Luwu Terbaik I di Indonesia Timur untuk Percepatan dan Perluasan Digitalisasi

Chaeruddin
Kamis, 16 Feb 2023 19:37
Luwu Terbaik I di Indonesia Timur untuk Percepatan dan Perluasan Digitalisasi
Bupati Luwu, Basmin Mattayang berfoto bersama Forkopimda Kabupaten Luwu, usai peringatan Hari Jadi Belopa ke-17. Foto/Chaeruddin
Comment
Share
LUWU - Luwu tercatat sebagai kabupaten terbaik pertama di wilayah Indonesia Timur untuk percepatan dan perluasan digitalisasi daerah. Predikat itu diberikan langsung oleh Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto.

Kabar gembira itu disampaikan oleh Bupati Luwu, Basmin Mattayang, saat peringatan Hari Jadi Luwu ke-17 di Lapangan Andi Djemma Belopa, Kamis (16/2/2023). Pada kesempatan itu, diungkapkannya pula mengenai tantangan global yang harus dihadapi, namun dengan tetap memegang teguh kearifan lokal.



"Alhamdulillah, sebagai respons pemerintah daerah terhadap era globalisasi dan modernisasi tersebut pada tahun 2022, Kabupaten Luwu mencapai predikat kabupaten terbaik I wilayah kawasan Indonesia Timur dalam percepatan dan perluasan digitalisasi daerah dari Menko Perekonomian Republik Indonesia," kata Basmin.

Ia mengimbuhkan sebagai upaya tetap menjaga nilai-nilai kearifan lokal, pada tahun yang sama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu juga mendapatkan apresiasi berupa penghargaan dalam kategori 72 kabupaten dari 416 kabupaten seluruh indonesia yang peduli HAM dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.

Di samping berbagai kemajuan dan prestasi yang telah diraih, ada beberapa agenda besar yang telah berhasil dan masih diupayakan. Olehnya itu, Pemkab Luwu siap menjalin sinergitas dengan semua pemerintah kabupaten/kota se-Provinsi Sulsel.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Luwu, Andi Palanggi, menambahkan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Luwu juga sukses meraih penghargaan sebagai TP2DD kabupaten terbaik pertama di Indonesia Timur.

"Pemkab Luwu, TP2DD dinilai berhasil melakukan percepatan dan perluasan digitalisasi daerah melalui elektronifikasi transaksi pemerintah daerah dan masyarakat melalui sektor belanja dan pendapatan," jelas Andi Palanggi. Disebutkan mantan Kepala Inspektorat Kabupaten Luwu ini, seperti transaksi non tunai melalui QRIS, OVO, Tokopedia, Internet Banking, dan beberapa kanal pembayaran non tunai.

"Memang pernah kita dinilai sekira tiga bulan lalu. Seluruh TP2DD Kabupaten dan Kota termasuk tingkat Provinsi, masukan data dan dokumen kemudian dinilai oleh TP2DD tingkat nasional. Alhamdulillah, TP2DD Luwu terbaik pertama di Kawasan Indonesia Timur," sambung dia.

Selain penghargaan di atas, Pemerintah Desa Taba juga mendapatkan penghargaan Chapter 2022 Award dari Bank Indonesia atas komitmennya melakukan transaksi PBB-P2 melalui aplikasi Q-RIS. Atas penghargaan tersebut, Pemkab Luwu terus meningkatkan komitmennya dalam melakukan peningkatan digitalisasi dan transaksi non tunai, di antaranya penerimaan pajak dan retribusi daerah berbasis digitalisasi.



Berikut data transaksi digital yang menjadi salah satu indikator Kabupaten Luwu berhasil dalam percepatan dan perluasan digitalisasi daerah. Tingkat Kabupaten Luwu, transaksi QRIS dari 2021 hanya Rp11 juta naik menjadi Rp1,6 miliar pada 2022 dengan rincian transaksi dari pajak 1.372.489.092 dan retribusi 249.142.957.

Transaksi Digital Pajak PBB pada 2021 Rp14 juta lalu mengalami kenaikan menjadi Rp3,5 miliar pada 2022. Terdiri dari QRIS Rp467 juta, Mobile Banking Rp3 miliar, Indomaret Rp774 juta dan E-Commerce Rp9 juta.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru