Rektor UIN Alauddin Minta Kasus Uang Palsu Diusut Tuntas
Kamis, 19 Des 2024 20:03
Rektor UIN Alauddin, Prof Dr Hamdan Juhannis saat meluapkan rasa kecewanya di konferensi pers yang digelar di Mapolres Gowa, Kamis, (19/12/2024). Foto: Dewan
MAKASSAR - Kepolisian Daerah (Polda) Provinsi Sulawesi Selatan dan Polres Kabupaten Gowa berhasil membongkar kasus operasi jaringan pembuatan uang palsu di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Kamis (19/12/2024).
Dari skandal tersebut, Rektor UIN Alauddin, Prof Hamdan Juhannis meluapkan rasa kecewa yang mendalam pada saat sesi konferensi pers yang digelar di Mapolres Gowa.
“Saya hadir di sini selaku Rektor UIN Alauddin itu bukti nyata dukungan kami terhadap Polisi untuk mengungkap kasus ini sampai akar-akarnya. Selaku pimpinan tertinggi UIN Alauddin saya marah, saya malu, saya tertampar,” ungkapnya dengan lantang.
Kemudian, Prof Hamdan Juhannis mengambil langkah tegas terhadap oknum dari UIN Alauddin yang terlibat dalam kasus pembuatan uang palsu tersebut.
“Setengah mati kami membangun reputasi kampus bersama pimpinan, semua hadir di sini semua pimpinan kampus. Itu lah sebabnya kami mengambil langkah yang jelas, kedua oknum yang terlibat dari kampus kami (UIN Alauddin) langsung kami berhentikan dengan tidak hormat,” tegasnya.
Di sisi lain, Kapolres Gowa AKBP Rheonald T Simanjuntak mengungkapkan bahwa, pihak UIN Alauddin tidak mengetahui sama sekali pada saat proses memasukkan alat mesin pencetak uang palsu di perpustakaan kampus pada malam hari.
Sambungnya, mantan Kasubdit V Siberi Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar ini juga akan bekerja dengan maksimal dalam kasus pembuatan uang palsu di UIN Alauddin.
“Berikan kami (Polres Gowa) waktu, kami janji akan profesional dan kami akan terus mengupdate perkembangan penanganan uang palsu ini, kami tidak main-main, kami akan serius!,” tegasnya.
Terakhir, pria kelahiran 1981 ini membeberkan bahwa dalam kasus ini menyeret juga pegawai di salah satu bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Dua di antaranya dari oknum dari karyawan di salah satu bank BUMN dengan inisial BR 37 tahun dan inisial AK 50 tahun, pegawai bank BUMN, mereka masuk peran transaksi jual beli uang palsu, mereka menggunakan, menjual, dan juga membeli (uang palsu). Transaksi ini dilakukan di luar tempat kerja mereka, jadi hanya statusnya saja di situ, tidak ada sangkut pautnya dengan pihak bank itu,” tutupnya.
Dari skandal tersebut, Rektor UIN Alauddin, Prof Hamdan Juhannis meluapkan rasa kecewa yang mendalam pada saat sesi konferensi pers yang digelar di Mapolres Gowa.
“Saya hadir di sini selaku Rektor UIN Alauddin itu bukti nyata dukungan kami terhadap Polisi untuk mengungkap kasus ini sampai akar-akarnya. Selaku pimpinan tertinggi UIN Alauddin saya marah, saya malu, saya tertampar,” ungkapnya dengan lantang.
Kemudian, Prof Hamdan Juhannis mengambil langkah tegas terhadap oknum dari UIN Alauddin yang terlibat dalam kasus pembuatan uang palsu tersebut.
“Setengah mati kami membangun reputasi kampus bersama pimpinan, semua hadir di sini semua pimpinan kampus. Itu lah sebabnya kami mengambil langkah yang jelas, kedua oknum yang terlibat dari kampus kami (UIN Alauddin) langsung kami berhentikan dengan tidak hormat,” tegasnya.
Di sisi lain, Kapolres Gowa AKBP Rheonald T Simanjuntak mengungkapkan bahwa, pihak UIN Alauddin tidak mengetahui sama sekali pada saat proses memasukkan alat mesin pencetak uang palsu di perpustakaan kampus pada malam hari.
Sambungnya, mantan Kasubdit V Siberi Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar ini juga akan bekerja dengan maksimal dalam kasus pembuatan uang palsu di UIN Alauddin.
“Berikan kami (Polres Gowa) waktu, kami janji akan profesional dan kami akan terus mengupdate perkembangan penanganan uang palsu ini, kami tidak main-main, kami akan serius!,” tegasnya.
Terakhir, pria kelahiran 1981 ini membeberkan bahwa dalam kasus ini menyeret juga pegawai di salah satu bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Dua di antaranya dari oknum dari karyawan di salah satu bank BUMN dengan inisial BR 37 tahun dan inisial AK 50 tahun, pegawai bank BUMN, mereka masuk peran transaksi jual beli uang palsu, mereka menggunakan, menjual, dan juga membeli (uang palsu). Transaksi ini dilakukan di luar tempat kerja mereka, jadi hanya statusnya saja di situ, tidak ada sangkut pautnya dengan pihak bank itu,” tutupnya.
(GUS)
Berita Terkait
News
Gallery Exhibition hingga Talkshow Meriahkan HUT 4 Dekade UKM LIMA Washilah
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Informasi Mahasiswa Alauddin (LIMA) Washilah Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggelar Literasoul, dari Rabu-Kamis (17-18 Desember 2025).
Kamis, 18 Des 2025 16:54
News
Perdana, UIN Alauddin Makassar Diberi Predikat Badan Publik Informatif oleh KI
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional. Kali ini, datang dari Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2025.
Kamis, 18 Des 2025 11:49
News
Operasi Lilin di Sulsel, 3.981 Personel Gabungan Dikerahkan
Sekitar 3.981 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan dalam rangka kesiapan pelaksanaan Operasi Kepolisian Terpusat Lilin-2025 di wilayah Provinsi Sulsel.
Rabu, 17 Des 2025 23:09
News
RS UIN Alauddin Kantongi Akreditasi Paripurna dari LAM-KPRS
Rumah Sakit UIN Alauddin berhasil meraih Akreditasi Paripurna dari Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit (LAM-KPRS).
Selasa, 16 Des 2025 17:27
News
Polisi Bongkar Jaringan Bahan Peledak Ikan Internasional di Sulsel
Polda Sulawesi Selatan berhasil menangkap jaringan peredaran bahan peledak untuk penangkapan ikan dengan skala internasional, Rabu (10/9/2025). Bahkan polisi sudah mengamankan 18 pelaku dalam kasus ini.
Kamis, 11 Des 2025 00:12
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Tak Hanya Berburu Penjahat, Pegasus Resmob Jeneponto Juga Berburu Pahala dengan Berbagi
2
Uang Santunan Rp300 Ribu Jadi Pemicu Ricuh Sidang Lakalantas di PN Jeneponto
3
Perkuat Jejaring Global, Pimpinan UMI Silaturrahmi dengan Rabithah Al-Alam Al-Islami
4
Pemprov Sulsel Siapkan Tujuh Armada Bus Angkutan Gratis Natal dan Tahun Baru
5
Bahas Penguatan Kerjasama Keislaman dan Pendidikan dengan Raabithah Islamiyah
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Tak Hanya Berburu Penjahat, Pegasus Resmob Jeneponto Juga Berburu Pahala dengan Berbagi
2
Uang Santunan Rp300 Ribu Jadi Pemicu Ricuh Sidang Lakalantas di PN Jeneponto
3
Perkuat Jejaring Global, Pimpinan UMI Silaturrahmi dengan Rabithah Al-Alam Al-Islami
4
Pemprov Sulsel Siapkan Tujuh Armada Bus Angkutan Gratis Natal dan Tahun Baru
5
Bahas Penguatan Kerjasama Keislaman dan Pendidikan dengan Raabithah Islamiyah