Dugaan Perselingkuhan Anggota DPRD Jeneponto Bakal Dibawa ke Pidana dan Etik Partai
Minggu, 26 Okt 2025 13:07
Ilustrasi. Foto: Istimewa
JENEPONTO - Kasus dugaan perselingkuhan yang menyeret nama oknum pimpinan DPRD Jeneponto berinisial MB dan oknum anggota DPRD Kabupaten Takalar berinisial SR, kian panas.
MB dan SR diduga berasal dari partai yang sama, yakni fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kasus dugaan perselingkuhan yang menyeret nama oknum pimpinan DPRD Jeneponto dan anggota DPRD Takalar ini tampaknya tidak akan berakhir cepat.
Mantan suami SR, HRM, memastikan akan menempuh jalur hukum dan etik partai atas dugaan nikah siri serta kehamilan yang disebut terjadi saat SR masih berstatus istri sahnya.
"Dugaan perselingkuhan itu (SR) masih berstatus sebagai istri resmi. Belum ada kata-kata cerai. Saya kan masih tinggal di rumah sampai melahirkan Pak. Saya masih di rumah itu Pak," ujar HRM kepada awak media.
HRM menegaskan, ia telah menyiapkan berbagai langkah hukum, mulai dari gugatan perdata hingga pelaporan pidana.
"Sementara saya sudah menyiapkan pengacara, mulai penuntutan harta dan lain-lainnya (pidana) nanti, saya sudah menyiapkan pengacara Pak. Cuman saya sementara masih sibuk urus usaha minyak ini Pak," jelasnya.
Tak hanya itu, HRM juga berencana mengadukan kasus ini ke partai yakni ke DPC PKB Jeneponto dan Takalar serta ke DPW PKB Sulawesi Selatan dan bahkan siap menjalani tes DNA untuk membuktikan dugaan tersebut.
"Termasuk aduan ke partai. Saya lihat di media inikan, itu si MB dan SR mau menuntut apa? Justru saya menunggu dia menuntut. Di situlah kita kesempatan semua yang masalah kita bicarakan di situ, iyakan! Di tes DNA dan segala macam untuk membuktikan, dipanggillah MB untuk tes DNA. Saya siap Pak," tegas HRM.
Soal bukti, HRM mengaku sudah mengantongi beberapa saksi dan dokumen pendukung.
"Awalnya kan begini Pak, itu kalau masalah saksi nanti ada saksi yang saya siapkan karena ada orang saya, yang sering ikuti dia. Ada saksinya nanti," kata HRM.
Menurutnya, kecurigaan muncul dari dua hal: perubahan fisik SR yang diduga hamil, serta pengakuan langsung dari SR sendiri.
"Yang saya tahu masalah perselingkuhannya Pak, awalnya yang saya curiga, waktu dia kirim foto-fotonya yang perutnya itu alasannya sakit. Cuman saya bilang sakit benaran gak ini? Ternyata hamil itu loh. Itu satu. Setelah itu, dia sendiri yang menyampaikan ke saya bahwa saya sudah nikah siri. Itu saja (cukup), kenapa sekarang itu di media (SR membantah). Dia (SR) sendiri yang menyampaikan itu waktu di rumah di Takalar. Kalau tidak salah habis magrib. Setelah sudah lahiran. Kalau tidak salah, sekitar bulan 5 atau bulan 6 Pak," terang HRM.
Kendati MB dan SR telah membantah isu ini, HRM tetap bersikukuh bahwa keduanya telah menikah siri dan memiliki seorang anak laki-laki dari hubungan itu.
"Dia (SR) mengakui bahwa 'saya sudah nikah siri' Pak. Dia mengakui. Gitu loh," ungkapnya lagi.
Ia juga menegaskan bahwa peristiwa itu terjadi ketika SR masih berstatus istrinya yang sah.
"Dugaan perselingkuhan itu masih berstatus sebagai istri resmi. Belum ada kata-kata cerai. Saya kan masih tinggal di rumah sampai melahirkan Pak. Saya masih di rumah itu Pak," tutup HRM.
Kasus ini pun menjadi sorotan publik, mengingat dua figur yang disebut-sebut terlibat adalah wakil rakyat yang seharusnya memberi teladan moral bagi masyarakat.
Terlebih, MB diketahui menjabat sebagai salah satu unsur pimpinan DPRD Jeneponto.
Terpisah, Ketua DPRD Jeneponto Didis Suryadi mengaku prihatin atas isu yang menyeret rekan sejawatnya tersebut.
"Pertama-tama itu kabar antara percaya atau tidak, saya syok, karena beliau ini orang baik sekali, saya kaget," ujar Didis kepada awak media beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, kasus ini menjadi ujian bagi citra lembaga DPRD di berbagai tingkatan yang kini tengah berupaya memperbaiki kepercayaan publik.
"Kalau berpotensi mencoreng nama baik lembaga, yah saya rasa sekarang semua lembaga DPRD mulai dari tingkat Daerah Provinsi sampai RI, itukan lagi memperbaiki citranya, semua pekerjaan kita sama ini. Dan ini juga menjadi PR besar ini lembaga memperbaiki citra kami," katanya.
Didis pun mengimbau agar seluruh anggota dewan lebih berhati-hati dalam menjaga perilaku dan etika di ruang publik.
"Pertama, selain anggota DPRD, tentunya untuk masyarakat secara umum, terkhusus untuk anggota DPRD, karena kita adalah publik figur, tentunya bisa menjaga sikap, menjaga etika," tutupnya.
MB dan SR diduga berasal dari partai yang sama, yakni fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kasus dugaan perselingkuhan yang menyeret nama oknum pimpinan DPRD Jeneponto dan anggota DPRD Takalar ini tampaknya tidak akan berakhir cepat.
Mantan suami SR, HRM, memastikan akan menempuh jalur hukum dan etik partai atas dugaan nikah siri serta kehamilan yang disebut terjadi saat SR masih berstatus istri sahnya.
"Dugaan perselingkuhan itu (SR) masih berstatus sebagai istri resmi. Belum ada kata-kata cerai. Saya kan masih tinggal di rumah sampai melahirkan Pak. Saya masih di rumah itu Pak," ujar HRM kepada awak media.
HRM menegaskan, ia telah menyiapkan berbagai langkah hukum, mulai dari gugatan perdata hingga pelaporan pidana.
"Sementara saya sudah menyiapkan pengacara, mulai penuntutan harta dan lain-lainnya (pidana) nanti, saya sudah menyiapkan pengacara Pak. Cuman saya sementara masih sibuk urus usaha minyak ini Pak," jelasnya.
Tak hanya itu, HRM juga berencana mengadukan kasus ini ke partai yakni ke DPC PKB Jeneponto dan Takalar serta ke DPW PKB Sulawesi Selatan dan bahkan siap menjalani tes DNA untuk membuktikan dugaan tersebut.
"Termasuk aduan ke partai. Saya lihat di media inikan, itu si MB dan SR mau menuntut apa? Justru saya menunggu dia menuntut. Di situlah kita kesempatan semua yang masalah kita bicarakan di situ, iyakan! Di tes DNA dan segala macam untuk membuktikan, dipanggillah MB untuk tes DNA. Saya siap Pak," tegas HRM.
Soal bukti, HRM mengaku sudah mengantongi beberapa saksi dan dokumen pendukung.
"Awalnya kan begini Pak, itu kalau masalah saksi nanti ada saksi yang saya siapkan karena ada orang saya, yang sering ikuti dia. Ada saksinya nanti," kata HRM.
Menurutnya, kecurigaan muncul dari dua hal: perubahan fisik SR yang diduga hamil, serta pengakuan langsung dari SR sendiri.
"Yang saya tahu masalah perselingkuhannya Pak, awalnya yang saya curiga, waktu dia kirim foto-fotonya yang perutnya itu alasannya sakit. Cuman saya bilang sakit benaran gak ini? Ternyata hamil itu loh. Itu satu. Setelah itu, dia sendiri yang menyampaikan ke saya bahwa saya sudah nikah siri. Itu saja (cukup), kenapa sekarang itu di media (SR membantah). Dia (SR) sendiri yang menyampaikan itu waktu di rumah di Takalar. Kalau tidak salah habis magrib. Setelah sudah lahiran. Kalau tidak salah, sekitar bulan 5 atau bulan 6 Pak," terang HRM.
Kendati MB dan SR telah membantah isu ini, HRM tetap bersikukuh bahwa keduanya telah menikah siri dan memiliki seorang anak laki-laki dari hubungan itu.
"Dia (SR) mengakui bahwa 'saya sudah nikah siri' Pak. Dia mengakui. Gitu loh," ungkapnya lagi.
Ia juga menegaskan bahwa peristiwa itu terjadi ketika SR masih berstatus istrinya yang sah.
"Dugaan perselingkuhan itu masih berstatus sebagai istri resmi. Belum ada kata-kata cerai. Saya kan masih tinggal di rumah sampai melahirkan Pak. Saya masih di rumah itu Pak," tutup HRM.
Kasus ini pun menjadi sorotan publik, mengingat dua figur yang disebut-sebut terlibat adalah wakil rakyat yang seharusnya memberi teladan moral bagi masyarakat.
Terlebih, MB diketahui menjabat sebagai salah satu unsur pimpinan DPRD Jeneponto.
Terpisah, Ketua DPRD Jeneponto Didis Suryadi mengaku prihatin atas isu yang menyeret rekan sejawatnya tersebut.
"Pertama-tama itu kabar antara percaya atau tidak, saya syok, karena beliau ini orang baik sekali, saya kaget," ujar Didis kepada awak media beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, kasus ini menjadi ujian bagi citra lembaga DPRD di berbagai tingkatan yang kini tengah berupaya memperbaiki kepercayaan publik.
"Kalau berpotensi mencoreng nama baik lembaga, yah saya rasa sekarang semua lembaga DPRD mulai dari tingkat Daerah Provinsi sampai RI, itukan lagi memperbaiki citranya, semua pekerjaan kita sama ini. Dan ini juga menjadi PR besar ini lembaga memperbaiki citra kami," katanya.
Didis pun mengimbau agar seluruh anggota dewan lebih berhati-hati dalam menjaga perilaku dan etika di ruang publik.
"Pertama, selain anggota DPRD, tentunya untuk masyarakat secara umum, terkhusus untuk anggota DPRD, karena kita adalah publik figur, tentunya bisa menjaga sikap, menjaga etika," tutupnya.
(MAN)
Berita Terkait
News
PKB Jeneponto Buka Suara Soal Dugaan Skandal Perselingkuhan Kader
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Jeneponto akhirnya angkat bicara menanggapi dugaan salah satu kadernya terlibat skandal perselingkuhan yang belakangan menjadi perhatian publik.
Sabtu, 13 Des 2025 10:22
News
GRT Desak DPP PKB Pecat Kader yang Diduga Langgar Etik di Jeneponto
Musyawarah Wilayah (Muswil) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulawesi Selatan di Hotel Aryaduta, Kota Makassar, Senin (8/12/2025) sore kemarin, diwarnai aksi unjuk rasa.
Selasa, 09 Des 2025 15:11
Sulsel
GRT Siap Gelar Konsolidasi Terbuka Terkait Dugaan Skandal Oknum DPRD Jeneponto
Gerakan Rakyat Turatea (GRT) mengumumkan rencananya untuk menggelar konsolidasi terbuka pada Minggu, 7 Desember 2025, di Kota Makassar.
Sabtu, 06 Des 2025 17:46
Sulsel
Eks Suami Oknum Dewan Takalar Tantang Wakil Ketua DPRD Jeneponto Tes DNA
Polemik dugaan perselingkuhan yang menyeret nama Wakil Ketua II DPRD Jeneponto, Muhammad Basir, dan anggota DPRD Takalar, Sri Reski Ulandari, semakin memanas.
Jum'at, 05 Des 2025 12:02
Makassar City
Legislator PKB Jeneponto yang Terseret Kasus Dugaan Perselingkuhan Dilapor ke DPW
Kasus dugaan perselingkuhan legislator PKB Kabupaten Jeneponto, yang menyeret anggota dewan Kabupaten Takalar, terus bergulir.
Rabu, 03 Des 2025 18:08
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Efek Appi, Mesin Partai, dan Basis Pemilih jadi Modal Golkar Makassar Menuju 2029
2
Hari Ibu: Merawat Ingatan, Menjaga Kehidupan
3
Pelatihan Berzanji UMI untuk Menguatkan Dakwah Kultural Berbasis Tradisi Keislaman
4
Silaturrahim LADIM dan Pembekalan Tingkatkan Kapasitas Mubalig
5
Groundbreaking Matano Belt Road 35 Km Dilakukan, Nilai Proyek Capai Rp350 Miliar
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Efek Appi, Mesin Partai, dan Basis Pemilih jadi Modal Golkar Makassar Menuju 2029
2
Hari Ibu: Merawat Ingatan, Menjaga Kehidupan
3
Pelatihan Berzanji UMI untuk Menguatkan Dakwah Kultural Berbasis Tradisi Keislaman
4
Silaturrahim LADIM dan Pembekalan Tingkatkan Kapasitas Mubalig
5
Groundbreaking Matano Belt Road 35 Km Dilakukan, Nilai Proyek Capai Rp350 Miliar