Krisis Air Bersih, Warga Bontoa Terpaksa Gunakan Air Asin
Senin, 08 Sep 2025 18:37

Warga membawa jeriken mencari air bersih. Foto: SINDO Makassar/Najmi S Limonu
MAROS - Krisis air bersih meluas di Kabupaten Maros. Di Dusun Campagayya, Desa Tupabiring, Kecamatan Bontoa, warga kini kesulitan mendapatkan air bersih lantaran sumur tadah hujan sudah mengering sejak dua bulan terakhir.
Sebagian sumur bahkan tak lagi layak dipakai karena sering didatangi ternak seperti sapi dan bebek. Kondisi ini memaksa warga menggunakan air asin yang tersisa untuk kebutuhan sehari-hari.
Salah seorang warga Dusun Campagayya, Bagus mengaku terpaksa menampung air asin meski rasanya tidak layak.
"Kalau tidak punya uang beli air, kami bolak-balik jalan kaki ambil air di sumur yang masih ada sedikit sisa. Itu pun asin, tapi tetap dipakai mandi dan mencuci. Kalau untuk minum, terpaksa beli,” ujarnya, Senin (8/9/2025).
Harga air bersih di wilayah ini mencapai Rp100 ribu per tandon, hanya cukup untuk tiga hari pemakaian. Kondisi ini sangat memberatkan warga karena sebagian besar mata pencaharian mereka adalah nelayan.
Kepala Desa Tupabiring, Muh Arief, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, khusus di wilayahnya lebih dari dua ribu jiwa terdampak krisis air bersih ini.
"Sudah dua bulan terakhir warga harus beli air, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Dari BPBD sampai sekarang belum ada bantuan yang turun. Di desa kami ada empat sumur tadah hujan, dua sudah kering dan dua lainnya tidak layak karena didatangi ternak," jelasnya.
Arief menambahkan, pihak desa saat ini masih menunggu pencairan anggaran dana desa untuk menyalurkan bantuan air bersih secara terbatas.
Namun, dia mengakui solusi jangka panjang masih sangat dibutuhkan mengingat lokasi Desa Tupabiring yang berada di pesisir dengan air tanah cenderung asin.
Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan memberikan bantuan langsung, sekaligus mencari langkah permanen agar krisis air bersih tidak terus berulang setiap musim kemarau.
Sebagian sumur bahkan tak lagi layak dipakai karena sering didatangi ternak seperti sapi dan bebek. Kondisi ini memaksa warga menggunakan air asin yang tersisa untuk kebutuhan sehari-hari.
Salah seorang warga Dusun Campagayya, Bagus mengaku terpaksa menampung air asin meski rasanya tidak layak.
"Kalau tidak punya uang beli air, kami bolak-balik jalan kaki ambil air di sumur yang masih ada sedikit sisa. Itu pun asin, tapi tetap dipakai mandi dan mencuci. Kalau untuk minum, terpaksa beli,” ujarnya, Senin (8/9/2025).
Harga air bersih di wilayah ini mencapai Rp100 ribu per tandon, hanya cukup untuk tiga hari pemakaian. Kondisi ini sangat memberatkan warga karena sebagian besar mata pencaharian mereka adalah nelayan.
Kepala Desa Tupabiring, Muh Arief, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, khusus di wilayahnya lebih dari dua ribu jiwa terdampak krisis air bersih ini.
"Sudah dua bulan terakhir warga harus beli air, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Dari BPBD sampai sekarang belum ada bantuan yang turun. Di desa kami ada empat sumur tadah hujan, dua sudah kering dan dua lainnya tidak layak karena didatangi ternak," jelasnya.
Arief menambahkan, pihak desa saat ini masih menunggu pencairan anggaran dana desa untuk menyalurkan bantuan air bersih secara terbatas.
Namun, dia mengakui solusi jangka panjang masih sangat dibutuhkan mengingat lokasi Desa Tupabiring yang berada di pesisir dengan air tanah cenderung asin.
Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan memberikan bantuan langsung, sekaligus mencari langkah permanen agar krisis air bersih tidak terus berulang setiap musim kemarau.
(MAN)
Berita Terkait

Sulsel
Respons Cepat PT Vale Bantu Atasi Krisis Air di Lioka dan Timampu
PT Vale segera mengirimkan bantuan air bersih. Tim darurat perusahaan menyiapkan mobil tangki, tandon, & jaringan selang untuk memastikan akses air bagi warga.
Senin, 01 Sep 2025 13:31

Sulsel
PLN Peduli Serahkan Bantuan Sarana Air Bersih kepada 392 KK di Jeneponto
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sulawesi, melalui Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Selatan, secara simbolis menyerahkan bantuan sarana air bersih untuk warga di Jeneponto.
Jum'at, 15 Nov 2024 13:40

Sulsel
21.139 Jiwa di Kabupaten Maros Terdampak Krisis air
Sekretaris BPBD Maros, Nasrul mengatakan, kekeringan saat ini sudah melanda empat kecamatan di daerah pesisir Kabupaten Maros.
Selasa, 01 Okt 2024 13:15

Makassar City
Appi-Aliyah Sudah Salurkan 115.000 Liter Air Bersih untuk Atasi Krisis di Makassar
Krisis air bersih yang kini mengancam Kota Makassar terus menjadi perhatian serius pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah).
Kamis, 26 Sep 2024 13:15

Sulsel
Pertamina Salurkan 150 Ribu Liter Air Bersih untuk Warga Terdampak Kekeringan di Maros
Selama tiga bulan terakhir, delapan desa di Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, telah mengalami kekeringan yang parah. Berdampak terhadap 16.169 jiwa yang kesulitan mengakses air bersih.
Kamis, 19 Sep 2024 16:05
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Komitmen Atas Perjanjian Bersama, PT Huadi Bantaeng Siap Bayarkan Pesangon Buruh
2

Warga Makassar Gugat Polda Sulsel Rp800 Miliar atas Pembakaran Dua Gedung DPRD
3

LDII Sulsel Hadiri Doa Bersama Polda Sulsel, Perkuat Sinergi Jaga Kamtibmas
4

Kasus PSU Palopo, 7 Komisioner KPU Sulsel Terbebas Sanksi Etik dari DKPP
5

Bahas Strategi Pemilu 2029, Perindo Bakal Gelar Mukernas di Makassar
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Komitmen Atas Perjanjian Bersama, PT Huadi Bantaeng Siap Bayarkan Pesangon Buruh
2

Warga Makassar Gugat Polda Sulsel Rp800 Miliar atas Pembakaran Dua Gedung DPRD
3

LDII Sulsel Hadiri Doa Bersama Polda Sulsel, Perkuat Sinergi Jaga Kamtibmas
4

Kasus PSU Palopo, 7 Komisioner KPU Sulsel Terbebas Sanksi Etik dari DKPP
5

Bahas Strategi Pemilu 2029, Perindo Bakal Gelar Mukernas di Makassar