Pasca Banjir, Harga Ikan dan Sayuran di Maros Melonjak

Minggu, 16 Feb 2025 14:38
Pasca Banjir, Harga Ikan dan Sayuran di Maros Melonjak
Aktivitas jual beli ikan di TPI Labuang, Kabupaten Maros. Foto: SINDO Makassar/Najmi S Limonu
Comment
Share
MAROS - Ratusan warga memadati pelelangan ikan dan pasar tradisional di Kabupaten Maros, setelah wilayah tersebut dilanda banjir besar selama hampir sepekan.

Keterbatasan stok akibat gangguan distribusi membuat harga ikan dan sayuran melonjak drastis.

Di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Labuang, Kecamatan Turikale, warga terlihat antre sejak pagi untuk mendapatkan ikan segar. Namun, mereka mengeluhkan harga yang naik hingga dua kali lipat.

"Biasanya Rp50 ribu bisa dapat 10 ekor ikan, sekarang cuma 5 ekor. Tapi tetap beli karena ini kebutuhan sehari-hari," kata salah seorang pembeli ikan, Astriana.

Pedagang juga merasakan dampak lonjakan harga ini.

Menurut salah satu pedagang ikan, Celle', harga beli dari pemasok kini mencapai Rp1,5 juta hingga Rp2 juta rupiah per gabus kotak, naik dari sebelumnya 1 juta rupiah.

"Nelayan banyak yang tidak melaut karena cuaca buruk, jadi stok ikan berkurang dan harga naik, diperparah juga dengan banjir besar yang terjadi beberapa hari sampai pelelangan ini ditutup karena banjir," jelasnya.

Ikan laut seperti banyar, katamba, layang, merah, sunu, serta berbagai jenis kerang dan cumi-cumi menjadi primadona di pelelangan.

Selain itu, ikan air tawar seperti nila, bandeng, dan mujair juga ikut mengalami kenaikan harga.

"Untuk ikan air tawar sebelumnya Rp30 ribu perkilo kini naik 50 bahkan Rp75 ribu perkilo tergantung ukuran," tambahnya.

Kenaikan harga tidak hanya terjadi pada ikan, tetapi juga pada komoditas sayuran. Harga cabai rawit kini menyentuh Rp70 ribu rupiah per kilogram, dari sebelumnya hanya Rp25 ribu rupiah.

Sementara itu, harga bawang putih naik dari 30 ribu ke 50 ribu rupiah per kilogram, dan bawang merah dari Rp25 ribu menjadi Rp40 ribu rupiah per kilogram.

Warga berharap pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok, terutama menjelang bulan suci Ramadan.
(MAN)
Berita Terkait
Pemkab Maros Buat Skema Penanganan Banjir di Moncongloe
Sulsel
Pemkab Maros Buat Skema Penanganan Banjir di Moncongloe
Wakil Bupati Maros, Muetazim Mansyur mengatakan, rapat koordinasi ini merupakan kali kedua digelar. Rakor ini mempertemukan berbagai instansi teknis dan pihak pengembang perumahan di wilayah tersebut.
Selasa, 09 Des 2025 13:23
Seruan Taubat Nasional Menggema di Tengah Rangkaian Bencana Ekologis
News
Seruan Taubat Nasional Menggema di Tengah Rangkaian Bencana Ekologis
Rangkaian bencana ekologis yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan daerah lainnya belakangan ini harus makin membuka hati kita tentang pentingnya kesadaran eskatologis dan teleologis lewat taubat nasional, bukan hanya teologis lewat doa nasional.
Selasa, 02 Des 2025 12:03
Dosen Kehutanan Unhas: Penyempitan Sungai dan Alih Fungsi Hutan Picu Banjir Bantaeng
Sulsel
Dosen Kehutanan Unhas: Penyempitan Sungai dan Alih Fungsi Hutan Picu Banjir Bantaeng
Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin (Unhas), Putri Nurdin mengungkapkan, penyebab banjir di Kabupaten Bantaeng, Sulsel, dikarenakan curah hujan tinggi dan peralihan fungsi lahan daerah hutan.
Senin, 01 Des 2025 22:11
Wabup Maros Minta Developer Terlibat Atasi Banjir di Moncongloe
Sulsel
Wabup Maros Minta Developer Terlibat Atasi Banjir di Moncongloe
Rapat koordinasi penanganan banjir yang terus melanda Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros sepekan terakhir digelar di ruang rapat Wakil Bupati Maros, Rabu (19/11/2025).
Rabu, 19 Nov 2025 20:07
Banjir Tak Kunjung Surut, Warga Findaria Mas Moncongloe Mulai Terserang Gatal-gatal
Sulsel
Banjir Tak Kunjung Surut, Warga Findaria Mas Moncongloe Mulai Terserang Gatal-gatal
Banjir yang telah merendam Perumahan Bumi Findaria Mas 1 (BFM1), Desa Moncongloe, Kabupaten Maros, sejak sekitar sepuluh hari terakhir mulai menimbulkan dampak kesehatan bagi warga.
Rabu, 19 Nov 2025 10:40
Berita Terbaru