Unhas Jadi Tuan Rumah Sosialisasi Program Ajakan Industri Kemdiktisaintek

Rabu, 03 Des 2025 17:47
Unhas Jadi Tuan Rumah Sosialisasi Program Ajakan Industri Kemdiktisaintek
Foto bersama pada sosialisasi Program Ajakan Industri di Baruga Prof. Dr. H. Baharuddin Lopa, S.H., FH Unhas, Rabu (3/12/2025). Foto: SINDO Makassar/Dewan Ghiyats Yan G
Comment
Share
MAKASSAR - Universitas Hasanuddin (Unhas) bersama Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Program Pendanaan Penelitian Kerjasama Industri dan Perguruan Tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiksaintek) RI melakukan Sosialisasi Program Ajakan Industri 2026.

Kegiatan ini digelar di Baruga Prof. Dr. H. Baharuddin Lopa, S.H., Fakultas Hukum Unhas, Kampus Tamalanrea, Kota Makassar. Sosialisasi dibuka secara resmi oleh Direktur Hirilisasi dan Kemitraan, Prof Yos Sunitiyoso.

Pertemuan ini merupakan program kolaborasi riset antara perguruan tinggi dan industri untuk menghasilkan solusi teknologi yang dapat langsung dimanfaatkan oleh perusahaan.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Keuangan Unhas, Prof Subehan, mengapresiasi kegiatan ini. Dari sosialisasi ini, diharapkan mampu menghubungkan dunia industri dengan para peneliti-peneliti di perguruan tinggi di masa depan.

"Apresiasi penelitian itu tidak hanya sekadar wacana, tidak hanya sekedar penelitian dasar yang berputar di arah itu saja terus. Kita harapkan nanti terhubung langsung dengan industri, dengan perusahaan-perusahaan," ujarnya dalam sambutan, Rabu (3/12/2025).

Mantan Dekan Fakultas Farmasi Unhas itu mengungkapkan, perguruan tinggi khusus di kawasan Indonesia timur juga membutuhkan kerjasama ini dan menjadi sorotan dari pelaku usaha industri.

"Jadi dana khusus untuk bantuan proses hilirisasi ini pasti para peneliti maupun pengusaha-pengusaha sangat tertarik untuk bagaimana bisa kita kombinasi supaya ada produk-produk yang betul kita bisa memanfaatkan, untuk kesejahteraan masyarakat pada umumnya," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Hilirisasi dan Kemitraan, Prof Yos Sunitiyoso, mengatakan tujuan kegiatan ini adalah melakukan sosialisasi hilirisasi, dengan melibatkan dunia industri dan perguruan tinggi.

"Direktorat Hilirisasi sebenarnya yang meminta untuk penyelenggaraan sosialisasi ini dilaksanakan di Unhas. Kami bantu dalam hal terutama koordinasi untuk pengumpulan para mitra-mitra, para pengusaha dari berbagai sektor untuk hadir dan menyampaikan program-program yang ada di kementerian," jelasnya kepada wartawan.

Yos Sunitiyoso membeberkan, pihaknya menyediakan beberapa paket program pendanaan dari kementerian untuk mendukung hilirisasi.

"Menjembatani antara peneliti yang ada di perguruan tinggi yang sudah mau hilirisasi produknya. Produk itu ada produk dasar, lalu ini yang sudah tahapan yang sudah siap menjadi produk yang akan dilempar ke masyarakat nantinya," bebernya.

Lanjutnya, Direktorat Hilirisasi Kemdiktisaintek akan melibatkan seluruh elemen masyarakat dan menerima kontribusi perusahaan dalam program ini ke depan.

Pada dasarnya itu dibuka untuk semua. Kita semua akan tentu seperti tadi disampaikan, berusaha sebanyak mungkin memasukkan hasil-hasil penelitian kami yang sudah siap dihilirisasi. Sebenarnya kan banyak yang punya penelitian tapi tidak semua akan langsung ke hilirisasi itu. Nah ini yang kita arahkan, yang sudah siap untuk hilirisasi kita harus bisa gabung," pungkasnya.

Sekadar info, melalui pendanaan bersama pemerintah dan insdustri, program ini mendorong percepatan hilirisasi hasil riset menuju pemanfaatan dan komersialisasi di dunia usaha.

Tahun 2026 menjadi tahun kedua pelaksanaan program dengan dukungan pendanaan kolaboratif bersama LPDP guna memperluas jangkauan dan manfaat bagi industri.

Skema pendanaan Hirilisasi Riset Prioritas (BOPTN), yakni sumber dana berasal dari BOPTN penelitian, durasi riset 1-3 tahun, dan pendanaan hingga ±Rp2 miliar per tahun, per judul.

Hirilisasi Riset Strategis (LPDP), yaitu sumber dana berasal dari dana abadi bidang pendidikan LPDP, dengan durasi riset 1-3 tahun, dan pendanaan hingga ±Rp1,2 miliar per tahun, per judul.

Manfaat untuk industri, di antaranya risiko R&D lebih rendah, riset dilakukan bersama dosen/peneliti perguruan tinggi; akses pada solusi teknologi sesuai kebutuhan perusahaan.

Pendanaan R&D disubsidi pemerintah, industri, hanya berkontribusi sebagian dalam bentuk tunai maupum natura; dan produk siap pakai, lisensi atau kontrak industri dapat langsung diterapkan untuk kebutuhan bisnis.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru