Tim Labfor Polda Sulsel Olah TKP Kebakaran Toko Grosir Pecah Belah di Maros
Najmi S Limonu
Rabu, 22 Feb 2023 20:37
Tim Laboratorium Forensik Polda Sulsel melakukan olah TKP di lokasi kebakaran toko grosir pecah belah Al-Fathir di wilayah Batangase, Kabupaten Maros, Rabu (22/2/2023). Foto/Najmi S Limonu
MAROS - Tim Laboratorium Forensik Polda Sulsel melakukan olah TKP di lokasi kebakaran toko grosir pecah belah Al-Fathir di wilayah Batangase, Kabupaten Maros, Rabu (22/2/2023). Langkah itu dilakukan guna mencari tahu penyebab utama kebakaran hebat dan terlama di Butta Salewangang tersebut.
Kasubid fisika Digital Forensik, Kompol Wiji Purnomo, menyebutkan hingga saat ini pihaknya telah memeriksa dua saksi terkait kejadian ini. "Saat ini belum bisa disampaikan hasilnya, kami masih melakukan penyelidikan. Tapi dalam kasus ini kita sudah memeriksa dua orang saksi yang diperiksa," ungkapnya.
Sementara itu, empat hari berjibaku melawan api, 90 persen petugas pemadam kebakaran di toko grosir pecah belah di Batangase Maros pun telah ditarik mundur. Penarikan petugas pemadam dilakukan usai api ini dinyatakan padam.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pemadam Kebakaran dan Penyelamat Kabupaten Maros, Muhammad Jufri, mengatakan pihaknya menarik pasukan untuk sementara. Hal ini setelah melihat kondisi api yang mulai bisa tertangani.
"Kita sudah melakukan tugas selama 4 hari, dari Minggu pukul 15.00 WITA hingga sekarang. Kami akan menarik sebagian anggota kami, sekitar 90 persen," tuturnya.
Meski begitu, dia tetap menyiagakan 3 armada damkar di lokasi. "Kita masih standby 3 armada, 21 personel. Satu penembak dan dua penyuplai, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Kalau status terkini, itu sudah padam," tuturnya.
Diaa menuturkan selama 4 hari terakhir, api di lokasi ini memang sempat dijinakkan beberapa kali. Namun, diakuinya kondisi api timbul tenggelam. Terkadang dikira sudah padam, tapi belakangan berkobar lagi.
Dia pun mengaku ada beberapa kendala yang dihadapi selama proses pemadaman. Salah satunya akses untuk ke TKP yang sangat sempit sebab berada di tengah pemukiman padat penduduk. Kemudian sumber air di sekitar lokasi kejadian sangat terbatas.
"Terakhir, material yang ada di toko ini adalah plastik sehingga sangat mudah untuk terbakar dan sulit dipadamkan," imbuhnya.
Atas insiden ini, kata dia, ada dua rumah yang ikut terdampak. Dua rumah ini, satunya terbakar pada bagian wc, satunya lagi di bagian dapur. Mantan Camat Moncongloe itu menambahkan kerugian atas kebakaran ini mencapai Rp50 miliar.
"Untuk total kerugian, dari bangunan dan barang yang ada di dalam toko, ditaksir mencapai Rp 50 M," sebutnya.
Sementara itu, untuk penyebab kebakaran diduga akibat kosleting listrik. "Penyebab kebakaran sampai saat ini belum dipastikan, namun dari beberapa informasi, katanya akibat kosleting listrik," tuturnya.
Kasubid fisika Digital Forensik, Kompol Wiji Purnomo, menyebutkan hingga saat ini pihaknya telah memeriksa dua saksi terkait kejadian ini. "Saat ini belum bisa disampaikan hasilnya, kami masih melakukan penyelidikan. Tapi dalam kasus ini kita sudah memeriksa dua orang saksi yang diperiksa," ungkapnya.
Sementara itu, empat hari berjibaku melawan api, 90 persen petugas pemadam kebakaran di toko grosir pecah belah di Batangase Maros pun telah ditarik mundur. Penarikan petugas pemadam dilakukan usai api ini dinyatakan padam.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pemadam Kebakaran dan Penyelamat Kabupaten Maros, Muhammad Jufri, mengatakan pihaknya menarik pasukan untuk sementara. Hal ini setelah melihat kondisi api yang mulai bisa tertangani.
"Kita sudah melakukan tugas selama 4 hari, dari Minggu pukul 15.00 WITA hingga sekarang. Kami akan menarik sebagian anggota kami, sekitar 90 persen," tuturnya.
Meski begitu, dia tetap menyiagakan 3 armada damkar di lokasi. "Kita masih standby 3 armada, 21 personel. Satu penembak dan dua penyuplai, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Kalau status terkini, itu sudah padam," tuturnya.
Diaa menuturkan selama 4 hari terakhir, api di lokasi ini memang sempat dijinakkan beberapa kali. Namun, diakuinya kondisi api timbul tenggelam. Terkadang dikira sudah padam, tapi belakangan berkobar lagi.
Dia pun mengaku ada beberapa kendala yang dihadapi selama proses pemadaman. Salah satunya akses untuk ke TKP yang sangat sempit sebab berada di tengah pemukiman padat penduduk. Kemudian sumber air di sekitar lokasi kejadian sangat terbatas.
"Terakhir, material yang ada di toko ini adalah plastik sehingga sangat mudah untuk terbakar dan sulit dipadamkan," imbuhnya.
Atas insiden ini, kata dia, ada dua rumah yang ikut terdampak. Dua rumah ini, satunya terbakar pada bagian wc, satunya lagi di bagian dapur. Mantan Camat Moncongloe itu menambahkan kerugian atas kebakaran ini mencapai Rp50 miliar.
"Untuk total kerugian, dari bangunan dan barang yang ada di dalam toko, ditaksir mencapai Rp 50 M," sebutnya.
Sementara itu, untuk penyebab kebakaran diduga akibat kosleting listrik. "Penyebab kebakaran sampai saat ini belum dipastikan, namun dari beberapa informasi, katanya akibat kosleting listrik," tuturnya.
(TRI)
Berita Terkait
News
Polda Sulsel Ungkap Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang
Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Sulawesi Selatan, masih sangat marak terjadi. Bahkan Polda Sulsel tengah menangani 36 kasus terkait dengan perdagangan orang ini termasuk eksploitasi seksual.
Rabu, 20 Nov 2024 23:21
News
Polisi Ringkus Pembunuh Jessica, Pelaku Sempat Lakukan Pemerkosaan
Jajarannya Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan mengungkapkan kasus pembunuhan mayat Jessica Sollu (JS) alias Chika, alias Jeje (23) yang ditemukan di jurang sedalam 12 meter di Jalan Trans Sulawesi, Kabupaten Luwu Timur
Rabu, 20 Nov 2024 17:22
Sulsel
Rayakan HUT ke-74, Ditpolairud Polda Sulsel Bantu Transpalantasi Terumbu Karang
Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan melakukan transplantasi terumbu karang di Pulau Samalona, Kota Makassar, Selasa (19/11/2024).
Selasa, 19 Nov 2024 20:07
News
Tiga Owner Skincare Ilegal Jadi Tersangka, Termasuk Mira Hayati
Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan telah menetapkan tiga oknum tersangka dalam kasus distribusi produk skincare ilegal yang mengandung bahan berbahaya, Rabu (13/11/2024).
Rabu, 13 Nov 2024 23:28
News
Kasus Korupsi Bansos Covid-19 Seret Mantan Kepala Dinas Sosial Makassar
Mantan Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Makassar inisial MT, akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus mark-up bantuan sosial (Bansos) Covid-19 tahun 2020 lalu.
Selasa, 12 Nov 2024 23:23
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
2
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
3
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
4
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024
5
Kampanye Akbar Pata-Dhevy, 50 Ribu Simpatisan Penuhi Lapangan Andi Djemma
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
2
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
3
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
4
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024
5
Kampanye Akbar Pata-Dhevy, 50 Ribu Simpatisan Penuhi Lapangan Andi Djemma