Penipu Beraksi di Toko Kesehatan, Catut Nama Instansi di Makassar
Luqman Zainuddin
Rabu, 07 Agu 2024 13:11
Ilustrasi. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Aksi penipuan menimpa toko alat kesehatan Mutiara Medika Makassar di Jalan Syekh Yusuf, Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini. Kejadian itu membuat toko itu mengalami merugi lebih dari Rp7 juta.
Karyawan toko, Dewi yang saat itu sedang berjaga menjelaskan, aksi penipuan tersebut terjadi pada 31 Juli lalu. Pelaku berjumlah orang. Mereka mencatut Dinas Sosial (Dinsos) Makassar dalam aksinya itu.
“Pelaku mengambil masker dan sarung tangan karet. Pelakunya tiga orang, yang masuk cerita itu dua orang satu menunggu di luar. Kejadiannya, hari Rabu tanggal 31 Juli,” kata Dewi dalam keterangan yang diterima, kemarin.
Dewi bilang, dua pelaku memesan masing-masing 60 kotak masker hijab dan masker telinga. Lalu sarung tangan karet berbagai ukuran masing-masing 30 kotak. Totalnya Rp7.087.500.
Guna memuluskan aksinya, para pelaku mengaku dari utusan Dinas Sosial (Dinsos) Makassar yang tengah melakukan pengadaan barang.
“Saya tanya pengadaan dari mana, katanya dari Dinsos. Dia bilang juga pernahmi belanja di sini temanku. Tapi dia dimutasi jadi saya ganti bagian pengadaannya,” ungkapnya.
Saat melakukan pembayaran, pelaku mengaku hanya bisa menggunakan mobile banking. Mereka kemudian memperlihatkan bukti transfer yang sebenarnya palsu. Pelaku lalu memperlihatkan bukti pembayaran kepada Dewi.
Selain itu, pelaku juga meminta nomor telepon Dewi. Setelah itu pelaku menghubungi seseorang dari balik telepon, yang mengaku dari Kantor Dinas Sosial, agar menjemput barang itu.
Tidak lama setelah itu, kata Dewi, mobil taksi online datang menjemput pelaku dan barang yang dibelinya menggunakan bukti transfer palsu, sementara satu pelaku lagi pergi dengan sepeda motor.
Setelah kejadian tersebut, Dewi baru mengetahui bahwa tidak ada pembayaran yang masuk ke rekening pemilik toko beberapa hari setelahnya.
"Tanggal 2 pagi, owner mengirimkan mutasi rekeningnya, saya lihat tidak ada jumlah segitu (Rp7.085.500) masuk. Saya panik, minta HRD cek CCTV, cek semua, dari situ yang bisa saya ambil plat mobil Maxim saja yang kelihatan plat nomornya DD 1626 QI,” ungkapnya.
Dewi makin panik, ketika ternyata aksi serupa terjadi di cabang toko lain, tepatnya di Jalan Anuang, Kecamatan Mamajang. Modusnya sama. Segera setelah itu ia melapor ke Polsek Rappocini.
Kepala Dinsos Makassar Andi Pangeran Nur Akbar menegaskan bahwa pelaku hanya mencatut instansi terkait. Hal itu setelah dirinya melihat langsung video CCTV.
“Saya lihat foto dan videonya bukan orang dinas ini,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan.
Dia mengatakan, Dinsos Makassar tak melakukan pembelian secara langsung, namun melalui e-katalog. Proses seperti ini sudah dilakukan sejak lama.
“Dan kita tidak ada belanja alat kesehatan tahun ini. Sehingga kami pastikan ini palsu, kami juga akan usut orang yang mencatut nama Dinas Sosial,” paparnya.
Dia berharap korban segera melaporkan ke pihak kepolisian.
“Nanti polisi yang berhubungan dengan kami melakukan klarifikasi nanti kami buka ke Polisi karena kalau mencatut secara lisan ataupun ada barang bukti yang mengatasnamakan kepala dinas baru kita jadikan bukti baru. Untuk kami pertimbangkan apakah kita ikut melaporkan atau seperti apa,” ungkapnya.
“Kami juga mengimbau kepada seluruh pelaku usaha agar hati-hati dengan adanya oknum atau orang yang mencatut Dinas Sosial. Kami tidak pernah belanja langsung seperti itu. Ada SOP kami untuk belanja semua lewat rekanan dan melalui e-katalog jadi kalau ada yang seperti itu jangan dipercaya,” harapnya.
Kapolsek Rappocini AKP Mustari Alam mengatakan, saat ini kasus dugaan penipuan itu sementara dalam proses penyelidikan. Mustari menyatakan kepolisian selalu sigap dalam merespons setiap informasi gangguan Kamtibmas.
"Tidak ada istilah tidak ditindaklanjuti, masalah sekecil apapun kalau ada informasi yang masuk, kita tindaklanjuti. Apalagi ada Laporan Polisinya," ia mengakhiri.
Karyawan toko, Dewi yang saat itu sedang berjaga menjelaskan, aksi penipuan tersebut terjadi pada 31 Juli lalu. Pelaku berjumlah orang. Mereka mencatut Dinas Sosial (Dinsos) Makassar dalam aksinya itu.
“Pelaku mengambil masker dan sarung tangan karet. Pelakunya tiga orang, yang masuk cerita itu dua orang satu menunggu di luar. Kejadiannya, hari Rabu tanggal 31 Juli,” kata Dewi dalam keterangan yang diterima, kemarin.
Dewi bilang, dua pelaku memesan masing-masing 60 kotak masker hijab dan masker telinga. Lalu sarung tangan karet berbagai ukuran masing-masing 30 kotak. Totalnya Rp7.087.500.
Guna memuluskan aksinya, para pelaku mengaku dari utusan Dinas Sosial (Dinsos) Makassar yang tengah melakukan pengadaan barang.
“Saya tanya pengadaan dari mana, katanya dari Dinsos. Dia bilang juga pernahmi belanja di sini temanku. Tapi dia dimutasi jadi saya ganti bagian pengadaannya,” ungkapnya.
Saat melakukan pembayaran, pelaku mengaku hanya bisa menggunakan mobile banking. Mereka kemudian memperlihatkan bukti transfer yang sebenarnya palsu. Pelaku lalu memperlihatkan bukti pembayaran kepada Dewi.
Selain itu, pelaku juga meminta nomor telepon Dewi. Setelah itu pelaku menghubungi seseorang dari balik telepon, yang mengaku dari Kantor Dinas Sosial, agar menjemput barang itu.
Tidak lama setelah itu, kata Dewi, mobil taksi online datang menjemput pelaku dan barang yang dibelinya menggunakan bukti transfer palsu, sementara satu pelaku lagi pergi dengan sepeda motor.
Setelah kejadian tersebut, Dewi baru mengetahui bahwa tidak ada pembayaran yang masuk ke rekening pemilik toko beberapa hari setelahnya.
"Tanggal 2 pagi, owner mengirimkan mutasi rekeningnya, saya lihat tidak ada jumlah segitu (Rp7.085.500) masuk. Saya panik, minta HRD cek CCTV, cek semua, dari situ yang bisa saya ambil plat mobil Maxim saja yang kelihatan plat nomornya DD 1626 QI,” ungkapnya.
Dewi makin panik, ketika ternyata aksi serupa terjadi di cabang toko lain, tepatnya di Jalan Anuang, Kecamatan Mamajang. Modusnya sama. Segera setelah itu ia melapor ke Polsek Rappocini.
Kepala Dinsos Makassar Andi Pangeran Nur Akbar menegaskan bahwa pelaku hanya mencatut instansi terkait. Hal itu setelah dirinya melihat langsung video CCTV.
“Saya lihat foto dan videonya bukan orang dinas ini,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan.
Dia mengatakan, Dinsos Makassar tak melakukan pembelian secara langsung, namun melalui e-katalog. Proses seperti ini sudah dilakukan sejak lama.
“Dan kita tidak ada belanja alat kesehatan tahun ini. Sehingga kami pastikan ini palsu, kami juga akan usut orang yang mencatut nama Dinas Sosial,” paparnya.
Dia berharap korban segera melaporkan ke pihak kepolisian.
“Nanti polisi yang berhubungan dengan kami melakukan klarifikasi nanti kami buka ke Polisi karena kalau mencatut secara lisan ataupun ada barang bukti yang mengatasnamakan kepala dinas baru kita jadikan bukti baru. Untuk kami pertimbangkan apakah kita ikut melaporkan atau seperti apa,” ungkapnya.
“Kami juga mengimbau kepada seluruh pelaku usaha agar hati-hati dengan adanya oknum atau orang yang mencatut Dinas Sosial. Kami tidak pernah belanja langsung seperti itu. Ada SOP kami untuk belanja semua lewat rekanan dan melalui e-katalog jadi kalau ada yang seperti itu jangan dipercaya,” harapnya.
Kapolsek Rappocini AKP Mustari Alam mengatakan, saat ini kasus dugaan penipuan itu sementara dalam proses penyelidikan. Mustari menyatakan kepolisian selalu sigap dalam merespons setiap informasi gangguan Kamtibmas.
"Tidak ada istilah tidak ditindaklanjuti, masalah sekecil apapun kalau ada informasi yang masuk, kita tindaklanjuti. Apalagi ada Laporan Polisinya," ia mengakhiri.
(MAN)
Berita Terkait
Lifestyle
BRI Bagikan Tips Aman dari Penipuan Tagihan Pajak Berformat APK
Modus penipuan perbankan terus berkembang dan mengkhawatirkan. Salah satu cara terbaru yang digunakan oleh penipu adalah mengirimkan tagihan pajak melalui aplikasi WhatsApp.
Kamis, 07 Nov 2024 20:48
Ekbis
Waspada Penipuan! Ini Cara Membedakan BRImo FSTVL Asli dan Palsu
Penipuan undian hadiah, khususnya yang mengatasnamakan lembaga terpercaya seperti BRI, kini semakin canggih dengan beragam modus.
Kamis, 31 Okt 2024 17:18
Ekbis
SOP Ketat Agen BRILink, Penipuan Ditangkal dengan Mudah
Kecermatan petugas Agen BRILink yang menerapkan Standard Operational Procedure (SOP) mencegah terjadinya penipuan tersebut.
Rabu, 23 Okt 2024 14:09
Sulsel
Waspada Penipuan! Ada Nomor Kontak Palsu di Laman Google Maps Kantor Imigrasi
Masyarakat diimbau untuk berhati-hati terhadap penipuan. Ditemukan nomor kontak WhatsApp palsu yang diselipkan pada informasi alamat pada laman Google Maps.
Jum'at, 16 Agu 2024 19:06
Sulsel
Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Masuk Fakultas Kedokteran Unhas Bayar Rp200 Juta
Unit Resmob Polres Luwu Utara Bersama Resmob Polda Sulsel berhasil menangkap seorang oknum pengacara berinisial AP (37) yang diduga terlibat dalam kasus penipuan. Penangkapan dilakukan di Kelurahan Tamalanrea Jaya, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar.
Rabu, 14 Agu 2024 14:20
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
2
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
3
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024
4
Kampanye Akbar Pata-Dhevy, 50 Ribu Simpatisan Penuhi Lapangan Andi Djemma
5
Tim Hukum Hati Damai Harap Bawaslu Tindaklanjuti Laporan Dugaan Pelanggaran Kampanye Aurama
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
2
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
3
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024
4
Kampanye Akbar Pata-Dhevy, 50 Ribu Simpatisan Penuhi Lapangan Andi Djemma
5
Tim Hukum Hati Damai Harap Bawaslu Tindaklanjuti Laporan Dugaan Pelanggaran Kampanye Aurama