Insvestor Inggris Lirik Kawasan Industri Bantaeng dengan Investasi Rp135 T

Gusti Ridani
Senin, 12 Jun 2023 14:53
Insvestor Inggris Lirik Kawasan Industri Bantaeng dengan Investasi Rp135 T
Gubernur Sulsel menyerahkan hasil feasibility study (FS) atau studi kelayakan pengembangan Kawasan Industri Bantaeng (KIBA) kepada Bupati Bantaeng, Ilham Azikin, Rabu (7/6/23). Foto: Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Sejumlah investor mulai melirik berinvestasi di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA), termasuk investor asal Inggris yang siap berinvestasi dengan nilai total US$ 9 miliar atau sekitar Rp135 triliun.

Untuk itu, pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mendorong kemudahan investasi dengan memfasilitasi feasibility study (FS) atau studi kelayakan pengembangan Kawasan Industri Bantaeng (KIBA). Studi kelayakan ini digodok oleh Pemprov Sulsel selama kurang lebih dua tahun terakhir atau sejak tahun 2021 lalu.



Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengalokasikan anggaran senilai Rp650 Juta untuk menggodok studi kelayakan KIBA ini. FS ini melibatkan perguruan tinggi dari Universitas Hasanuddin (Unhas).

“Kita alokasikan Rp650 Juta untuk studi kelayakan pengembangan KIBA. Kini investor melirik dengan nilai investasi Rp135 Triliun,” kata Andi Sudirman, Senin (12/6/23).

Saat ini kata dia, pengembangan KIBA mulai memperlihatkan hasil berkali-kali lipat. Kabupaten Bantaeng dilirik investor dari Inggris, dengan nilai investasi kurang lebih sekitar US$ 9 miliar atau sekitar Rp135 triliun.

Dengan disupport studi kelayakan oleh Pemprov Sulsel, membuka peluang besar bagi pengembangan investasi di Sulsel, khususnya di Bantaeng.



“Dengan adanya hasil studi kelayakan ini, maka memberikan jaminan bagi investor jika KIBA ini layak dikembangan. Sehingga bukan hanya peluang investasi Rp 135 Triliun ini saja, namun akan membuka peluang investasi yang lainnya di KIBA,” tuturnya.

Ia pun mengimbau agar para investor nantinya mengedepankan pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, serta bagaimana menjaga lingkungan sekitar.
(GUS)
Berita Terkait
Berita Terbaru