Vale Dilaporkan ke Komnas HAM, Ketua KWAS Imbau Cari Solusi Terbaik & Cegah Konflik
Rabu, 31 Mei 2023 19:24
Ketua Kerukunan Wawania Asli Sorowako (KWAS), Andi Baso Makmur. Foto/Istimewa
SOROWAKO - Ketua Kerukunan Wawania Asli Sorowako (KWAS), Andi Baso Makmur, angkat bicara ihwal pelaporan PT Vale Indonesia ke Komnas HAM pada Jumat (26/5/2023) pekan lalu. Aduan itu diklaim dilakukan oleh warga asli Sorowako, Kabupaten Luwu Timur (Lutim) bersama sejumlah pendamping.
Andi Baso menegaskan laporan itu dilakukan secara pribadi, bukan kelembagaan. Musababnya, tidak ada pemberitahuan atau koordinasi kepada KWAS sebagai wadah resmi perkumpulan warga asli Sorowako. Olehnya itu, ia menegaskan laporan ke Komnas HAM tidak merepresentasikan suara keseluruhan warga asli Sorowako.
"Intinya, bukan representasi seluruh warga asli Sorowako. Tidak ada komunikasi KWAS, itu atas nama pribadi. Ya, harusnya kan lewat KWAS sebaga wadah penduduk asli Sorowako yang resmi di mata hukum," kata Andi Baso, saat dihubungi awak media, Rabu (31/5/2023).
Andi Baso menegaskan KWAS berada di posisi netral. Tidak berpihak kepada PT Vale maupun segelintir warga yang melapor ke Komnas HAM. Pihaknya sebatas menginginkan agar permasalahan ini diselesaikan secara baik-baik. Tidak perlu ada gejolak, apalagi konflik.
Jika menyangkut persoalan lahan Old Camp yang kini dipersoalkan, Andi Baso menjelaskan sudah berada di ranah pemerintah. Olehnya itu, tidak seharusnya terus dipersoalkan hingga ke tingkat pusat. Toh, pemerintah daerah pastinya berupaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Lahan Old Camp itu sudah diserahkan ke pemerintah. Kenapa pemerintah? Itu untuk memfasilitasi agar tidak terjadi bentrok atau konflik di antara keluarga," ungkapnya.
Sepengetahuan Andi Baso, pemerintah daerah telah melakukan langkah-langkah untuk menyelesaikan permasalahan lahan Old Camp. Bahkan, sudah dilaksanakan pertemuan melibatkan forkopimda. Saat ini, akan lebih baik untuk menunggu keputusan pemerintah. Toh, pemerintah tentunya akan mengupayakan yang terbaik untuk warganya.
"Lahan itu intinya harus diberikan kepada masyarakat melalui pemerintah. Sekarang, (pemerintah) kan sudah mengambil langkah-langkah, ya jadi baiknya menunggu undangan dari pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan ini," tuturnya.
Lebih jauh, Andi Baso mengimbau kepada seluruh warga asli Sorowako, termasuk mereka yang melapor ke Komnas HAM agar sabar menunggu keputusan pemerintah. Diajaknya untuk duduk bersama dan mencari solusi terbaik. Paling penting, kata dia, juga untuk mencegah gejolak, apalagi konflik.
"Tidak harus membuat riak-riak. Intinya mari menunggu, apa hasil keputusan pemerintah. Yang jelas lahan Old Camp itu akan diserahkan kepada masyarakat asli Sorowako di bawah wadah KWAS," tegasnya.
Pada kesempatan itu, Andi Baso juga menegaskan informasi adanya diskriminasi masalah kesehatan dan pendidikan terhadap warga asli Sorowako tidak benar. KWAS sebagai wadah resmi perkumpulan warga asli Sorowako selalu mengupayakan yang terbaik dan tentunya tidak membeda-bedakan.
Andi Baso menegaskan laporan itu dilakukan secara pribadi, bukan kelembagaan. Musababnya, tidak ada pemberitahuan atau koordinasi kepada KWAS sebagai wadah resmi perkumpulan warga asli Sorowako. Olehnya itu, ia menegaskan laporan ke Komnas HAM tidak merepresentasikan suara keseluruhan warga asli Sorowako.
"Intinya, bukan representasi seluruh warga asli Sorowako. Tidak ada komunikasi KWAS, itu atas nama pribadi. Ya, harusnya kan lewat KWAS sebaga wadah penduduk asli Sorowako yang resmi di mata hukum," kata Andi Baso, saat dihubungi awak media, Rabu (31/5/2023).
Andi Baso menegaskan KWAS berada di posisi netral. Tidak berpihak kepada PT Vale maupun segelintir warga yang melapor ke Komnas HAM. Pihaknya sebatas menginginkan agar permasalahan ini diselesaikan secara baik-baik. Tidak perlu ada gejolak, apalagi konflik.
Jika menyangkut persoalan lahan Old Camp yang kini dipersoalkan, Andi Baso menjelaskan sudah berada di ranah pemerintah. Olehnya itu, tidak seharusnya terus dipersoalkan hingga ke tingkat pusat. Toh, pemerintah daerah pastinya berupaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Lahan Old Camp itu sudah diserahkan ke pemerintah. Kenapa pemerintah? Itu untuk memfasilitasi agar tidak terjadi bentrok atau konflik di antara keluarga," ungkapnya.
Sepengetahuan Andi Baso, pemerintah daerah telah melakukan langkah-langkah untuk menyelesaikan permasalahan lahan Old Camp. Bahkan, sudah dilaksanakan pertemuan melibatkan forkopimda. Saat ini, akan lebih baik untuk menunggu keputusan pemerintah. Toh, pemerintah tentunya akan mengupayakan yang terbaik untuk warganya.
"Lahan itu intinya harus diberikan kepada masyarakat melalui pemerintah. Sekarang, (pemerintah) kan sudah mengambil langkah-langkah, ya jadi baiknya menunggu undangan dari pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan ini," tuturnya.
Lebih jauh, Andi Baso mengimbau kepada seluruh warga asli Sorowako, termasuk mereka yang melapor ke Komnas HAM agar sabar menunggu keputusan pemerintah. Diajaknya untuk duduk bersama dan mencari solusi terbaik. Paling penting, kata dia, juga untuk mencegah gejolak, apalagi konflik.
"Tidak harus membuat riak-riak. Intinya mari menunggu, apa hasil keputusan pemerintah. Yang jelas lahan Old Camp itu akan diserahkan kepada masyarakat asli Sorowako di bawah wadah KWAS," tegasnya.
Pada kesempatan itu, Andi Baso juga menegaskan informasi adanya diskriminasi masalah kesehatan dan pendidikan terhadap warga asli Sorowako tidak benar. KWAS sebagai wadah resmi perkumpulan warga asli Sorowako selalu mengupayakan yang terbaik dan tentunya tidak membeda-bedakan.
(TRI)
Berita Terkait
News
Terapkan Bisnis Berkelanjutan, PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan ICSA 2024
PT Vale Indonesia Tbk (PTVI), bagian dari grup Mining Industry (MIND.ID), meraih dua penghargaan pada ajang ICSA 2024, sebagai bukti komitmen perusahaan dalam menerapkan praktik bisnis berkelanjutan
Jum'at, 22 Nov 2024 21:26
News
PT Vale Indonesia Tegaskan Komitmen Keberlanjutan di COP29
Dalam acara CEO Dialogue on Climate Actions pada Conference of the Parties (COP)29, PT Vale kembali menegaskan komitmennya terhadap pertambangan berkelanjutan.
Senin, 11 Nov 2024 22:16
News
Presiden Prabowo Saksikan Kerja Sama PT Vale dan GEM untuk Ekonomi Hijau
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyaksikan penandatanganan kolaborasi strategis antara PT Vale Indonesia Tbk (“PT Vale”) dan GEM Co., Ltd. di Beijing, China.
Minggu, 10 Nov 2024 17:25
Ekbis
PT Vale Indonesia Pionir Pengguna BBM Ramah Lingkungan di Sektor Pertambangan
Penggunaan HVO diterapkan pada dua unit truk tambang Komatsu dan Caterpillar berkapasitas 100 ton, yang diuji coba selama satu bulan, mulai 15 Oktober hingga 14 November 2024.
Kamis, 07 Nov 2024 18:33
News
Hilirisasi Nikel dan Pertambangan Berkelanjutan untuk Anak Cucu
Selama 56 tahun, perusahaan yang dulu dikenal dengan nama INCO itu ikut berkontribusi merawat alam sekitar tetap lestari, memajukan pendidikan, dan menopang ekonomi daerah.
Selasa, 05 Nov 2024 12:47
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Dinilai Sakiti Perasaan Masyarakat, Ridwan Sau Diboikot Tampil di Bantaeng
2
Tim Hukum Temukan Dugaan Praktik Politik Uang saat Masa Tenang di SMP Gowa
3
Kekuatan Rakyat di Gowa Makin Sulit Dibendung ke Husniah-Darmawangsyah
4
Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Lutim Tak Terpengaruh Politik Uang di Pilkada
5
Bawaslu Soppeng Kawal Pendistribusian Logistik Pilkada Serentak ke Kecamatan
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Dinilai Sakiti Perasaan Masyarakat, Ridwan Sau Diboikot Tampil di Bantaeng
2
Tim Hukum Temukan Dugaan Praktik Politik Uang saat Masa Tenang di SMP Gowa
3
Kekuatan Rakyat di Gowa Makin Sulit Dibendung ke Husniah-Darmawangsyah
4
Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Lutim Tak Terpengaruh Politik Uang di Pilkada
5
Bawaslu Soppeng Kawal Pendistribusian Logistik Pilkada Serentak ke Kecamatan