Pengusaha Tiga Negara Sepakati Kerja Sama Investasi Rp1,2 Triliun

Tri Yari Kurniawan
Jum'at, 26 Jul 2024 13:23
Pengusaha Tiga Negara Sepakati Kerja Sama Investasi Rp1,2 Triliun
Grup usaha & pengusaha dari 3 negara yakni Indonesia, Malaysia, dan China, menyepakati kerja sama investasi lebih Rp1, 2 triliun lewat penandatangan MoU di Wisma Kalla. Foto/Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Grup usaha dan pengusaha dari tiga negara yakni Indonesia, Malaysia, dan China, menyepakati kerja sama investasi lebih Rp1, 2 triliun. Kesepakatan itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU di Wisma Kalla, Jumat (26/7/2024).

Kerja sama itu melibatkan PT Lontar Media Galadana (ARN Group) dari Indonesia, PT Muhibah Mitra Malindo (M3), dan Ahmad Fakhrurozzi bin Ibrahim Foundation dari Malaysia. Juga ada dari SSB Group yang mengklaim merupakan perwakilan dari China.

Pimpinan ARN Group, Andi Rustam Novriadi, menjelaskan acara ini merupakan kerja sama dari 4 grup usaha dan 20 pengusaha. Kesepakatan investasi melibatkan Indonesia, Malaysia, dan China. Kegiatan ini juga merupakan launching dan MoU terkait pertalian budaya dan kerabat Nusantara, serta penandatanganan kuasa khusus dan pengalihan atas penjualan objek media antik dan penyerahan hak obligasi.

Dari pantauan awak media, ada dua benda pusaka yang dipajang. Masing-masing yakni pedang alias sword peninggalan Jepang dan samurai roll bertombol lima. Rustam mengklaim benda pusaka itulah yang menjadi objek obligasi, dimana 8 tahun lalu saja nilainya mencapai Rp502 miliar.

"Kerja sama dari pihak pengusaha negeri jiran Malaysia dan pengusaha China, dengan model atau pola investasi," kata dia.

"Nilai investasi (kerja sama hari ini) di atas Rp1,2 triliun, tapi displit (terpisah). Ya nilainya besar karena terbagi di beberapa sektor, ada pertanian dan industri," sambung Rustam.

Pengusaha Tiga Negara Sepakati Kerja Sama Investasi Rp1,2 Triliun

Salah satu realisasi kerja sama yang dalam waktu dekat direalisasikan ialah impor pupuk ke Indonesia. Besaran investasinya fantastis, mencapai Rp300 miliar. Hanya saja, kerja sama ini tentunya baru direalisasikan atas persetujuan pemerintah.

"Kemungkinan tahap pertama dilakukan November akhir tahun ini. Untuk pupuk, kami akan impor dari luar untuk dipasarkan di Indonesia. Semoga lancar, tidak ada kendala," jelasnya.

Setelah kegiatan penandatanganan MoU hari ini, Rustam bilang pihaknya akan menindaklanjuti dengan anjangsana ke pihak pemerintah. Diharapkan pemerintah dapat terbuka dan memberikan peluang berjalannya kerja sama, yang disebutnya akan melibatkan pengusaha kecil di Indonesia.

Sementara itu, Founder Ahmad Fakhrurozzi bin Ibrahim Foundation, Ahmad Fakhrurozzi, menyampaikan pihaknya juga akan berfokus pada penyaluran CSR. Bersama-sama, pihaknya ingin membantu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan antara Indonesia dan Malaysia.

"Kami akan melakukan banyak kegiatan sosial, termasuk mewujudkan peluang pekerjaan antara pihak Malaysia dan Indonesia," tuturnya.

Pada kesempatan itu, turut hadir tokoh politik dari Sulsel yakni Lukman B Kady. Ia bilang potensi SDA di Sulsel sangat melimpah dan tentunya didorong untuk dioptimalkan demi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah.

Menurut dia, selama kerja sama itu membawa kebaikan untuk publik atau masyarakat luas, maka tentu harus didukung. Legislator terpilih Sulsel itu mengaku siap mengawal kerja sama yang terbangun hari ini.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru