UC Makassar Menggelar Pengabdian Masyarakat di Rumah Sekolah Cendekia

Agus Nyomba
Rabu, 05 Jun 2024 12:00
UC Makassar Menggelar Pengabdian Masyarakat di Rumah Sekolah Cendekia
Dosen dan mahasiswa UC Makassar seusai pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat. Foto: Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Universitas Ciputra Kampus Kota Makassar, khususnya Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV), menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Rumah Sekolah Cendekia Kabupaten Gowa.

Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 30 Mei 2024 dengan tema "Pengenalan Media Edu-game Flashcard dalam Pembelajaran Aksara Lontara".

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung Perda Provinsi Sulsel No 5 Tahun 2023 tentang Literasi Aksara Lontaraq dan pengesahan Perda Kabupaten Gowa mengenai kewajiban penerapan huruf Lontara di sekolah.

Kerja sama antara Universitas Ciputra Makassar dan Sekolah Cendekia Kabupaten Gowa memungkinkan terselenggaranya acara ini. Media Edu-game yang diperkenalkan berupa permainan kartu (flashcard), dirancang oleh dosen-dosen DKV Universitas Ciputra berdasarkan penelitian sebelumnya.

Flashcard ini bertujuan untuk mengajak siswa mengenal aksara Lontara dengan cara yang lebih menyenangkan. Kegiatan ini mencakup sesi storytelling dan permainan kelompok dengan bimbingan dari guru Sekolah Cendekia serta mahasiswa dan dosen dari DKV Universitas Ciputra. Peserta kegiatan adalah siswa kelas 2, 3, dan 4.

Impu, Kepala Sekolah Rumah Sekolah Cendekia, menyatakan bahwa antusiasme siswa dalam kegiatan tersebut menunjukkan bahwa game ini adalah terobosan baru yang menyenangkan dalam pembelajaran aksara Lontara di sekolah.

"Game ini dapat menjadi opsi pengganti media pembelajaran aksara yang masih konvensional," ujar Pak Impu.

Antusiasme dari siswa-siswa juga beragam. "Kegiatan yang sangat seru belajar sambil bermain lontara," ujar Uwais, siswa Kelas 3.

"Permainannya seru, bisa dimainkan bersama teman lainnya, juga bisa main sambil belajar tulisan lontara," kata Eci siswa Kelas 4.

Ghazi, siswa Kelas 2 mengaku agak bingung karena lama dimainkan namun senang karena ia mendapat 16 kartu.

Sedangkan Eppo menyatakan bahwa game ini permainannya seru, bisa main sambil belajar baca huruf lontara. Kata mamaku, dulu kakekku bisa juga menulis dengan lontara.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini ditutup dengan penyerahan hadiah kepada siswa pemenang game dan pembagian Game FlashCard Aksara Lontara kepada semua siswa dan guru yang berpartisipasi serta foto bersama.

Ahmad Ade, Ketua Pengabdian Masyarakat, menyampaikan bahwa game Flashcard ini merupakan bentuk integrasi keilmuan DKV dengan aksara Lontara Bugis.

"Dengan demikian, apapun profesi kita, semua dapat turut andil dalam pelestarian Warisan Budaya Tak Benda yang telah diakui oleh UNESCO," ujarnya.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru