Muhammad Aras Sudah Bangun 6 Jembatan Gantung di Dapilnya

Ahmad Muhaimin
Jum'at, 04 Agu 2023 11:03
Muhammad Aras Sudah Bangun 6 Jembatan Gantung di Dapilnya
Anggota DPR RI, Muhammad Aras saat meresmikan jembatan gantung yang sudah selesai dibangun. Foto: Dok Pribadi Aras
Comment
Share
MAKASSAR - Anggota DPR RI asal Sulsel, Muhammad Aras betul-betul memanfaatkan perannya di Komisi V untuk kepentingan masyarakat. Di bidang infrastruktur, ia sudah membangun enam jembatan gantung di Dapilnya.

“Sudah yang keenam. Di Soppeng ada 2 (jembatan), Bone 2, Wajo 1 dan Barru 1,” kata Muhammad Aras.

Sebanyak empat jembatan diantaranya sudah diresmikan oleh Muhammad Aras. Diantaranya ialah jembatan gantung yang menghubungkan Desa Soga-Barae di Soppeng, Desa Barang-Tinco di Soppeng, Desa Padaelo-Sebenrang di Bone dan Desa Lagosi-Abbanuangnge di Wajo.

Sementara dua jembatan gantung di Barru dan Bone sedang dalam tahap pengerjaan. Muhammad Aras sudah melakukan peletakan batu pertama baru-baru ini.



Di Bone, jembatan gantung tersebut dibangun di Desa Bune Kecamatan Libureng. Jembatan ini nantinya akan menghubungkan Desa Binuang dan Mattiro Deceng, Kelurahan Tana Batur, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone.

“Semoga proses pengerjaan jembatan tersebut dapat terlaksana dengan baik sampai selesai. Sehingga Masyarakat yang ada di 3 desa ini dapat menikmati akses yang mudah dan cepat,” ujarnya.

Di Barru, Jembatan Pesse di Desa Lempang, Kecamatan Tanete Riaja juga dalam proses pembangunan. Jembatan ini dibangun kembali, karena bangunan yang lama roboh.

“Robohnya jembatan itu membuat beberapa warga tidak bisa menjalankan aktivitas sehari-hari. Pembangunannya diganti dengan yang baru, dan sementara berjalan,” ujar Anggota DPR RI Dapil Sulsel 2 ini.



Politisi PPP Sulsel ini melanjutkan, jembatan gantung ini merupakan aspirasi masyarakat dari Dapilnya. Baginya, pembangunan infrastruktur di tempat terpencil bisa memudahkan masyarakat untuk beraktifitas.

“Jadi pembangunan jembatan gantung ini semuanya merupakan permintaan masyarakat setempat. Jadi rata-rata dibangun kembali dengan bangunan yang lebih kuat dan kokoh,” jelasnya.
(UMI)
Berita Terkait
Berita Terbaru