Gangguan Listrik Menurun, PLN Bukukan Kinerja Positif Sepanjang 2024

Jum'at, 20 Jun 2025 13:46
Gangguan Listrik Menurun, PLN Bukukan Kinerja Positif Sepanjang 2024
PLN berhasil menurunkan rata-rata frekuensi gangguan listrik (System Average Interruption Frequency Index / SAIFI) sebesar 24,32%, menjadi 3,23 kali per pelanggan per tahun. Foto/IST
Comment
Share
JAKARTA - PT PLN (Persero) mencatat kemajuan signifikan dalam meningkatkan keandalan pasokan listrik sepanjang tahun 2024. Melalui transformasi digital dan pemeliharaan intensif, PLN berhasil menurunkan rata-rata frekuensi gangguan listrik (System Average Interruption Frequency Index / SAIFI) sebesar 24,32%, menjadi 3,23 kali per pelanggan per tahun.

Tak hanya itu, rata-rata durasi gangguan (System Average Interruption Duration Index / SAIDI) juga berhasil ditekan sebesar 5,29% dibandingkan tahun sebelumnya, atau turun 17,89 menit dari tahun 2023.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan bukti konkret dari komitmen PLN dalam menyediakan layanan kelistrikan yang andal dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Ia menambahkan bahwa hal ini juga merupakan bagian dari kontribusi PLN dalam mendukung visi Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk mewujudkan ketahanan energi nasional.

“Listrik saat ini telah menjadi kebutuhan primer bagi seluruh masyarakat. Oleh karena itu, PLN akan terus berusaha meningkatkan kualitas kelistrikan demi mendukung peningkatan kualitas hidup dan pertumbuhan perekonomian masyarakat,” jelas Darmawan.

Selain peningkatan keandalan, PLN juga mencatat realisasi susut jaringan hingga Desember 2024 sebesar 8,55%, atau 100,45% dari target 8,51%. Tren lima tahun terakhir menunjukkan kinerja yang konsisten membaik.

Darmawan mengapresiasi kerja keras seluruh insan PLN yang terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas ketenagalistrikan di seluruh Indonesia.

"Ini adalah buah dari semangat dan kinerja para insan PLN yang terus berupaya meningkatkan keandalan dan pelayanan listrik di seluruh Tanah Air. Seluruh insan PLN tak kenal lelah dan penuh kebanggaan dalam menjalankan tanggung jawab demi meningkatkan ketahanan energi nasional," ujar Darmawan.

Ia juga menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari transformasi digital yang dijalankan secara menyeluruh sejak 2020. Digitalisasi dari hulu ke hilir, mulai dari pembangkitan, transmisi, distribusi, hingga layanan pelanggan, memungkinkan PLN memetakan gangguan secara lebih presisi, memantau secara real-time, serta merespons dengan lebih cepat.

“Keandalan pasokan listrik yang terus meningkat merupakan buah dari strategi yang kami terapkan, khususnya digitalisasi di seluruh lini ketenagalistrikan. Alhamdulillah, melalui upaya ini, PLN mampu menjaga stabilitas dan keandalan pasokan listrik bagi masyarakat,” imbuhnya.

Transformasi ini tak hanya berdampak pada layanan pelanggan, tetapi juga memperkuat kepercayaan publik terhadap PLN sebagai institusi strategis negara yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat.

“Dengan tren positif ini, kami optimistis PLN dapat terus meningkatkan keandalan pasokan listrik, memperkuat peran dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, serta mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Salah satu wujud nyata inovasi digital PLN adalah aplikasi PLN Mobile, yang memungkinkan pelanggan terhubung langsung dengan petugas untuk melaporkan gangguan. Aplikasi ini terintegrasi dengan Virtual Command Center (VCC) dan Yantek Mobile, sehingga penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan efisien.

Jumlah pengguna PLN Mobile juga meningkat pesat pada 2024, bertambah lebih dari 5,4 juta dibanding tahun sebelumnya. Per Desember 2024, pengguna PLN Mobile tercatat sebanyak 52.480.387, naik dari 47.026.369 pada Desember 2023. Aplikasi ini juga mempertahankan rating tinggi di Playstore dengan nilai 4,9.

“Lima tahun lalu, keluhan terkait keterlambatan penanganan masalah listrik cukup sering kami terima. Kini, dengan PLN Mobile, pelanggan dapat melaporkan gangguan secara langsung, dan petugas kami di lapangan dapat merespons lebih cepat melalui sistem yang terintegrasi,” jelas Darmawan.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru