BEM Kalla Institute Raih Hibah Nasional, Dorong Ekonomi Kreatif Desa Tabo-tabo

Selasa, 11 Nov 2025 18:19
BEM Kalla Institute Raih Hibah Nasional, Dorong Ekonomi Kreatif Desa Tabo-tabo
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kalla Institute berhasil meraih dana hibah dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi untuk program tahun 2025. Foto/Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Kalla Institute. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kalla Institute berhasil meraih dana hibah dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi untuk program tahun 2025.

Program yang mengusung tema “Akselerasi Ekonomi Kreatif Desa Melalui Inisiasi Mahasiswa Berdampak” ini fokus pada pengembangan potensi wisata dan pemberdayaan ekonomi lokal di Desa Tabo-tabo, Kabupaten Pangkep. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengelolaan desa wisata sekaligus mengembangkan produk khas desa agar lebih bernilai dan kompetitif.

Seleksi hibah berlangsung ketat secara nasional dari 13 Juli hingga 1 Agustus 2025, dengan ribuan proposal dari berbagai perguruan tinggi. Proposal Kalla Institute diumumkan sebagai salah satu pemenang pada 7 September 2025.

Dosen pembina BEM Kalla Institute, Muhammad Fachrul Salam, mengatakan pencapaian ini adalah wujud nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama dalam pengabdian kepada masyarakat.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya unggul akademik, tetapi juga sensitif sosial dan mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Ketua BEM Kalla Institute, Cherry Arma Sari, menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa untuk belajar langsung di lapangan.

“Ini bukan sekadar proyek, tetapi proses belajar nyata. Kami belajar memahami masalah sosial, bekerja sama dengan masyarakat, dan mencari solusi berkelanjutan,” ujar Cherry.

Program pendampingan akan berlangsung mulai September hingga Desember 2025, mencakup produksi, pemasaran, hingga evaluasi produk dan potensi wisata lokal.

Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Tabo-tabo. Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Ambo Tang, mengapresiasi kontribusi mahasiswa.

“Kami sangat berterima kasih. Pelatihan ini membuka wawasan baru, terutama dalam mengelola desa wisata dan meningkatkan kualitas produk UMKM agar lebih menarik,” tuturnya.

Melalui keberhasilan ini, Kalla Institute menegaskan komitmennya untuk terus mendorong kolaborasi akademik dan sosial, mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara keilmuan, tetapi juga berdampak nyata bagi pembangunan masyarakat.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru