Optimisme Ekonomi Sulawesi Selatan Tumbuh Lebih Kuat pada 2025
Rabu, 11 Des 2024 08:29
Plh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Since Erna Lamba, tampil sebagai salah satu pembicara pada acara Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 di Four Points Hotel, Selasa (10/12/2024)
MAKASSAR - Pemerintah hingga pelaku usaha optimistis laju ekonomi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 2025 bertumbuh lebih kuat. Meski demikian, butuh kerja keras untuk mewujudkannya.
Plh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Since Erna Lamba, memperkirakan laju ekonomi provinsi ini berkisar 5-6 persen pada 2025. Lebih tinggi dibandingkan proyeksi Bank Indonesia (BI) Sulsel sebesar 4,8-5,6 persen.
Menurut Since, angka pertumbuhan ekonomi Sulsel bahkan bisa lebih tinggi jika didukung kebijakan nasional. Termasuk jika industri pengolahan dijalankan dengan optimal dan direct call dapat dimaksimalkan.
"Kami tetap optimistis pertumbuhan ekonomi di Sulsel merujuk dari sumber daya alam yang sangat potensial. Prediksinya 5-6 persen, tapi kalau kebijakan nasional itu mensupport membangun hulu besar-besaran, dibarengi kebijakan industri pengolahan dan direct call, ya optimistis bisa meraih angka pertunbuhan yang jauh lebih tinggi," kata Since di sela acara Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 di Four Points Hotel Makassar, Selasa (10/12/2024).
Dalam acara diskusi yang dibagi dalam dua gelombang itu, sejumlah pembicara hadir membahas prospek ekonomi Sulsel. Selain Since yang mewakili Pj Gubernur Prof Zudan Arif Fakrulloh, juga hadir Wakil Ketua APINDO Sulsel Subhan Djaya Mappaturung, Ketua OJK Sulselbar Darwisman, Guru Besar FEB Unhas Prof Marzuki, dan Head of Indonesia Timur & Bali Nusra CIMB Niaga Ahmad S Ilham.
Menurut Since, pemerintah provinsi mendukung program pemerintahan baru Prabowo-Gibran, termasuk pertumbuhan ekonomi 8 persen. Toh, target itu diakuinya bisa dicapai dengan catatan dukungan kebijakan pusat, termasuk optimalisasi industri pengolahan dan direct call untuk ekspor.
"Ya, sebagai pemerintah provinsi haeus mendukung. Salah satunya bisa diwujudkan dengan mewujudkan swasembada pangan. Nah, Sulsel sebagai lumbung pangan ya kami harapkan bisa didukung. Dalam artian, kebutuhan bibit harus yang unggul, pupuk harus mudah diakses dan pasar produk mesti diback-up," ungkapnya.
Kepala OJK Sulselbar, Darwisman, menyampaikan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen bukan hal mustahil. Namun, tidak mudah untuk diwujudkan. Sulsel sendiri pernah mencapai angka pertumbuhan sebesar itu sekitar tahun 2011-2012.
"Pada tahun 2011-2012 perekonomian Sulsel berhasil tumbuh 8,13 persen dan 8,87 persen (yoy), serta berada di atas pertumbuhan nasional," ungkapnya.
Menurut Darwisman, pertumbuhan ekonomi 8 persen tersebut berdasarkan lapangan usaha ditopang oleh sektor pertanian, industri pengolahan dan perdagangan. Ketiga sektor ini pula yang mencatatkan share tertinggi pada tahun 2011 - 2012.
Di tempat terpisah, Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda menyampaikan laju perekonomian Sulsel pada 2025 diperkirakan mampu tumbuh rentang 4,8 persen hingga 5,6 persen. Adapun laju inflasi diperkirakan tetap terkendali pada angka 2,5 persen dengan deviasi 1 persen.
"Perekonomian Sulsel pada tahun 2025 diperkirakan tumbuh meningkat lebih kuat dengan inflasi yang terkendali," kata Rizki.
Guna mendukung laju pertumbuhan ekonomi disertai inflasi yang terkendali, ia menekankan dibutuhkan komitmen bersama dan sinergi dari seluruh stakeholder. Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan produktivitas untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.
Rizki juga memaparkan ekonomi Sulsel secara menyeluruh pada 2024. Meski belum sepenuhnya usai, ekonomi Sulsel pada tahun ini diperkirakannya lebih baik dibandingkan tahun lalu.
Plh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Since Erna Lamba, memperkirakan laju ekonomi provinsi ini berkisar 5-6 persen pada 2025. Lebih tinggi dibandingkan proyeksi Bank Indonesia (BI) Sulsel sebesar 4,8-5,6 persen.
Menurut Since, angka pertumbuhan ekonomi Sulsel bahkan bisa lebih tinggi jika didukung kebijakan nasional. Termasuk jika industri pengolahan dijalankan dengan optimal dan direct call dapat dimaksimalkan.
"Kami tetap optimistis pertumbuhan ekonomi di Sulsel merujuk dari sumber daya alam yang sangat potensial. Prediksinya 5-6 persen, tapi kalau kebijakan nasional itu mensupport membangun hulu besar-besaran, dibarengi kebijakan industri pengolahan dan direct call, ya optimistis bisa meraih angka pertunbuhan yang jauh lebih tinggi," kata Since di sela acara Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 di Four Points Hotel Makassar, Selasa (10/12/2024).
Dalam acara diskusi yang dibagi dalam dua gelombang itu, sejumlah pembicara hadir membahas prospek ekonomi Sulsel. Selain Since yang mewakili Pj Gubernur Prof Zudan Arif Fakrulloh, juga hadir Wakil Ketua APINDO Sulsel Subhan Djaya Mappaturung, Ketua OJK Sulselbar Darwisman, Guru Besar FEB Unhas Prof Marzuki, dan Head of Indonesia Timur & Bali Nusra CIMB Niaga Ahmad S Ilham.
Menurut Since, pemerintah provinsi mendukung program pemerintahan baru Prabowo-Gibran, termasuk pertumbuhan ekonomi 8 persen. Toh, target itu diakuinya bisa dicapai dengan catatan dukungan kebijakan pusat, termasuk optimalisasi industri pengolahan dan direct call untuk ekspor.
"Ya, sebagai pemerintah provinsi haeus mendukung. Salah satunya bisa diwujudkan dengan mewujudkan swasembada pangan. Nah, Sulsel sebagai lumbung pangan ya kami harapkan bisa didukung. Dalam artian, kebutuhan bibit harus yang unggul, pupuk harus mudah diakses dan pasar produk mesti diback-up," ungkapnya.
Kepala OJK Sulselbar, Darwisman, menyampaikan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen bukan hal mustahil. Namun, tidak mudah untuk diwujudkan. Sulsel sendiri pernah mencapai angka pertumbuhan sebesar itu sekitar tahun 2011-2012.
"Pada tahun 2011-2012 perekonomian Sulsel berhasil tumbuh 8,13 persen dan 8,87 persen (yoy), serta berada di atas pertumbuhan nasional," ungkapnya.
Menurut Darwisman, pertumbuhan ekonomi 8 persen tersebut berdasarkan lapangan usaha ditopang oleh sektor pertanian, industri pengolahan dan perdagangan. Ketiga sektor ini pula yang mencatatkan share tertinggi pada tahun 2011 - 2012.
Di tempat terpisah, Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda menyampaikan laju perekonomian Sulsel pada 2025 diperkirakan mampu tumbuh rentang 4,8 persen hingga 5,6 persen. Adapun laju inflasi diperkirakan tetap terkendali pada angka 2,5 persen dengan deviasi 1 persen.
"Perekonomian Sulsel pada tahun 2025 diperkirakan tumbuh meningkat lebih kuat dengan inflasi yang terkendali," kata Rizki.
Guna mendukung laju pertumbuhan ekonomi disertai inflasi yang terkendali, ia menekankan dibutuhkan komitmen bersama dan sinergi dari seluruh stakeholder. Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan produktivitas untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.
Rizki juga memaparkan ekonomi Sulsel secara menyeluruh pada 2024. Meski belum sepenuhnya usai, ekonomi Sulsel pada tahun ini diperkirakannya lebih baik dibandingkan tahun lalu.
(TRI)
Berita Terkait
Ekbis
ASBISINDO Sulsel Gandeng BI dan OJK Perkuat SDM Perbankan Syariah
Pelatihan ini diharapkan mampu mencetak sumber daya manusia yang kompeten, berintegritas, dan adaptif, sekaligus mempercepat penguatan ekosistem keuangan syariah di Sulawesi Selatan.
Minggu, 14 Des 2025 14:41
Ekbis
TPAKD Summit 2025 Dorong Percepatan Akses Keuangan di Sulsel
Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar) bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyelenggarakan TPAKD Summit dan Forum Sinergi Ekonomi Daerah 2025.
Jum'at, 12 Des 2025 21:47
Ekbis
CHAPTER 2025: BI & Mitra Strategis Kebut Layanan Publik Digital Sulsel
Kantor Perwakilan BI Sulsel menyelenggarakan puncak acara Collaborative and High-Impact Payment System Appreciation (CHAPTER) 2025 di Hotel Claro Makassar.
Rabu, 03 Des 2025 18:07
Ekbis
BI Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Panen Perdana Padi Gamagora 7 di Maros
Salah satu wujud nyatanya terlihat pada panen perdana demplot padi varietas Gamagora 7 di Kelompok Tani Sukamandiri, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros.
Kamis, 27 Nov 2025 08:56
Ekbis
Sektor Jasa Keuangan Sulsel Tetap Stabil, Dorong Ekonomi Tumbuh Positif
OJK Sulselbar menegaskan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan di Sulsel tetap terjaga dan mampu memberikan dukungan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Senin, 24 Nov 2025 17:21
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Gardu Garuda Season 5 Palopo, Asmo Sulsel Hadirkan Turnamen Domino & Mini Launching Scoopy
2
DLH Makassar Pilih Motor Listrik Tyranno sebagai Randis, Langsung Borong 38 Unit
3
Pemkot Makassar dan Bank Mandiri Bahas Penataan Kawasan Karebosi Jadi Livin Land
4
Hotel Mercure Makassar Gelar Christmas Light Bersama Panti Asuhan
5
Festival Daur Bumi: Menutup Tahun, Membuka Perjalanan Baru Persampahan Kota Makassar
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Gardu Garuda Season 5 Palopo, Asmo Sulsel Hadirkan Turnamen Domino & Mini Launching Scoopy
2
DLH Makassar Pilih Motor Listrik Tyranno sebagai Randis, Langsung Borong 38 Unit
3
Pemkot Makassar dan Bank Mandiri Bahas Penataan Kawasan Karebosi Jadi Livin Land
4
Hotel Mercure Makassar Gelar Christmas Light Bersama Panti Asuhan
5
Festival Daur Bumi: Menutup Tahun, Membuka Perjalanan Baru Persampahan Kota Makassar