Petani Sulsel Terus Menyusut, 52 Ribu UPT Berkurang dalam 10 Tahun
Selasa, 14 Mei 2024 07:48

Lahan pertanian bawang di salah satu daerah. Foto: Dok/PLN
MAKASSAR - Jumlah petani di Provinsi Sulsel terus menyusut. Dalam 10 tahun terakhir terjadi pengurangan sekitar empat persen atau 52.289 unit usaha pertanian perorangan (UTP).
Data ini terungkap dalam kunjungan kerja (kunker) Komisi IV DPR di Kantor Bulog Makassar, Sulsel, baru-baru ini. Dalam kesempatan itu, anggota Komisi V Slamet membeberkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait UPT.
Dalam data sensus pertanian 2023 di Sulsel kata Slamet, menunjukkan adanya penurunan jumlah petani. Dari 1.173.954 UTP pada 2013, turun ke angka 1.121.665 pada 2023. Jika dipresentasikan, ada penurunan 4,45 persen atau sekitar 52.289 dalam sepuluh tahun terakhir.
Situasi ini menurut dia harus ditanggapi serius oleh berbagai pihak. Pemerintah kata legislator PKS ini, harus mengambil peran dengan meyakinkan masyarakat terkait masa depan petani.
“Pemerintah harus meyakinkan, membuat program yang bisa memastikan bahwa proses peralihan fungsi profesi petani ini tidak hilang, kenapa? karena ini terkait dengan keseluruhan petani kita," ujar Slamet dalam keterangannya.
Menurut Slamet, pihaknya menemukan fakta bahwa di Kota Makassar, proses peralihan fungsi lahan dan alih fungsi profesi petani cukup tinggi. Ia meyakini, kondisi ini juga serupa terjadi di daerah lain.
“Bukan tidak mungkin ini pasti terjadi di seluruh Indonesia,” katanya lagi.
Menurut Politisi F-PKS ini, solusi dari permasalahan ini sebenarnya sederhana, yaitu bagaimana agar pemerintah dapat meyakinkan kalau petani berproduksi dapat untung dan ada kesehatan yang terjamin. Sehingga, mereka akan tetap akan menjadi profesi petani.
“Justru pertanyaan saya tadi saat pertemuan, bagaimana Badan Pangan bersikap ketika masa panen puncak. Apa yang akan dilakukan oleh Badan Pangan terkait dengan kesejahteraan petani, kita bukan sekadar menyerap (hasil produksi dari petani) tapi bagaimana nanti penyerapan itu dikaitkan dengan kesejahteraan petani. Saya ingin mendapatkan jawaban Badan Pangan saat nanti kita rapat kerja di Jakarta,” pungkas Slamet.
Sementara itu, Deputi Bidang PKKP Kementerian Pertanian Andriko Noto Susanto menjelaskan, luas tanam dan produksi padi memang menurun tajam. Luas tanam Oktober 2023 sampai dengan Februari 2024 hanya 5,4 juta ton atau menurun 1,9 juta hektare di banding periode yang sama 2015-2019 yang mencapai 7,4 juta hektar.
"Produksi beras sejak tahun 2019–2023 hanya berkisar 30 sampai 31 juta ton jauh lebih rendah dibanding tahun 2018 sebesar 34 juta ton. Kebutuhan nasional pertahun rata-rata 31,2 juta ton, artinya terjadi kekurangan pasokan dari dalam negeri," beber Andriko.
Data ini terungkap dalam kunjungan kerja (kunker) Komisi IV DPR di Kantor Bulog Makassar, Sulsel, baru-baru ini. Dalam kesempatan itu, anggota Komisi V Slamet membeberkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait UPT.
Dalam data sensus pertanian 2023 di Sulsel kata Slamet, menunjukkan adanya penurunan jumlah petani. Dari 1.173.954 UTP pada 2013, turun ke angka 1.121.665 pada 2023. Jika dipresentasikan, ada penurunan 4,45 persen atau sekitar 52.289 dalam sepuluh tahun terakhir.
Situasi ini menurut dia harus ditanggapi serius oleh berbagai pihak. Pemerintah kata legislator PKS ini, harus mengambil peran dengan meyakinkan masyarakat terkait masa depan petani.
“Pemerintah harus meyakinkan, membuat program yang bisa memastikan bahwa proses peralihan fungsi profesi petani ini tidak hilang, kenapa? karena ini terkait dengan keseluruhan petani kita," ujar Slamet dalam keterangannya.
Menurut Slamet, pihaknya menemukan fakta bahwa di Kota Makassar, proses peralihan fungsi lahan dan alih fungsi profesi petani cukup tinggi. Ia meyakini, kondisi ini juga serupa terjadi di daerah lain.
“Bukan tidak mungkin ini pasti terjadi di seluruh Indonesia,” katanya lagi.
Menurut Politisi F-PKS ini, solusi dari permasalahan ini sebenarnya sederhana, yaitu bagaimana agar pemerintah dapat meyakinkan kalau petani berproduksi dapat untung dan ada kesehatan yang terjamin. Sehingga, mereka akan tetap akan menjadi profesi petani.
“Justru pertanyaan saya tadi saat pertemuan, bagaimana Badan Pangan bersikap ketika masa panen puncak. Apa yang akan dilakukan oleh Badan Pangan terkait dengan kesejahteraan petani, kita bukan sekadar menyerap (hasil produksi dari petani) tapi bagaimana nanti penyerapan itu dikaitkan dengan kesejahteraan petani. Saya ingin mendapatkan jawaban Badan Pangan saat nanti kita rapat kerja di Jakarta,” pungkas Slamet.
Sementara itu, Deputi Bidang PKKP Kementerian Pertanian Andriko Noto Susanto menjelaskan, luas tanam dan produksi padi memang menurun tajam. Luas tanam Oktober 2023 sampai dengan Februari 2024 hanya 5,4 juta ton atau menurun 1,9 juta hektare di banding periode yang sama 2015-2019 yang mencapai 7,4 juta hektar.
"Produksi beras sejak tahun 2019–2023 hanya berkisar 30 sampai 31 juta ton jauh lebih rendah dibanding tahun 2018 sebesar 34 juta ton. Kebutuhan nasional pertahun rata-rata 31,2 juta ton, artinya terjadi kekurangan pasokan dari dalam negeri," beber Andriko.
(MAN)
Berita Terkait

Sulsel
Pupuk Indonesia Dorong Petani Maros Optimalkan Penebusan Subsidi
PT Pupuk Indonesia mengajak petani terdaftar di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, segera mengoptimalkan penyerapan alokasi pupuk bersubsidi tahun 2025.
Kamis, 10 Jul 2025 16:17

Sulsel
PLN Bantu Petani Barru Hemat Biaya Operasional Hingga 55 Persen
Di Kabupaten Barru, program EA terbukti berhasil meningkatkan produksi pertanian dan mengurangi biaya operasional hingga 55% berkat penggunaan listrik PLN.
Selasa, 01 Jul 2025 14:10

Sulsel
Bupati Bantaeng Uji Nurdin Tinjau Perbaikan Saluran Irigasi Usai Roboh Akibat Banjir
Bupati Bantaeng, M. Fathul Fauzy Nurdin meninjau perbaikan saluran irigasi yang telah rampung di Desa Mamampang, di Kecamatan Eremerasa, Kamis, 26 Juni 2025.
Kamis, 26 Jun 2025 19:44

News
Mentan Amran Pastikan Penyatuan HKTI Perkuat Akselerasi Sektor Pertanian
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa penyatuan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) akan memperkuat akselerasi pembangunan sektor pertanian nasional.
Kamis, 26 Jun 2025 13:10

Sulsel
Petani Balocci Lirik Potensi Wisata Kopi Lewat Pelatihan LAZ Hadji Kalla
Pelatihan ini berlangsung di Aula Kantor Kelurahan Balleangin, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep, pada Kamis (15/5/2025).
Selasa, 20 Mei 2025 17:41
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Unjuk Rasa di SMAN 21 Makassar, Aliansi Masyarakat BTP Tuntut Transparansi SPMB
2

Pimpin Perindo Sulsel, Hayat Gani Siap Rampungkan Kepengurusan di Daerah
3

Profil Andi Muhammad Hidayat RA, Pemain Muda Masa Depan dari Makassar
4

DPD Gowa dan Jeneponto Optimis Hayat Gani Bisa Bawa Perindo Berjaya di Sulsel
5

Hari Pertama Sekolah: Genggaman Ayah Momen yang Tak Terlupakan
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Unjuk Rasa di SMAN 21 Makassar, Aliansi Masyarakat BTP Tuntut Transparansi SPMB
2

Pimpin Perindo Sulsel, Hayat Gani Siap Rampungkan Kepengurusan di Daerah
3

Profil Andi Muhammad Hidayat RA, Pemain Muda Masa Depan dari Makassar
4

DPD Gowa dan Jeneponto Optimis Hayat Gani Bisa Bawa Perindo Berjaya di Sulsel
5

Hari Pertama Sekolah: Genggaman Ayah Momen yang Tak Terlupakan