BPOM RI Siap Bantu UIN Alauddin Wujudkan Kampus Kelas Dunia

Luqman Zainuddin
Minggu, 27 Okt 2024 19:47
BPOM RI Siap Bantu UIN Alauddin Wujudkan Kampus Kelas Dunia
Peserta dan pemateri berfoto bersama di usai kegiatan kuliah umum di Gedung Rektorat UIN Alauddin Makassar. Foto: Istimewa
Comment
Share
GOWA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menegaskan kesiapannya mendukung riset inovasi mahasiswa dan dosen UIN Alauddin Makassar. BPOM RI pun siap menyediakan dana penelitian berkualitas yang berorientasi pada kemajuan ilmu pengetahuan.

Hal tersebut ditegaskan Kepala BPOM RI Prof Taruna Ikrar ketika hadir di UIN Alauddin Makassar membawakan kuliah umum yang dilaksanakan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (FKIK), Jumat (25/10/2024).

"Inovasi dan keunggulan riset adalah kunci dalam mewujudkan world-class university (kampus kelas dunia). Kami akan mendukung sepenuhnya, sehingga misi ini bukan hanya ambisi, tapi bagian dari langkah konkret menuju standar internasional,” ucapnya yang disambut tepuk tangan meriah dari peserta.

Prof. Taruna juga menekankan pentingnya Tri Dharma Perguruan Tinggi—pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat—sebagai landasan utama dalam membangun institusi yang diakui secara global.



“Kualitas akademik ini bukan hanya soal peringkat, ini tentang janji kita kepada bangsa, tentang kapasitas dan kualitas anak negeri,” tambahnya dengan penuh semangat.

Prof Taruna dalam kesempatan itu pun memaparkan visi besar BPOM untuk bertransformasi menjadi lembaga berstandar internasional, sesuai instruksi Presiden RI. Menurutnya, BPOM harus mengembangkan strategi kreatif untuk pengawasan obat dan makanan yang mencakup seluruh proses, dari hulu hingga hilir.

Ia menekankan bahwa BPOM tidak hanya berfokus pada level nasional tetapi bercita-cita menjadi lembaga yang diakui secara global.

“Kami ingin BPOM masuk dalam jajaran lembaga pengawas dunia seperti WHO. Kolaborasi riset dan inovasi dengan kampus-kampus, termasuk UIN Alauddin Makassar, sangat penting bagi kami,” ujar Prof. Taruna.

Ia optimistis bahwa BPOM akan mampu memperoleh pengakuan WHO dalam setahun ke depan. Ia juga mengungkapkan bahwa BPOM telah bekerja sama dengan banyak universitas besar, seperti ITB, IPB, dan Universitas Airlangga, dalam pengembangan riset terkait pangan dan kesehatan.



Ia berharap kemitraan serupa dapat terjalin dengan UIN Alauddin Makassar guna memajukan inovasi yang berfokus pada kesehatan masyarakat, sejalan dengan moderasi beragama.

Dekan FKIK, Dr. Dewi Setiawati pada kesempatan itu menyatakan bahwa antusiasme peserta begitu tinggi, dengan suasana penuh semangat kolaborasi dan inovasi.

“Kami ingin menciptakan atmosfer akademik yang mendorong inovasi dan riset, bukan hanya dalam lingkup lokal tetapi mendunia,” ungkap Dr. Dewi dalam kuliah umum yang digelar di Gedung Rektorat itu.

Rektor UIN Alauddin, Prof. Hamdan Juhannis turut hadir dan memberikan sambutan hangat, yang diselingi canda ringan.

“Kalau bisa, biarkan semua anggaran riset inovasi jatuh ke UIN Alauddin saja,” selorohnya, yang disambut gelak tawa para hadirin.


Di balik candanya, Prof. Hamdan menyampaikan visi serius untuk mewujudkan UIN Alauddin sebagai World-Class University.

“Universitas kelas dunia adalah mereka yang memainkan peran besar dalam inovasi, penelitian berkualitas, dan membangun sumber daya manusia unggul. Dan kami di UIN Alauddin siap menapaki jalan ini,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru