ASEAN Architect Congress, Momentum Dorong Daya Saing Arsitek Indonesia

Gusti Ridani
Jum'at, 28 Jul 2023 09:25
ASEAN Architect Congress, Momentum Dorong Daya Saing Arsitek Indonesia
Kota Makassar menjadi tuan rumah ASEAN Architect Congress atau Kongres Arsitek ASEAN. Event akbar ini mempertemukan ratusan arsitek se-Asia Tenggara. Foto/Gusti Ridani
Comment
Share
MAKASSAR - Kota Makassar menjadi tuan rumah ASEAN Architect Congress atau Kongres Arsitek ASEAN. Event akbar ini mempertemukan ratusan arsitek se-Asia Tenggara.

Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan yang juga hadir dalam pembukaan kegiatan tersebut menyampaikan pihaknya telah menyelesaikan banyak perjanjian perdagangan jasa baik ASEAN maupun negara lainnya. Oleh karena itu, pihaknya mendorong arsitek Indonesia untuk terus berinovasi agar mampu bersaing secara kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan negara lain.



"Sekarang itu kerjasama dan kemampuan SDM kita jadi kuncinya. Kita sudah punya yang namanya AFAS (Asean Framework Agreement on Services). Jadi halangan dan hambatan itu sudah tidak ada lagi," ujarnya usai membuat Kongres Arsitek Asean ke 4 tahun di Makassar, Kamis (27/7/23).

Adapun ASEAB Framework Agreement on Services (AFAS) merupakan bentuk kerjasama untuk mencapai integrasi ekonomi ASEAN di bidang jasa. Dengan adanya perjanjian tersebut, arsitek Indonesia bisa bekerja secara bebas di Asean bahkan dunia.

"Jadi pasarnya luas. Tapi itu tergantung kemampuan arsitek kita, tinggal adu kemampuan saja," tegasnya.

Ketua umum partai PAN itu pun berharap, dengan adanya Kongres Arsitek Asean ini dapat menjadi ajang komunikasi dan memperluas kerjasama. Sebab, kata dia, Indonesia memiliki SDM di bidang arsitek cukup banyak. Event ini diharapkan pula menjadi momentum mendorong daya saing arsitek Indonesia.

"Kita paling banyak di grup. Ada 179 (arsitek) dari 600. Tapi tadi itu, kemampuan kurang go global, itu tidak banyak. Ini kita perlu meningkatkan kualitas SDM kita," tutur Zulkifli.



Sementara itu, Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Georgius Budi Yulianto mengatakan, forum ini menjadi tempat pertukaran regulasi dari 11 negara ASEAN. Meskipun Kongres Arsitek ASEAN telah berlangsung selama 4 kali, tapi baru kali ini akan melakukan kesepakatan masyarakat ASEAN terutama dalam profesi arsitek.

"Kami ingin mengadakan satu kesepakatan dimana ini langkah pertama meskipun sudah empat kali dengan sekarang kongres Asean tapi belum ada kesepakatan. Semoga ini bisa tercapai di Makassar," jelasnya.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru