Polisi Masih Selidiki Dugaan Tiga Ladang Ganja di Kabupaten Bone

Ansar Jumasang
Sabtu, 18 Feb 2023 13:55
Polisi Masih Selidiki Dugaan Tiga Ladang Ganja di Kabupaten Bone
Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel bersama BNN, berhasil mengungkap kepemilikan ladang ganja sekitar 1 hektare di Pegunungan Bohong Langi. Foto: Sindomakassar/Ansar Jumasang
Comment
Share
MAKASSAR - Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana menyebut, masih ada tiga bidang lahan ganja dalam proses penyelidikan di Kabupaten Bone.

Penyelidikan tersebut, buntut dari terungkapnya 1 hektare ladang ganja di Desa Bontojai, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone.



"Terkait hasil penyelidikan, kami mendapat informasi bahwa tidak hanya 1 bidang, tetapi di sana masih ada 3 bidang (ladang ganja)," ujar Nana saat press rilis di Mapolda Sulsel, Jumat (17/2/2023).

Dikatakan Nana, ketiga lahan yang masih dalam proses penyelidikan itu jaraknya berjauhan dari Desa Bontojai.

"Memang lahannya itu, berjauhan. Dan, dalam hal ini kami sudah melakukan koordinasi dengan tim, untuk mengecek ataupun memfoto dari atas menggunakan satelit," lanjutnya.

Lanjut Nana menegaskan, meskipun saat ini kondisi cuaca dalam keadaan tidak memungkinkan. Namun, wilaya tersebut tetap akan diamankan.

Orang nomor satu di Mapolda Sulsel itu menuturkan, akan terus melakukan langkah-langkah pencegahan agar masyarakat Sulsel tidak menggunakan barang haram itu.

"Kami dari Polda Sulsel, akan terus melakukan langkah-langkah pencegahan. Kami tidak mau masyarakat Sulsel menggunakan barang narkotika yang sangat berbahaya bagi kesehatan itu," tegasnya.



Sebelumnya diberitakan, pengungkapan ladang ganja tersebut bermula dari adanya 2 orang diduga pelaku pengedar ganja berinisial SN (37) dan RK (34) yang diamankan tim Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sulsel.

"Ada 2 orang yang kita amankan, lelaki inisial SN warga jalan Hartaco, Kota Makassar dan RK, warga Jalan Panjahitan, Baruga, Kota Kendari. SN ini adalah penunjuk dari ladang ganja yang ada di kabupaten Bone," terang Nana.

(GUS)
Berita Terkait
Berita Terbaru