Rektor UNM Minta Maaf dan Evaluasi usai Kecolongan Ada Brankas Narkoba di Kampusnya
Ansar Jumasang
Jum'at, 16 Jun 2023 19:45
Rektor UNM, Prof Husain Syam, mengaku kecolongan dari segi keamanan setelah diungkapnya salah satu sekretariat mahasiswa jadi tempat penyimpanan narkoba. Foto: Ansar Jumasang
MAKASSAR - Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Husain Syam, mengaku kecolongan dari segi keamanan setelah diungkapnya salah satu sekretariat mahasiswa jadi tempat penyimpanan narkoba.
"Jujur kami ini kecolongan, untuk itu saya minta maaf karena kami kecolongan," kata Prof Husain saat gelar konferensi pers di lantai 7, gedung Pinisi kampus UNM, Jalan AP Pettarani, Makassar, Jumat (16/6/2023).
Konferensi pers ini dihadiri juga kepala BNN Sulsel, Brigjen Pol Ghiri Prawijaya bersama para dekan di UNM Makassar.
Sebelumnya, Ditresnarkoba Polda Sulsel mengungkap para pelaku narkoba yang menyembunyikan narkoba jenis sabu dan ganja di sebuah sekretariat lembaga mahasiswa di UNM Parangtambung Makassar.
Dalam brankas kecil itu penyidik temukan barang bukti berupa 7 saset berisi sabu, satu saset ekstasi, empat linting ganja, satu buku catatan penyaluran narkoba, dan alat isap sabu.
Walau brankas narkoba itu terdapat di UNM Makassar, tapi Rektor dua periode ini menyebutkan, para pemilik barang haram itu bukanlah mahasiswa ataupu alumni UNM.
"Kalaupun itu mahasiswa yang melakukan katakanlah, pasti kita lakukan pemecatan. Tapi karena ini adalah orang luar jadi kita serahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk proses kasus," tegas Prof Husain.
"Selama ini kami menganggap keamanan kampus sudah baik ternyata kami masih kecolongan, karena itu kami akan berbenah lagi untuk sistem keamanan," sambungnya.
Prof Husain Berterima Kasih ke Polisi Usai Ungkap Narkoba di UNM
Prof Husain Syam juga kerap disapa PHS sangat berterima kasih atas pengungkapan narkoba di UNM Makassar oleh jajaran Polda Sulsel. Karena dengan pengungkapan ini, dia mengetahui adanya orang luar atau orang yang pernah kuliah di UNM yang mencoba memanfaatkan situasi.
"Ternyata setelah adanya pengembangan Polda itu yang bersangkutan (tersangka) ini bukan alumni, tapi mungkin karena ini mereka pernah kuliah di UNM dan tidak selesai. Makanya kita anggap semasa dia kuliah itu dia cari cela di UNM untuk bisa melakukan kejahatan ini," ujar PHS.
Sementara itu, kepala BNN Sulsel Brigjen Pol Ghiri menyebutkan, terkait kasus UNM yang dimanfaatkan orang dari luar kampus, merupakan contoh kasus bahwa sebuah lembaga atau institusi tidak bisa disebut kebal dengan jaringan peredaran narkoba.
"Hanya indikator bahwa di suatu tempat itu tidak ada narkobanya bukan berarti adanya tangkapan narkoba, tapi saat narkoba itu diungkap atau ditangkap artinya memang ketahuan dan yang belum ketahuan itulah bukan berarti tidak ada," ungkap Ghiri.
Giri mengatakan, BNN prihatin atas temuan brankas narkoba di kampus UNM Makassar. Dia menyebut, peredaran narkoba di Sulsel masih banyak. "Kalau tidak ada ditangkap bukan berarti tidak ada, tapi karena tidak atau belum sama sekali ketahuan," tambahnya.
"Jujur kami ini kecolongan, untuk itu saya minta maaf karena kami kecolongan," kata Prof Husain saat gelar konferensi pers di lantai 7, gedung Pinisi kampus UNM, Jalan AP Pettarani, Makassar, Jumat (16/6/2023).
Konferensi pers ini dihadiri juga kepala BNN Sulsel, Brigjen Pol Ghiri Prawijaya bersama para dekan di UNM Makassar.
Sebelumnya, Ditresnarkoba Polda Sulsel mengungkap para pelaku narkoba yang menyembunyikan narkoba jenis sabu dan ganja di sebuah sekretariat lembaga mahasiswa di UNM Parangtambung Makassar.
Dalam brankas kecil itu penyidik temukan barang bukti berupa 7 saset berisi sabu, satu saset ekstasi, empat linting ganja, satu buku catatan penyaluran narkoba, dan alat isap sabu.
Walau brankas narkoba itu terdapat di UNM Makassar, tapi Rektor dua periode ini menyebutkan, para pemilik barang haram itu bukanlah mahasiswa ataupu alumni UNM.
"Kalaupun itu mahasiswa yang melakukan katakanlah, pasti kita lakukan pemecatan. Tapi karena ini adalah orang luar jadi kita serahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk proses kasus," tegas Prof Husain.
"Selama ini kami menganggap keamanan kampus sudah baik ternyata kami masih kecolongan, karena itu kami akan berbenah lagi untuk sistem keamanan," sambungnya.
Prof Husain Berterima Kasih ke Polisi Usai Ungkap Narkoba di UNM
Prof Husain Syam juga kerap disapa PHS sangat berterima kasih atas pengungkapan narkoba di UNM Makassar oleh jajaran Polda Sulsel. Karena dengan pengungkapan ini, dia mengetahui adanya orang luar atau orang yang pernah kuliah di UNM yang mencoba memanfaatkan situasi.
"Ternyata setelah adanya pengembangan Polda itu yang bersangkutan (tersangka) ini bukan alumni, tapi mungkin karena ini mereka pernah kuliah di UNM dan tidak selesai. Makanya kita anggap semasa dia kuliah itu dia cari cela di UNM untuk bisa melakukan kejahatan ini," ujar PHS.
Sementara itu, kepala BNN Sulsel Brigjen Pol Ghiri menyebutkan, terkait kasus UNM yang dimanfaatkan orang dari luar kampus, merupakan contoh kasus bahwa sebuah lembaga atau institusi tidak bisa disebut kebal dengan jaringan peredaran narkoba.
"Hanya indikator bahwa di suatu tempat itu tidak ada narkobanya bukan berarti adanya tangkapan narkoba, tapi saat narkoba itu diungkap atau ditangkap artinya memang ketahuan dan yang belum ketahuan itulah bukan berarti tidak ada," ungkap Ghiri.
Giri mengatakan, BNN prihatin atas temuan brankas narkoba di kampus UNM Makassar. Dia menyebut, peredaran narkoba di Sulsel masih banyak. "Kalau tidak ada ditangkap bukan berarti tidak ada, tapi karena tidak atau belum sama sekali ketahuan," tambahnya.
(GUS)
Berita Terkait
Sulsel
Polres Lutim Bongkar Peredaran Obat Terlarang Jenis THD
Satres Narkoba Polres Luwu Timur berhasil mengungkap peredaran gelap obat-obatan terlarang jenis Trihexyphenidyl yang berlogo Y, dalam operasi penangkapan di Jalan Trans Sulawesi, Desa Laro, Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur.
Jum'at, 08 Nov 2024 16:22
Sulsel
Komisi III Apresiasi Kepolisian Ungkap Jaringan Narkoba Internasional di Makassar
Anggota Komisi III DPR RI A. Muzakkir Aqil memberi apresiasi usai pengungkapan jaringan narkoba internasional di Sulawesi Selatan.
Jum'at, 01 Nov 2024 17:08
News
MPLS SMP Islam Athirah Hadirkan BNN, Edukasi Pelajar Bahaya Narkoba
SMP Islam Athirah Bukit Baruga menghadirkan BNN untuk memberikan edukasi kepada peserta didik tentang bahaya narkoba, Kamis (18/7/2024).
Kamis, 18 Jul 2024 13:56
Sulsel
VC dengan Istri Orang, Napi Kasus Narkoba Dipindahkan ke Sel Isolasi
Seorang narapidana kasus narkoba di Lapas kelas IIB Kabupaten Maros, berinisial AD (22) ketahuan menggoda istri orang berinisial RN via chat dan video call (VC)
Rabu, 17 Jul 2024 21:23
Sulsel
Pemkot Palopo Ingatkan Bahaya Narkoba Lewat Peringatan HANI 2024
Sekretaris Daerah Kota Palopo, Drs. H. Firmanza DP mewakili Pj. Wali Kota Palopo menghadiri kegiatan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2024.
Rabu, 26 Jun 2024 12:46
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
5
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
5
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024