11 Camat hingga Kadis jadi Informan Aurama' di Pilkada Gowa, Tahu Siapa Saja yang Terlibat

Tim Sindomakassar
Minggu, 06 Okt 2024 21:19
11 Camat hingga Kadis jadi Informan Aurama' di Pilkada Gowa, Tahu Siapa Saja yang Terlibat
Sejumlah kepala dinas (kadis) dan camat di Kabupaten Gowa diklaim menjadi penyampai informasi kepada pasangan calon bupati Amir Uskara-Irmawati atau Aurama terkait dinamika pilkada. Foto: Istimewa
Comment
Share
GOWA - Sejumlah kepala dinas (kadis) dan camat di Kabupaten Gowa, diklaim menjadi informan atau penyampai informasi kepada pasangan calon bupati Amir Uskara-Irmawati atau Aurama' terkait dinamika pilkada.

Klaim itu disampaikan oleh Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulsel, Imam Fauzan yang juga putra sulung Amir Uskara.

Imam Fauzan menjelaskan, sebanyak 11 kadis dan 9 camat kerap memberikan informasi kepada pasangan calon bupati Gowa nomor 1 tersebut, khususnya mengenai dugaan netralitas ASN.

"Kami tahu kepala dinas mana yang cari aman, kami tahu kepala dinas apa yang terlalu keras menekan ke masyarakat. Jujur saja, ada 11 kepala dinas yang hampir setiap hari melaporkan hal itu ke Pak Amir," ujar Fauzan saat ditemui di Gowa, Minggu (06/10/2024).



Fauzan menyebut belasan kadis maupun sejumlah camat tersebut tidak dalam posisi mengampanyekan Aura-Irma, melainkan hanya sebagai pembocor informasi.

Salah satu informasi yang kerap disampaikan para pejabat tersebut kepada Amir Uskara adalah, handphone (HP) mereka selalu dikumpul ketika digelar pertemuan membahas pilkada.

"Kami tahu setiap pertemuan mereka dikumpul HP-nya. Kami tahu isi dari setiap pertemuannya, karena hampir setiap hari mereka melapor kepada pak Amir," jelas putera Amir Uskara ini.

Fauzan enggan menyebut siapa 11 kepala dinas yang membocorkan informasi kepada Amir Uskara. Mantan anggota DPRD Sulsel tersebut hanya meminta para ASN di Gowa bersikap netral.



"Banyak laporan kami terima tentang netralitas ASN, kepala desa, petugas dan lain-lain. Meskipun banyak tekanan, biarkan masyarakat menilai, silahkan masyarakat menilai hal-hal seperti itu," katanya.

"Kami harap penyelenggara pemerintah bisa netral. Kami hanya meminta masyarakat memilih calon pemimpinnya tanpa paksaan, sesuai hati nurani. Ketika itu terjadi, maka menghasilkan pemimpin yang baik di Gowa," tandasnya.

Sebelumnya, Tim Hukum Amir Uskara-Irmawati melapor ke Bawaslu atas dugaan pelanggaran netralitas sejumlah camat dan kepala desa di Gowa.
(UMI)
Berita Terkait
Berita Terbaru