Karantina Sulsel Gelar Operasi Patuh di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar

Kamis, 25 Des 2025 20:41
Karantina Sulsel Gelar Operasi Patuh di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar
Karantina Sulawesi Selatan menggelar Operasi Patuh menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Pelabuhan Laut Soekarno Hatta Makassar, Selasa (23/12). Foto/IST
Comment
Share
MAKASSAR - Karantina Sulawesi Selatan menggelar Operasi Patuh menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Pelabuhan Laut Soekarno Hatta Makassar, Selasa (23/12). Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan kepatuhan terhadap ketentuan karantina serta menjamin keamanan lalu lintas hewan, ikan, dan tumbuhan di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat.

Salah satu armada kapal penumpang yang menjadi sasaran pemeriksaan adalah KM Gunung Dempo dengan tujuan Sorong.

Operasi Patuh merupakan langkah antisipatif Karantina Sulsel dalam menghadapi lonjakan arus penumpang dan barang selama masa libur akhir tahun. Pemeriksaan meliputi kelengkapan dokumen karantina, pengawasan barang bawaan penumpang, serta potensi lalu lintas media pembawa yang berisiko membawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK), Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK), dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK).

Kepala Karantina Sulawesi Selatan, Sitti Chadidjah, menegaskan bahwa pelabuhan laut merupakan salah satu pintu masuk utama pergerakan media pembawa, sehingga pengawasan perlu diperketat, khususnya pada periode Nataru yang ditandai dengan tingginya intensitas perjalanan.

“Menjelang Natal dan Tahun Baru, mobilitas masyarakat meningkat signifikan. Karantina hadir melalui Operasi Patuh untuk memastikan setiap lalu lintas hewan, ikan, tumbuhan, dan produknya memenuhi persyaratan karantina, sehingga tidak menimbulkan risiko penyebaran hama dan penyakit yang dapat merugikan masyarakat serta perekonomian,” ujar dia.

Ia menjelaskan bahwa pemeriksaan terhadap KM Gunung Dempo merupakan bagian dari pengawasan rutin sekaligus penguatan kewaspadaan, mengingat kapal tersebut memiliki rute dan frekuensi pelayaran yang tinggi selama masa angkutan Nataru.

“Pengawasan ini bukan semata-mata penindakan, tetapi juga edukasi. Kami ingin membangun kesadaran penumpang dan pengguna jasa bahwa kepatuhan terhadap aturan karantina adalah bagian dari upaya bersama melindungi sumber daya hayati dan kesehatan masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala PT Pelni Cabang Makassar, H. Darman, yang turut memberikan sambutan sebelum pelaksanaan Operasi Patuh, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya mencerminkan sinergi antarinstansi, tetapi juga menjadi langkah penting dalam memastikan kepatuhan, keselamatan, dan kualitas layanan transportasi laut bagi penumpang. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan kapal dalam kondisi laik laut serta siap melayani penumpang secara aman dan nyaman.

Dalam pelaksanaannya, petugas karantina melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan penumpang, memastikan tidak adanya pemasukan maupun pengeluaran media pembawa tanpa dokumen yang sah, serta memberikan imbauan langsung mengenai pentingnya melaporkan dan mematuhi ketentuan karantina.

Operasi Patuh ini dilaksanakan melalui koordinasi dengan berbagai instansi terkait di pelabuhan, di antaranya PT Pelni Cabang Makassar, Polsek Pelabuhan Makassar, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), PT Pelindo Regional IV Makassar, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam, Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Makassar, Polres Pelabuhan Makassar, dan Polsek Soekarno Hatta Makassar.

Sinergi ini bertujuan memastikan pengawasan berjalan efektif, tertib, serta tidak mengganggu kelancaran pelayanan penumpang. Pendekatan persuasif dan humanis tetap dikedepankan, terutama bagi masyarakat yang belum sepenuhnya memahami ketentuan karantina.

Dari hasil pengawasan terhadap KM Gunung Dempo, petugas tidak menemukan pelanggaran karantina yang bersifat signifikan. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar dan sesuai prosedur, serta mendapat respons positif dari penumpang maupun awak kapal.

Kepala Karantina Sulawesi Selatan berharap melalui kegiatan ini, arus libur Natal dan Tahun Baru dapat berlangsung aman, tertib, dan sehat, sekaligus memperkuat peran karantina sebagai garda terdepan dalam perlindungan sumber daya hayati dan pertahanan nonmiliter negara.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru