan berlangsung di Ruang Rapat Bupati Maros, Kamis (6/11/2025).
Anggota Komisi E, Patarai Amir, mengungkapkan dalam pertemuan tersebut turut berkembang pembahasan mengenai ketidaksinkronan data BPJS antara Pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemerintah Kabupaten Maros.
"Kami akan tindak lanjuti. Hampir seluruh kabupaten/kota di Sulsel mengalami pengurangan data BPJS yang cukup signifikan," ujarnya.
Menurutnya, pengurangan jumlah peserta BPJS berdampak langsung terhadap alokasi dana yang diterima oleh pemerintah daerah.
"Maros dari 60.000 peserta kini tersisa 2.900. Dampaknya, dana yang dibayarkan ke Pemkab Maros juga berkurang," katanya.
Dia menambahkan, sebelumnya Pemkab Maros menunggu dana sekitar Rp13 miliar, yakni Rp6 miliar untuk tahun 2024 dan Rp7 miliar untuk tahun 2025.
Namun, dengan adanya perubahan data, dana yang akan diterima hanya tersisa sekitar Rp300 juta.
"Kita akan rapatkan bersama-sama, semoga ke depan bisa kembali meningkat," tutupnya.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Maros, Andi Zulkifli Riswan Akbar, menjelaskan perbedaan data terjadi karena adanya perbedaan persepsi dalam pelaksanaan dana sharing BPJS antara pemerintah provinsi dan kabupaten.
"Perspektif pemerintah provinsi, dana sharing yang dibayarkan hanya untuk masyarakat yang masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), sesuai aturan dari DTKSN," ujarnya.
Namun, Pemkab Maros selama ini tetap melayani seluruh masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan, tidak hanya mereka yang tercatat dalam DTKS.
"Setelah dianalisis, hanya 2.917 yang datanya padan dan diakui provinsi," tambahnya.
(MAN)
Berita Terkait
News
LAZ Hadji Kalla Raih Predikat GOLD Cegah Stunting Nasional
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Hadji Kalla meraih predikat GOLD sebagai Mitra LSM/Komunitas Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) dalam ajang Genting Collaboration Summit 2025.
Senin, 15 Des 2025 11:06
Makassar City
Stunting Turun 4 Persen, Kolaborasi Makassar–Nusantara Infrastructure Berlanjut
Pemerintah Kota Makassar bersama PT Nusantara Infrastructure Tbk, RS Hermina Makassar, dan Rumah Zakat menandatangani Nota Kesepahaman Program Nusantara Peduli Stunting (NPS) Fase II di Balai Kota Makassar, Jumat (12/12/2025).
Jum'at, 12 Des 2025 12:24
News
Dukung Cegah Stunting, PLN UIP Sulawesi Bantu Sarana & Prasarana Posyandu
Srikandi PLN UIP Sulawesi melaksanakan program tanggung jawab sosial bertajuk di Posyandu Flamboyan I Kantisang, Kota Makassar.
Kamis, 04 Des 2025 19:16
Sulsel
Prevalensi Stunting Gowa Turun Signifikan dalam Tiga Tahun
Angka prevelensi stunting Kabupaten Gowa mengalami penurunan signifikan dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan data yang ada, pada 2022 prevelensi stunting mencapai 33 persen
Jum'at, 28 Nov 2025 17:05
Sulsel
Cegah Tumpang Tindih, DPRD Sulsel Minta Program Aksi Stop Stunting Dikolaborasikan dengan Pemda
Ketua Komisi E DPRD Sulsel, Andi Tenri Indah mendorong dinas kesehatan berkolaborasi dengan pemerintah daerah terkait pelaksanaan program Aksi Stop Stunting (ASS).
Selasa, 25 Nov 2025 22:54
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Diduga Cabuli Nenek 70 Tahun, Pria 61 Tahun di Jeneponto Ditangkap Polisi
2
Apresiasi Pelanggan, PLN Icon Plus Gelar Nobar di Makassar
3
Daftar Mutasi Terbaru Polda Sulsel, 21 Pejabat Bergeser
4
PT CLM dan Basarnas Tutup Pelatihan SAR, 23 Peserta Siap Perkuat ERT di Lutim
5
Direksi dan Relawan PLN Kawal Pemulihan Layanan Publik di Aceh
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Diduga Cabuli Nenek 70 Tahun, Pria 61 Tahun di Jeneponto Ditangkap Polisi
2
Apresiasi Pelanggan, PLN Icon Plus Gelar Nobar di Makassar
3
Daftar Mutasi Terbaru Polda Sulsel, 21 Pejabat Bergeser
4
PT CLM dan Basarnas Tutup Pelatihan SAR, 23 Peserta Siap Perkuat ERT di Lutim
5
Direksi dan Relawan PLN Kawal Pemulihan Layanan Publik di Aceh