PLN Dorong Interkoneksi ASEAN Power Grid untuk Percepatan Transisi Energi Bersih

Minggu, 05 Okt 2025 14:38
PLN Dorong Interkoneksi ASEAN Power Grid untuk Percepatan Transisi Energi Bersih
Foto udara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kiloVolt (KV) Bengkayang - Singkawang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Foto/Istimewa
Comment
Share
LABUAN BAJO - PT PLN (Persero) menegaskan dukungannya terhadap integrasi sistem kelistrikan hijau antarnegara di Asia Tenggara melalui pembangunan ASEAN Power Grid. Inisiatif ini bertujuan memperkuat ketahanan energi sekaligus mempercepat pencapaian target Net Zero Emissions.

Komitmen tersebut mengemuka dalam pertemuan The 41st Heads of ASEAN Power Utilities/Authorities (HAPUA) Council Meeting yang berlangsung di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (3/10).

Executive Director ASEAN Centre for Energy (ACE), Ir. Ts. Abdul Razid Dawood, menilai ASEAN Power Grid sebagai tonggak penting dalam integrasi energi di kawasan. Proyek ini diharapkan mampu meningkatkan akses, keterjangkauan, dan keberlanjutan energi bersih ke depan.

"ASEAN Power Grid ini akan meningkatkan ketahanan energi bagi semua negara anggota ASEAN. Tentu saja kita juga harus mengatasi persoalan keterjangkauan sekaligus memastikan keberlanjutan energi dalam rangka mencapai target penurunan emisi karbon," ujar Abdul Razid.

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Wanhar, menyebutkan hasil pertemuan HAPUA tahun ini akan menjadi dasar merumuskan target dan strategi baru dalam ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) Phase III 2026–2030, terutama terkait program ASEAN Power Grid.

"Fase baru ini menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor, peningkatan ketahanan energi, serta mendorong transformasi energi yang adil dan inklusif," kata Wanhar.

Wanhar menambahkan, pada 43rd ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM), para menteri energi ASEAN akan menandatangani dan mengesahkan The Enhanced Memorandum of Understanding terkait ASEAN Power Grid.

Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa Indonesia tengah melakukan transformasi besar dalam mewujudkan swasembada energi yang berkelanjutan.

"Kami ditugaskan oleh pemerintah melalui Kementerian ESDM untuk menyediakan energi yang terjangkau dan andal, namun pada saat yang sama juga mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan menyediakan energi yang terjangkau ini, kita akan mengundang lebih banyak investasi, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, menghapus kelaparan, memberantas kemiskinan, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan kesejahteraan bagi rakyat," ujar Darmawan.

Darmawan menjelaskan bahwa hingga 2034, Indonesia berencana menambah kapasitas pembangkit baru sebesar 69,5 gigawatt (GW), dengan 76 persen berasal dari energi baru terbarukan (EBT). Meski memiliki potensi besar, pengembangan EBT menghadapi tantangan lokasi yang tidak selalu berdekatan dengan pusat permintaan listrik.

Lebih jauh, Darmawan menegaskan bahwa jaringan interkoneksi listrik ASEAN menjadi solusi strategis bagi Indonesia untuk berbagi energi, menyeimbangkan sistem, dan memperkuat ketahanan energi regional. PLN siap membuka peluang kerja sama guna mewujudkan ASEAN Power Grid.

"Kita tidak akan mampu menanggungnya sendirian. Satu-satunya jalan ke depan adalah kolaborasi. Kolaborasi strategi, kolaborasi inovasi teknologi, kolaborasi investasi, kolaborasi domestik, regional, dan internasional," tutup Darmawan.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru