Kabupaten Maros Masuk 10 Daerah Termiskin di Sulsel
Jum'at, 23 Mei 2025 05:32

Ilustrasi. Foto: Istimewa
MAROS - Kabupaten Maros menempati urutan kesepuluh dalam daftar kabupaten dengan persentase penduduk miskin tertinggi di Provinsi Sulawesi Selatan.
Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, tingkat kemiskinan di Maros tercatat sebesar 9,32 persen pada tahun 2024.
Angka ini sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 9,65 persen.
Bupati Maros, AS Chaidir Syam, mengaku pihaknya tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap data dan faktor-faktor penyebab tingginya angka kemiskinan.
"Kami sedang mengevaluasi angka-angka tersebut. Ini penting agar kami bisa memahami indikator apa yang menyebabkan Maros masuk dalam 10 besar kabupaten dengan persentase kemiskinan tertinggi di Sulsel," katanya, Kamis (22/5/2025).
Mantan Ketua DPRD Maros itu menyebut hingga saat ini masih terdapat satu desa di Maros yang berstatus tertinggal, yakni Desa Bontosomba.
Meski demikian, dia menegaskan secara umum pertumbuhan ekonomi Maros tetap berada pada tren yang positif. Saat ini, angka pertumbuhan ekonomi Maros mencapai 3,79 persen.
"Pertumbuhan ekonomi kita masih di atas rata-rata nasional dan provinsi. Ini menunjukkan bahwa secara makro," tambahnya.
Untuk memastikan penanganan kemiskinan berjalan efektif dan tepat sasaran, Pemkab Maros akan melakukan penyisiran data warga miskin secara terperinci melalui pendekatan name by address.
"Kita akan telusuri satu per satu melalui Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional atau DTSN. Pendataan sekarang hanya boleh satu data. Tidak boleh lagi ada data dari Dinas Kesehatan atau dinas lain yang berbeda-beda," tegasnya.
Berikut 10 Daerah Termiskin di Sulsel
1. Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep): 12,41 persen
2. Kabupaten Jeneponto: 11,82 persen
3. Kabupaten Luwu: 11,70 persen
4. Kabupaten Enrekang: 11,25 persen
5. Kabupaten Luwu Utara: 11,24 persen
6. Kabupaten Kepulauan Selayar: 10,79 persen
7. Kabupaten Tana Toraja: 10,79 persen
8. Kabupaten Toraja Utara: 10,73 persen
9. Kabupaten Bone: 9,58 persen
10. Kabupaten Maros: 9,32 persen
Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, tingkat kemiskinan di Maros tercatat sebesar 9,32 persen pada tahun 2024.
Angka ini sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 9,65 persen.
Bupati Maros, AS Chaidir Syam, mengaku pihaknya tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap data dan faktor-faktor penyebab tingginya angka kemiskinan.
"Kami sedang mengevaluasi angka-angka tersebut. Ini penting agar kami bisa memahami indikator apa yang menyebabkan Maros masuk dalam 10 besar kabupaten dengan persentase kemiskinan tertinggi di Sulsel," katanya, Kamis (22/5/2025).
Mantan Ketua DPRD Maros itu menyebut hingga saat ini masih terdapat satu desa di Maros yang berstatus tertinggal, yakni Desa Bontosomba.
Meski demikian, dia menegaskan secara umum pertumbuhan ekonomi Maros tetap berada pada tren yang positif. Saat ini, angka pertumbuhan ekonomi Maros mencapai 3,79 persen.
"Pertumbuhan ekonomi kita masih di atas rata-rata nasional dan provinsi. Ini menunjukkan bahwa secara makro," tambahnya.
Untuk memastikan penanganan kemiskinan berjalan efektif dan tepat sasaran, Pemkab Maros akan melakukan penyisiran data warga miskin secara terperinci melalui pendekatan name by address.
"Kita akan telusuri satu per satu melalui Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional atau DTSN. Pendataan sekarang hanya boleh satu data. Tidak boleh lagi ada data dari Dinas Kesehatan atau dinas lain yang berbeda-beda," tegasnya.
Berikut 10 Daerah Termiskin di Sulsel
1. Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep): 12,41 persen
2. Kabupaten Jeneponto: 11,82 persen
3. Kabupaten Luwu: 11,70 persen
4. Kabupaten Enrekang: 11,25 persen
5. Kabupaten Luwu Utara: 11,24 persen
6. Kabupaten Kepulauan Selayar: 10,79 persen
7. Kabupaten Tana Toraja: 10,79 persen
8. Kabupaten Toraja Utara: 10,73 persen
9. Kabupaten Bone: 9,58 persen
10. Kabupaten Maros: 9,32 persen
(MAN)
Berita Terkait

News
Wagub Sulsel Ajak Masyarakat Maros Jaga Warisan Budaya Lewat Gau Maraja
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menghadiri malam puncak Hari Jadi ke-66 Kabupaten Maros sekaligus membuka secara resmi Festival Gau Maraja
Jum'at, 04 Jul 2025 14:18

Sulsel
Bapenda Maros Luncurkan Identitas Visual Baru Transformasi Pelayanan Publik
Bapenda Kabupaten Maros resmi meluncurkan logo barunya. Ini merupakan upaya Bapenda memperkuat citra dan kinerja kelembagaan, sekaligus langkah mentransformasi pelayanan publik yang lebih modern.
Senin, 30 Jun 2025 14:36

Sulsel
Puskesmas dan RS Camba Maros Terima Ambulans Baru
Pembagian ini ditandai dengan penyerahan kunci ambulans secara simbolis kepada kepala puskesmas penerima pada Senin (30/6/2025) di Lapangan Pallantikang.
Senin, 30 Jun 2025 14:28

Sulsel
Lewat Intervensi, Pemkab Gowa Beri Bantuan Usaha dan Perabotan Rumah Tangga ke KME
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa terus berkomitmen menuntaskan angka kemiskinan ekstrem di wilayahnya. Hal tersebut terbukti dengan dilakukannya intervensi kepada keluarga Daeng Nangka (68).
Selasa, 24 Jun 2025 11:08

Sulsel
Pelari Maros Marathon 2025 Akan Nikmati Keindahan Geopark
Maros Marathon 2025 ini merupakan event yang spesial. Sebab, ini pertama kalinya ajang lari di Maros digelar full marathon 42 kilometer. Di mana pada tahun-tahun sebelumnya hanya half marathon.
Jum'at, 20 Jun 2025 18:32
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

MPLS SMP Telkom Makassar: Awal Perjalanan Menuju Generasi Tangguh
2

45 Jemaah Haji Embarkasi Makassar Wafat di Tanah Suci, 6 Dalam Perawatan
3

Penemuan Bayi Usia 3 Hari di Masjid Allaere Maros Viral, Polisi Buru Pelaku
4

Kasus Pungli PTSL Leang-Leang Naik Penyidikan, 600 Penerima Program Dipanggil
5

Pemkab Bantaeng dan Kejaksaan Teken MoU Penanganan Masalah Hukum
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

MPLS SMP Telkom Makassar: Awal Perjalanan Menuju Generasi Tangguh
2

45 Jemaah Haji Embarkasi Makassar Wafat di Tanah Suci, 6 Dalam Perawatan
3

Penemuan Bayi Usia 3 Hari di Masjid Allaere Maros Viral, Polisi Buru Pelaku
4

Kasus Pungli PTSL Leang-Leang Naik Penyidikan, 600 Penerima Program Dipanggil
5

Pemkab Bantaeng dan Kejaksaan Teken MoU Penanganan Masalah Hukum