LPPM Kalla Institute Bina Kelompok Miskin Tunanetra & Mualaf untuk Berbisnis
Kamis, 22 Feb 2024 18:17

LPPM Kalla Institute bersama Lembaga Amil Zakat (LAZ) Hadji Kalla semakin gencar memperkuat penyelenggaraan program pemberdayaan masyarakat. Foto/Dok Kalla Group
MAKASSAR - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Kalla Institute bersama Lembaga Amil Zakat (LAZ) Hadji Kalla semakin gencar memperkuat penyelenggaraan program pemberdayaan masyarakat. Hal ini ditunjukkan melalui salah satu program Pendampingan Kelompok Asnaf Miskin Tunanetra dan Kelompok Asnaf Muallaf yang dilakukan sejak November 2023 hingga Februari 2024.
Kerja sama ini merupakan tahun kedua yang terjalin antara LPPM Kalla Institute dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Hadji Kalla. Dimana pada tahun sebelumnya berhasil mendampingi 5 Pesantren Binaan yang tersebar di wilayah Sulawesi Selatan.
Program pendampingan tersebut diikuti sekitar 20 peserta yang merupakan masing-masing perwakilan kelompok dari Asnaf Miskin Tunanetra maupun Asnaf Muallaf. Seluruh peserta didorong untuk merealisasikan ide usaha berupa rumah pijat ataupun usaha kecil skala rumah tangga.
Adapun fokus dari pendampingan ini terdiri dari berbagai aspek, diantaranya pendampingan teknis operasional usaha, pemasaran, keuangan dan pelayanan yang prima. Sebelumnya, masing-masing komunitas telah diberikan pelatihan usaha selama 2 hari.
Dalam program pendampingan mandiri ini, LPPM Kalla Institute menugaskan tim pengabdi yang terdiri atas dosen dan mahasiswa. Dimana untuk komunitas Tunanetra, dosen yang turut mendampingi diantaranya Andi Tenri Pada dan Kiki Resky Ramdhani Sucipto, serta salah satu mahasiswa prodi Bisnis Digital Kalla Institute, Al Isra Denk Rimakka. Sementara untuk kelompok Muallaf, didampingi oleh dosen program studi Manajemen Retail, diantaranya Fitriyani dan Mirandha Ariesca Riana.
Andi Tenri Pada, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Kalla Institute mengatakan bahwa program ini menjadi amanah sekaligus tantangan baru bagi tim pengabdian Kalla Institute, melihat semua pendampingan dilakukan dari awal.
“Kami belajar banyak dari proses pendampingan ini, karena mitra yang kami bina memulai bisnisnya dari nol, sehingga semua aspek non teknis seperti psikologi, motivasi, dan konsistensi betul-betul kami kawal”, tegas Andi Tenri.
Lebih lanjut Andi Tenri mengucapkan, melalui program pendampingan ini dimana pengetahuan hingga pelatihan yang diperoleh diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan mereka, mengelola aset mereka menjadi lebih efisien, dan pada akhirnya berkembang menjadi mitra yang lebih mandiri.
“Target kami, semua aspek yang terlibat dan yang mendapatkan bantuan pemberdayaan ini, bisa tetap bertahan, sehingga teman-teman bisa mengelola aset mereka menjadi lebih efisien”, tutupnya.
Adanya Program Pendampingan Usaha Mandiri untuk Tunanetra dan Muallaf ini menegaskan Komitmen Kalla Institute dalam mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat. Dimana LPPM Kalla Institute merupakan wadah yang memfasilitasi Kalla Institute dalam kegiatan kerjasama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam pengembangan kewirausahaan berbasis teknologi yang inovatif.
Kerja sama ini merupakan tahun kedua yang terjalin antara LPPM Kalla Institute dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Hadji Kalla. Dimana pada tahun sebelumnya berhasil mendampingi 5 Pesantren Binaan yang tersebar di wilayah Sulawesi Selatan.
Program pendampingan tersebut diikuti sekitar 20 peserta yang merupakan masing-masing perwakilan kelompok dari Asnaf Miskin Tunanetra maupun Asnaf Muallaf. Seluruh peserta didorong untuk merealisasikan ide usaha berupa rumah pijat ataupun usaha kecil skala rumah tangga.
Adapun fokus dari pendampingan ini terdiri dari berbagai aspek, diantaranya pendampingan teknis operasional usaha, pemasaran, keuangan dan pelayanan yang prima. Sebelumnya, masing-masing komunitas telah diberikan pelatihan usaha selama 2 hari.
Dalam program pendampingan mandiri ini, LPPM Kalla Institute menugaskan tim pengabdi yang terdiri atas dosen dan mahasiswa. Dimana untuk komunitas Tunanetra, dosen yang turut mendampingi diantaranya Andi Tenri Pada dan Kiki Resky Ramdhani Sucipto, serta salah satu mahasiswa prodi Bisnis Digital Kalla Institute, Al Isra Denk Rimakka. Sementara untuk kelompok Muallaf, didampingi oleh dosen program studi Manajemen Retail, diantaranya Fitriyani dan Mirandha Ariesca Riana.
Andi Tenri Pada, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Kalla Institute mengatakan bahwa program ini menjadi amanah sekaligus tantangan baru bagi tim pengabdian Kalla Institute, melihat semua pendampingan dilakukan dari awal.
“Kami belajar banyak dari proses pendampingan ini, karena mitra yang kami bina memulai bisnisnya dari nol, sehingga semua aspek non teknis seperti psikologi, motivasi, dan konsistensi betul-betul kami kawal”, tegas Andi Tenri.
Lebih lanjut Andi Tenri mengucapkan, melalui program pendampingan ini dimana pengetahuan hingga pelatihan yang diperoleh diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan mereka, mengelola aset mereka menjadi lebih efisien, dan pada akhirnya berkembang menjadi mitra yang lebih mandiri.
“Target kami, semua aspek yang terlibat dan yang mendapatkan bantuan pemberdayaan ini, bisa tetap bertahan, sehingga teman-teman bisa mengelola aset mereka menjadi lebih efisien”, tutupnya.
Adanya Program Pendampingan Usaha Mandiri untuk Tunanetra dan Muallaf ini menegaskan Komitmen Kalla Institute dalam mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat. Dimana LPPM Kalla Institute merupakan wadah yang memfasilitasi Kalla Institute dalam kegiatan kerjasama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam pengembangan kewirausahaan berbasis teknologi yang inovatif.
(TRI)
Berita Terkait

News
PT Vale - Pemkab Kolaka Sepakat Berdayakan Tenaga Kerja & Pengusaha Lokal
PT Vale menghormati hak masyarakat untuk menyampaikan pendapat, sembari menjamin keselamatan pekerja, kontraktor, dan mitra kerja di seluruh lokasi operasi.
Kamis, 18 Sep 2025 12:29

News
Kalla Institute - Universitas Bosowa Kolaborasi Tingkatkan Kualitas Riset & Publikasi
Kalla Institute kembali memperluas jaringan kolaborasi akademiknya dengan menjalin kerja sama strategis bersama Universitas Bosowa (Unibos).
Rabu, 17 Sep 2025 11:27

News
Kalla Institute Latih UMKM Perempuan Makassar Go Digital
Kalla Institute kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan ekonomi lokal melalui Program Pengabdian Masyarakat.
Jum'at, 12 Sep 2025 17:39

News
Pertamina & Komunitas KALEB Kenalkan Bahasa Isyarat di Sekolah Bitung
Pertamina Patra Niaga Sulawesi melalui Integrated Terminal (IT) Bitung berkolaborasi dengan Komunitas Tuli Peduli Bitung (KALEB) menggelar kegiatan edukatif bertajuk “KALEB GOES TO SCHOOL”.
Jum'at, 29 Agu 2025 14:54

News
OJK Sulselbar Sosialisasi Pedoman SETARA, Dorong PUJK Lebih Ramah Difabel
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) terus mendorong industri jasa keuangan untuk lebih ramah penyandang disabilitas alias difabel.
Rabu, 27 Agu 2025 12:02
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Golkar Makassar Rombak Struktur, Minta Pimpinan Kecamatan Konsolidasi Cepat
2

Pemasok Material Proyek Embung Tagih Utang Natsir Ali Rp1 Miliar
3

Dibantu Modal dari Amartha, Ibu Dewi Berjualan Jalangkote hingga Beromset Ratusan Juta
4

Sepakat Perkuat Kolaborasi, AUHM Siap Jadi Mitra Strategis Pemkot Makassar
5

PPP Sulsel Rahasiakan Jagoannya di Muktamar, Klaim 40 Suara Solid ke Satu Caketum
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Golkar Makassar Rombak Struktur, Minta Pimpinan Kecamatan Konsolidasi Cepat
2

Pemasok Material Proyek Embung Tagih Utang Natsir Ali Rp1 Miliar
3

Dibantu Modal dari Amartha, Ibu Dewi Berjualan Jalangkote hingga Beromset Ratusan Juta
4

Sepakat Perkuat Kolaborasi, AUHM Siap Jadi Mitra Strategis Pemkot Makassar
5

PPP Sulsel Rahasiakan Jagoannya di Muktamar, Klaim 40 Suara Solid ke Satu Caketum