Siswa Temukan Buah Berulat di Menu MBG, Bupati Maros Lakukan Evaluasi
Rabu, 15 Okt 2025 19:17
Siswa SMP 4 Bantimurung menikmati MBG pasca viral video ditemukannya buah salak berulat di salah satu ompreng MBG. Foto: SINDO Makassar/Najmi S Limonu
MAROS - Siswa di SMP 4 Bantimurung, Kabupaten Maros menemukan ulat di buah salak yang dibagikan pada Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini terungkap pada sebuah video yang beredar di sosmed.
Pada video tersebut, nampak seorang siswa yang memperlihatkan buah salak busuk yang berwarna coklat serta berulat yang telah mereka belah. Ulat pada buah tersebut bahkan telah berada di meja siswa itu.
Video ini diambil siswa itu pada Selasa kemarin (14/10/2025). Tak hanya itu, ulat terlihat keluar dari buah salak dan berjatuhan di atas meja.
Siswa yang merekam kejadian tersebut tampak menunjukkan rasa terkejut atas kondisi buah yang mereka terima.
Koordinator Satuan Pengelola Program Gizi (SPPG) Maros Bantimurung–Kalabbirang, Endah Pangesti, membenarkan insiden tersebut.
Saat ditemui di SMP 4 Bantimurung, pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada orang tua siswa dan masyarakat atas kejadian yang viral itu.
"Yang viral itu benar dari SMPN 4 Bantimurung. Saya dapat informasinya dari orang tua siswa yang datang ke SPPG, bilang ada ulat di buah salak,” katanya kepada awak media, Rabu (15/10/2025).
Dia mengaku menyesalkan kejadian itu dan menjadikannya sebagai bahan evaluasi agar tidak terulang di kemudian hari.
"Saya minta maaf atas kejadian ini dan berharap tidak disebarluaskan lebih jauh. Kami akan memperbaiki proses sortir supaya lebih ketat ke depan," ujarnya.
Endah menjelaskan, buah yang disajikan itu sudah melalui tahap sortir. Proses sortir bahan makanan mulai dilakukan oleh tim dapur sejak sore hingga dini hari.
"Tim mulai masuk pukul 16.00 Wita sampai selesai pukul 04.00 Wita. Buah memang disortir paling terakhir," jelasnya.
Menurutnya, tim dapur sudah memilah antara buah yang baik dan yang rusak. Namun, ada kemungkinan kelalaian akibat kelelahan karena volume pekerjaan cukup besar.
"Buah yang dipesan total 150 kilogram dari supplier di Maros. Dari jumlah itu, sekitar 16 kilogram rusak. Jadi kemungkinan dua buah busuk itu lolos saat pengecekan. Kami manusia biasa, mungkin karena kelelahan saat sortir,” tambahnya.
SPPG Bantimurung–Kalabbirang sendiri melayani 11 sekolah dengan total 1.714 siswa penerima manfaat MBG. Jumlah tenaga dapur yang bertugas sebanyak 48 orang.
Khusus di SMPN 4 Bantimurung, terdapat 809 siswa penerima manfaat program tersebut.
Sementara itu, Bupati Maros AS Chaidir Syam juga telah menerima laporan mengenai kejadian tersebut.
Dia mengaku langsung menggelar evaluasi bersama tim percepatan MBG dan pengawas program.
"Kami sudah evaluasi bersama tim percepatan MBG dan para pengawasnya. Kami juga telah memberi peringatan kepada pihak dapur agar lebih selektif dan tidak lagi menyajikan buah yang berpotensi cepat membusuk atau berulat," ujar Chaidir.
Chaidir mengatakan, kasus ini harus menjadi pelajaran bagi seluruh pengelola dapur di Maros agar lebih teliti dalam menyiapkan makanan bergizi bagi siswa.
"Informasinya, ini murni keteledoran tim dapur dalam memilah buah. Kami minta semua dapur lebih hati-hati dan menjaga kualitas bahan makanan," tegasnya.
Chaidir menambahkan, insiden seperti ini tidak boleh mencederai tujuan utama program MBG yang bertujuan meningkatkan gizi siswa.
"Program ini sudah berjalan baik dan manfaatnya besar. Kami pastikan kualitas makanan akan terus diawasi agar kejadian serupa tidak terulang," jelasnya.
Dia menambahkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Maros kini melakukan pendampingan terhadap SPPG untuk memastikan seluruh dapur memiliki sertifikat higienitas.
"Pendampingan sedang dilakukan agar seluruh SPPG segera bersertifikat higienitas. Kami harap bulan ini semuanya sudah selesai,” tutup Chaidir.
Pada video tersebut, nampak seorang siswa yang memperlihatkan buah salak busuk yang berwarna coklat serta berulat yang telah mereka belah. Ulat pada buah tersebut bahkan telah berada di meja siswa itu.
Video ini diambil siswa itu pada Selasa kemarin (14/10/2025). Tak hanya itu, ulat terlihat keluar dari buah salak dan berjatuhan di atas meja.
Siswa yang merekam kejadian tersebut tampak menunjukkan rasa terkejut atas kondisi buah yang mereka terima.
Koordinator Satuan Pengelola Program Gizi (SPPG) Maros Bantimurung–Kalabbirang, Endah Pangesti, membenarkan insiden tersebut.
Saat ditemui di SMP 4 Bantimurung, pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada orang tua siswa dan masyarakat atas kejadian yang viral itu.
"Yang viral itu benar dari SMPN 4 Bantimurung. Saya dapat informasinya dari orang tua siswa yang datang ke SPPG, bilang ada ulat di buah salak,” katanya kepada awak media, Rabu (15/10/2025).
Dia mengaku menyesalkan kejadian itu dan menjadikannya sebagai bahan evaluasi agar tidak terulang di kemudian hari.
"Saya minta maaf atas kejadian ini dan berharap tidak disebarluaskan lebih jauh. Kami akan memperbaiki proses sortir supaya lebih ketat ke depan," ujarnya.
Endah menjelaskan, buah yang disajikan itu sudah melalui tahap sortir. Proses sortir bahan makanan mulai dilakukan oleh tim dapur sejak sore hingga dini hari.
"Tim mulai masuk pukul 16.00 Wita sampai selesai pukul 04.00 Wita. Buah memang disortir paling terakhir," jelasnya.
Menurutnya, tim dapur sudah memilah antara buah yang baik dan yang rusak. Namun, ada kemungkinan kelalaian akibat kelelahan karena volume pekerjaan cukup besar.
"Buah yang dipesan total 150 kilogram dari supplier di Maros. Dari jumlah itu, sekitar 16 kilogram rusak. Jadi kemungkinan dua buah busuk itu lolos saat pengecekan. Kami manusia biasa, mungkin karena kelelahan saat sortir,” tambahnya.
SPPG Bantimurung–Kalabbirang sendiri melayani 11 sekolah dengan total 1.714 siswa penerima manfaat MBG. Jumlah tenaga dapur yang bertugas sebanyak 48 orang.
Khusus di SMPN 4 Bantimurung, terdapat 809 siswa penerima manfaat program tersebut.
Sementara itu, Bupati Maros AS Chaidir Syam juga telah menerima laporan mengenai kejadian tersebut.
Dia mengaku langsung menggelar evaluasi bersama tim percepatan MBG dan pengawas program.
"Kami sudah evaluasi bersama tim percepatan MBG dan para pengawasnya. Kami juga telah memberi peringatan kepada pihak dapur agar lebih selektif dan tidak lagi menyajikan buah yang berpotensi cepat membusuk atau berulat," ujar Chaidir.
Chaidir mengatakan, kasus ini harus menjadi pelajaran bagi seluruh pengelola dapur di Maros agar lebih teliti dalam menyiapkan makanan bergizi bagi siswa.
"Informasinya, ini murni keteledoran tim dapur dalam memilah buah. Kami minta semua dapur lebih hati-hati dan menjaga kualitas bahan makanan," tegasnya.
Chaidir menambahkan, insiden seperti ini tidak boleh mencederai tujuan utama program MBG yang bertujuan meningkatkan gizi siswa.
"Program ini sudah berjalan baik dan manfaatnya besar. Kami pastikan kualitas makanan akan terus diawasi agar kejadian serupa tidak terulang," jelasnya.
Dia menambahkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Maros kini melakukan pendampingan terhadap SPPG untuk memastikan seluruh dapur memiliki sertifikat higienitas.
"Pendampingan sedang dilakukan agar seluruh SPPG segera bersertifikat higienitas. Kami harap bulan ini semuanya sudah selesai,” tutup Chaidir.
(MAN)
Berita Terkait
News
Sehari, Kabupaten Maros Raih 3 Penghargaan Nasional
Dalam satu hari, Kabupaten Maros berhasil menyabet tiga penghargaan pada sektor berbeda, masing-masing diraih oleh Bupati Maros dan Wakil Bupati Maros di dua kota terpisah.
Selasa, 25 Nov 2025 16:13
Sulsel
Momentum Hari Guru, APH di Maros Terima Penghargaan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros memberikan penghargaan ke sejumlah pihak di momen Hari Guru yang dilaksanakan di Lapangan Pallantikang, Senin (24/11/2025).
Senin, 24 Nov 2025 13:17
Sulsel
Perkuat Layanan Air Bersih ke Warga, Pemkab Maros Ajukan Pinjaman Rp100 M
Chaidir mengungkapkan upaya ini menjadi langkah strategis pemerintah daerah dalam memperkuat layanan air bersih dan memperluas jangkauan distribusinya ke masyarakat.
Minggu, 23 Nov 2025 19:39
Sulsel
Pemkab Maros Lepas Ekspor Produk Perikanan
Pemerintah Kabupaten Maros melepas ekspor produk perikanan berupa ikan dan rumput laut dengan nilai mencapai Rp54 miliar untuk periode 1–20 November 2025.
Jum'at, 21 Nov 2025 14:14
Sulsel
Wabup Maros Minta Developer Terlibat Atasi Banjir di Moncongloe
Rapat koordinasi penanganan banjir yang terus melanda Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros sepekan terakhir digelar di ruang rapat Wakil Bupati Maros, Rabu (19/11/2025).
Rabu, 19 Nov 2025 20:07
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Rekomendasi Penginapan Bagus di Malino: Villa Week End dengan Fasilitas Super Lengkap
2
DPRD-Pemkot Makassar Sepakati APBD 2026 Senilai Rp4,6 Triliun Lebih
3
Milad ke-50, IMMIM Siap Hadapi Transformasi Global Era Digital
4
Pemkab Gowa Perkuat Rantai Agribisnis Kentang dan Sapi Potong
5
PT Vale Perkuat Literasi Digital Generasi Muda Loeha Raya
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Rekomendasi Penginapan Bagus di Malino: Villa Week End dengan Fasilitas Super Lengkap
2
DPRD-Pemkot Makassar Sepakati APBD 2026 Senilai Rp4,6 Triliun Lebih
3
Milad ke-50, IMMIM Siap Hadapi Transformasi Global Era Digital
4
Pemkab Gowa Perkuat Rantai Agribisnis Kentang dan Sapi Potong
5
PT Vale Perkuat Literasi Digital Generasi Muda Loeha Raya