Jelang Idul Fitri, Makin Banyak Warga Maros Antre Tukar Uang Kecil

Najmi S Limonu
Kamis, 28 Mar 2024 16:22
Jelang Idul Fitri, Makin Banyak Warga Maros Antre Tukar Uang Kecil
Seorang warga melakukan penukaran uang kecil di Bank Sulselbar. Foto: SINDO Makassar/Najmi S Limonu
Comment
Share
MAROS - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, banyak warga yang mulai menukarkan uangnya dengan pecahan kecil. Uang tersebut akan dibagikan pada momen hari raya.

Banyak masyarakat rela mengantre demi untuk mendapatkan pecahan uang kecil yang diinginkan.

Untuk penukaran uang kecil ini, Bank Sulselbar Cabang Maros menyediakan kurang lebih Rp3 miliar dengan pecahan Rp20 ribu, Rp10 ribu, Rp5 ribu, Rp2 ribu dan Rp1.000.

Pecahan Rp20 ribu, Bank Sulselbar menyiapkan sekitar Rp400 juta, pecahan Rp10 ribu sekitar Rp200 juta, pecahan Rp5 ribu sekitar Rp1,6 miliar lebih. Sementara pecahan Rp2.000 disiapkan sekitar Rp771 juta.



"Kami di Bank Sulsebar cabang Maros dijatah oleh Bank Indonesia sekitar Rp3 miliar uang kecil. Ini memang setiap tahun disediakan," ujar Pemimpin Cabang Maros Bank Sulsebar, Dhin Nuwara kepada wartawan, Kamis (28/3/2024).

Dia menuturkan, penukaran uang kecil ini sudah dimulai sejak 20 Maret lalu, sampai 5 April mendatang. Meski anggaran yang disiapkan mencapai Rp3 miliar, namun penukaran uang kecil perharinya dibatasi.

"Setiap harinya penukarannya itu dibatasi, hanya sekitar Rp250 juta-Rp300 juta. Karena waktu penukaran masih panjang sampai 5 April mendatang," jelasnya.

Dia menambahkan, selain jumlah penukaran yang dibatasi, nilai penukaran perorangan juga dibatasi.



"Setiap orang yang ingin menukar uang kecil itu dibatasi, mereka hanya mendapat jatah maksimal 3 ikat perpecahannya. Hal ini untuk menghindari calo penukaran uang kecil. Juga supaya semua orang bisa dapat dan merata," bebernya.

Salah seorang warga Maros yang menukarkan uang, Nurul mengaku menukarkan uang dengan pecahan Rp2.000 dan Rp5.000. Rencananya uang kecil ini akan dibagikan kepada bocah-bocah yang berkunjung ke rumahnya.

"Banyak anak kecil yang biasanya datang ke rumah saat hari raya, dan mereka tidak mau disajikan minum ataupun makanan. Mereka lebih senang bilang dibagikan uangnya," jelasnya.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru